Kawin Culik Sang Jenius

Kawin Culik Sang Jenius

Oleh:  Rainy  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
7 Peringkat
109Bab
9.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dihina, ditindas dan direndahkan! Itulah yang aku alami saat menjadi budak cintamu. Dan sekarang, setelah semua pengorbananku, kau masih berani untuk merencanakan pernikahan dengan orang lain?! Lihatlah, aku akan datang untuk membalas dendam dan menghancurkan seluruh rencanamu! -Jayden Linua -

Lihat lebih banyak
Kawin Culik Sang Jenius Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Miss Ziza Ziza S
apa terjadi Thor? kenapa gak update lagi? ditunggu malah gak ada
2022-09-22 07:45:45
1
user avatar
niucap82gmailc1
ini kenapa ga pernah up lagi...padahal aku tuh nunguin terus
2022-07-31 12:33:26
0
user avatar
Sekar Mayanggani
berharap up lagi cerita nya
2022-05-09 21:01:53
1
default avatar
sekar.putri2882
ceritanya bagus
2022-04-09 22:33:53
1
user avatar
Sekar Mayanggani
kok lama update nya
2022-02-21 11:26:11
1
user avatar
Sekar Mayanggani
suka ceritanya...
2022-02-16 12:09:49
0
user avatar
Hera Yun
best cerita ni
2022-02-15 05:00:25
0
109 Bab
1. Bertemu Kembali!
...Di sebuah pulau terpencil yang sangat jauh dari peradaban manusia modern, seorang wanita berkulit putih dan berparas sangat cantik nampak sedang tertidur pulas akibat obat bius yang dihirupnya dengan kedua tangan yang terikat kuat dengan sebuah tali tambang yang cukup besar. Meringkuk di atas kasur besar berukuran king size, wanita itu samar-samar dapat mendengar deburan ombak yang bersahut-sahutan.Dengan kepala yang agak pening, wanita itu mencoba untuk sayup-sayup membuka kedua matanya yang sangat indah itu yang sepertinya sedikit terheran-heran dengan situasi disekitarnya. Disana, diruangan itu dirinya melihat sebuah kamar kayu yang didesain dengan begitu mewah dan elegan bagai villa milik artis-artis tersohor dunia yang ingin menampilkan kesan etnik didalamnya. Tunggu dimanakah ini?, batinnya di dalam hati sembari mengumpulkan seluruh kesadarannya yang sebelumnya telah menghilang.Mengerjapkan kedua matanya beberapa kali, wanita itu beru
Baca selengkapnya
2. Mencoba Melarikan Diri
. . . Malam telah berganti pagi di pulau Henai, wanita yang sebelumnya terus berteriak itu saat ini kembali terbangun dengan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Sayup-sayup, sekilas wanita itu mulai membuka kedua matanya dengan sangat perlahan. Sejujurnya saat ini, dirinya berharap bahwa semua yang terjadi padanya kemarin hanyalah sebuah mimpi atau sekedar ilusi. Sayangnya, harapannya hanyalah sebuah angan-angan belaka karena ternyata ia mendapati dirinya masih berada di ruangan terkutuk itu. Membayangkan kejadian kemarin, hati Mawar seketika tersayat. Ia tidak bisa membayangkan bahwa si kucluk yang dulu jelek itu bisa menculiknya begitu saja dan bahkan telah berani menciumnya! Tidak! Mawar merasa tidak boleh terus berada disana lebih lama lagi, atau kalau tidak, dia akan mengalami hal-hal yang lebih buruk dari yang diterimanya kemarin. Dengan pemikiran itu, Mawar bergegas bangkit dari tidurnya dan berpikir sebentar untuk mencari jalan keluar.
Baca selengkapnya
3. Robot Kecil Suruhannya
. . . Satu jam telah berlalu, Mawar yang sebelumnya menangis, saat ini sudah menghentikan tangisannya itu karena kedua bola matanya sudah mulai membengkak karena menangis terlalu lama. Mawar, dengan rambutnya yang sudah acak-acakan dan dengan baju yang dua hari ini belum digantinya, benar-benar terlihat sangat mengenaskan. Dalam hati, tentu Mawar ingin merutuki pria brengsek itu. Tetapi hanya untuk merutuki saja, nampaknya dirinya sudah tidak memiiki tenaga lagi mengingat sudah dua hari semenjak dirinya diculik, ia tidak makan sesuap nasipun. Mungkin, jika kondisinya terus berlanjut seperti ini, Mawar yakin bahwa dirinya akan segera mati. Dalam halusinya, Mawar melihat ada seorang… bukan, tapi lebih tepatnya adalah sebuah malaikat kecil yang mendatanginya. Perlahan, malaikat kecil itu berjalan dengan bunyi “Nging….” yang samar-samar mengalun lembut ditelinganya. Mendekat dan semakin mendekat, malaikat berbentuk kecil bulat dan berwarna hitam itu kemud
Baca selengkapnya
4. Pria yang Brengsek!
. . . Dari kejauhan, di pantai itu, Mawar bisa melihat seorang pria sedang dipeluk mesra oleh seorang wanita berpakaian Sabrina dengan bahu yang terbuka lebar. Hanya dengan melihatnya saja, Mawar bisa memastikan bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta. Dalam hati, Mawar tidak bisa untuk menahan umpatannya karena pria muda disana adalah adik junior yang telah menculiknya. Benar. Pria yang sedang berada di anjungan pantai itu adalah Jayden yang sedang bersama wanita lain. Beribu pertayaan tentu menghinggapi pikiran Mawar yang tidak habis pikir dengan tindakan pria yang ada disana. Lagipula, kalau pria itu memiliki kekasih, mengapa dia masih menculiknya?! Sekelebat rasa marah seketika menelusuk di dalam hati Mawar karena pria brengsek itu kemarin telah merenggut ciuman pertamanya. Cih! Pria brengsek! Hidung belang, tidak tahu diri! Gerutu Mawar yang mendapatkan kedipan lampu hijau oleh Jali, si robot. Merasa
Baca selengkapnya
5. Terlepas dari Genggamannya? Mustahil!
. . . “Yuhu!!! Jali, kemana kita pergi?” Mawar yang tengah mengendarai motor ATV itu bertanya kepada si robot kecil yang hanya mengedipkan lampu merahnya. “Ah, dasar robot kecil. Begitu saja tidak tahu. Kalau begitu, aku yang akan memimpin jalan ya.” Mawar terus mengendarai motor beroda empat itu dijalan beraspal yang tampak sangat halus disana seakan-akan hanya Mawarlah yang pertama kali mencoba untuk menyusuri jalan itu untuk pertama kalinya. Berbelok kekanan dan kekiri, Mawar mencoba melalui jalan disana yang sepertinya hanya searah saja. Tetapi menuju kemanakah jalan itu? Mawar sendiri tidak tahu, apalagi Jali, si robot itu. Setelah beberapa waktu menyetir, sepertinya mereka berdua tidak menemukan apapun disana selain hanya pemandangan indah dipesisir pantai yang sangat menawan. Sejenak, Mawar menghentikan motornya hanya untuk memikirkan langkah apa yang seharusnya dia ambil. Sambil mengusap-usap dagunya, ia nampaknya sedang berpik
Baca selengkapnya
6. Mawar Menghilang!
. . . Sementara itu di rumah keluarga Mawar, seorang nenek berambut putih nampak mondar-mandir di ruang tamu mereka seakan menunggu kedatangan sang cucu yang belum kunjung pulang selama dua hari ini. Awalnya neneknya itu mengira bahwa Mawar akan pergi untuk mencoba baju pengantin yang sudah dipilihnya sebelumnya. Tetapi sampai hari ini, Mawar, cucunya itu belum juga pulang ke rumah. Padahal beberapa hari lagi adalah hari pernikahannya, tentu sang nenek merasa sangat khawatir apabila terjadi apa-apa kepada cucu perempuan tunggalnya itu. Apalagi, dalam masyarakat tradisional, orang-orang generasi tua sepertinya sangat mempercayai adanya cobaan yang biasanya datang menjelang hari pernikahan. Sehingga nenek itu sampai tidak bisa tidur karena memikirkan keberadaan cucunya. “Pak, bagaimana ini? Mengapa sudah dua hari Mawar belum pulang juga?”Nenek itu sudah tidak tahan lagi sehingga dirinya kemudian sedikit mendesak sang suami yang sepertinya masih terlihat
Baca selengkapnya
7. Rasa Khawatir
. . . Byur!!! Suara keras terdengar setelah Mawar, wanita yang dipanggulnya itu dijatuhkan ke dalam bak mandi yang telah terisi dengan air hangat di rumah itu. “Awww! Jayden!” Mawar kembali berteriak ketika tubuhnya itu telah mendarat didalam bak air dan seluruh pakaiannya menjadi basah kuyup. Sedikit melirik ke arah wanita yang sudah nampak kotor itu, Jayden kemudian terlihat menyambar sebuah sepaket botol sabun dan melemparkannya tepat didekat kaki Mawar supaya wanita itu dapat meraihnya dengan mudah. “Wanita brengsek. Bersihkan badanmu yang bau itu.” Setelah berkata demikian, Jayden kemudian pergi dari sana diikuti oleh si robot buat kecil yang sepertinya sangat takut pada sosoknya. Sedangkan Mawar, masih saja terus mengumpat didalam bak mandi yang masih bisa didengar oleh Jayden yang saat ini terlihat sedang membongkar barang bawaan wanita itu yang sempat dibawanya kabur tadi. Sekilas, Jayden melihat beberapa perlen
Baca selengkapnya
8. Dua Ekor Burung yang Terlihat Mesra!
. . . Samar-samar deru nafas sepasang insan disana terdengar saling bersahutan di-iringi deburan ombak dari arah luar serta tiupan angin yang menerabas dedaunan pohon palem didekat balkon kamar itu. Mawar yang saat ini sudah merasa lebih baik dengan suhu tubuh yang mulai normal mulai membuka kedua matanya untuk memandangi jendela kaca terbuka yang memperlihatkan birunya langit sore hati yang dapat dilihatnya dengan sangat gambling. Sejenak, Mawar yang baru saja terbangun itu terdiam hanya untuk menikmati sensasi yang sangat nyaman disekitarnya. Entah mengapa, selama hidupnya, dirinya belum pernah mengalami tidur siang senyaman dan senyenyak itu. Yang ia tahu, setiap kali tidur, ia selalu merasa sangat resah dengan alasan yang tidak jelas, sehingga kerap kali dirinya tidak begitu menikmati tidur siangnya. Tapi kali ini, suasananya sangatlah berbeda. Udara di pulau itu sangat sejuk seakan memberikan ketenangan tersendiri untuknya. Tentu sangat berbandin
Baca selengkapnya
9. Pengintai!
. . . “Bos! Berita besar!!!” Salah seorang pria berpakaian adat terlihat tergopoh-gopoh menemui seorang pria gendut tua berkumis tebal yang saat ini tengah duduk di tendanya untuk menanti kedatangan orang suruhan yang telah dibayarnya untuk menyamar itu. “Den... Den... Jayden Bos!” Kata suruhan itu kepada bosnya yang rupanya sudah mengerutkan alisnya karena begitu tidak sabar menanti berita yang akan disampaikan oleh anak buah suruhannya. “Den… Den…” “Iya...?” “Den… Den…” “Aku gebuk kamu ya Kasim!” Tidak sabar dengan ucapan anak buahnya yang tergagap-gagap, orang yang dipanggil bos itu kemudian mengambil sandal dari kakinya sekedar untuk mengancamnya supaya orang suruhan itu bisa berbicara dengan lebih lancar. “Den Jayden tidur sama wanita bos!” Dengan lancar, orang suruhan bertubuh kurus itu kemudian mengutarakan apa yang dia lihat. Benar. Tadi saat dirinya sedang menyamar sebagai seorang masyarakat ada
Baca selengkapnya
10. Menyadari Ketampanannya
...Wah! Melihat ruangan yang ada dilantai satu, Mawar begitu terkesima dengan interior yang ada didalamnya. Ruangan itu berdinding kaca yang seakan memperlihatkan semua gemerlap lampu malam yang ada diluar dan juga pemandangan pantai yang begitu mempesona pada petang hari. Oh. Sebelumnya dirinya tidak menyadari bahwa tempat itu begitu mewah. Mungkin karena siang tadi, ia hanya berfokus pada upaya melarikan diri sehingga ia tidak melihat dengan jelas ruangan yang sebetulnya sempat dilewatinya bersama si robot Jali itu.Sekilas, Mawar menyusuri ruangan itu dengan kedua mata indahnya. Lihat saja semua perabotnya, mereka semua terbuat dari bahan-bahan yang sangat mahal dan didekorasi dengan sangat elegan. Lalu lampu-lampu di ruangan itu, semuanya berbentuk asimetris yang sangan modern. Hanya dengan meilhatnya saja, Mawar dapat memastikan bahwa barang-barang itu pastinya tidak mudah ditemukan dipasaran, tetapi pasti sang pemilik telah memesannya disuatu tem
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status