The Ex Brother 2

The Ex Brother 2

Oleh:  Dwi Sartika Juni  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
9 Peringkat
71Bab
8.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Setelah mengganti identitasnya menjadi Olivia Finley, ZeeZee kini berperan penuh untuk dirinya sendiri dalam kehidupan barunya. Hubungan Rhys dan Olivia terus diguncang jarak yang terbentang di antara mereka. Ketidakpercayaan, cemburu, dan masa lalu, memicu hal itu terus membuat hubungan keduanya semakin goyah. Di saat hidup sendirian jauh dari Rhys, Olivia tidak pernah sadar dirinya menjadi incaran seorang penguasa kota tempat dia menetap saat ini. Tanpa sebab dan alasan yang jelas. Brady White. Pria tampan mengerikan itu, memberikan banyak kejutan kecil dan penderitaan untuk Olivia agar dia bersedia bertekuk lutut dihadapannya. ZeeZee si gadis pemberontak tidak akan pernah tunduk pada siapa pun! Apa itu tetap berlaku pada Olivia Finley?

Lihat lebih banyak
The Ex Brother 2 Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Ridwan
tanggungjawab author buat hati ini masih rasa sakit yang ngak bisa terima padahal dari S1 ok tapi masuk S2 jadi beda
2023-12-12 23:18:04
0
user avatar
Ridwan
author tak guna buat zeezee dah Rhys berselingkuh paling ngak suka zeezee berselingkuh
2023-12-12 23:17:02
0
default avatar
Rockabella
Lama banget up nya thor
2023-06-16 21:31:21
0
user avatar
Ardell
dr lapak sebelah pindah kemari gegara bang Rys suka bgt,, tp up nya jngn lm2 y tor
2023-01-12 05:51:36
1
user avatar
Ika Windyastuti
baru kali ini nemu cerita yg gampang di bayangin seakan² sedang nonton sinetron bener² good novel the best pokonya makasih ya thor udah menghibur hari²ku dengan karya terbaik kamu di tunggu lanjutanya
2022-09-19 21:41:05
2
user avatar
Mince Hermawan
seru banget.... selalu ku pantau kelanjutan nya.... semangat thor...
2022-06-16 22:15:37
2
user avatar
chahynialrzki
the story is very very good!gasabar nunggu cerita selanjutnya!arggh pokoknya update nya cepet ya kak penasaran banget sama si olive, update 1 bab juga gapapa.intinya semangat kakak cerita kakak yang terbaik!keep the spirit.I always wait for the new chap the ex brother salam hangat dari ku!
2022-04-12 07:31:31
5
user avatar
minnie
aaa...kiyowo!ceritanya makin seru. gasia sia aku nunggu lama, sering sering update yah kaka dan kalo bisa jangan lama lama yah penasaran banget nih!semangat kakak
2022-04-09 13:25:44
5
user avatar
minnie
udah gitu aja?lanjut dong kak seru banget lho,pengen tahu lanjutannya
2022-02-25 14:03:34
6
71 Bab
1. Si Pengacau
Olivia Finley   “Bisakah kau mengantarkan pakaianku sekarang, Nona?” Suara diseberang terdengar mendesak, terlewat menyebalkan, dan berisik. “Itu artinya ada tambahan biaya sebesar dua ratus ribu.” Kuberitahu dia sebelum nanti menolak tagihan, padahal si jalang ini yang bersikeras diawal bahwa dia akan mengambil sendiri pakaiannya di tempatku. “Ya, ya. Itu tidak masalah. Tolong antarkan sekarang. Akan kukirimkan alamatnya.” Aku mengiyakan dengan cepat dan mengakhiri panggilan. Melihat alamat yang dikirimkan dan mulai memikirkan cara untuk menempuh jarak ini hanya dalam hitungan enam menit saja. Meminta Hyra Lewis berjaga di depan, aku segera membawa dua dress berbahan tipis bergelimang mutiara di beberapa bagian—aku sama sekali tidak sempat memperhatikannya—yang sudah berplastik kemasan dengan gantungannya ke mobilku. Benar, aku bisa tiba hanya dalam hitungan enam menit ke hotel Oceana. Aku berjalan melintasi lobby den
Baca selengkapnya
2. Bersiap Jatuh
Olivia Finley     “Katakan.” Kuucapkan itu tanpa jeda dari ucapannya. Kutatap dia lekat-lekat sebagai pertanda bahwa aku sama sekali tidak peduli pada apa pun yang coba dia lancarkan padaku. Apalagi perasaan takut. Tidak, aku tidak takut. Luigi pernah hampir memperkosaku dua tahun lalu, menjebakku, dan aku baik-baik saja bertemu dengannya sampai saat ini. Dia tersenyum. Bagus, ada dua lesung pipi samar di sana. Menyebalkan sekali dua titik menggemaskan nan manis itu malah terbentuk di dua pipi miliknya. “Temani aku.” Tawaku meledak seketika, tapi tenang, aku bukan wanita gila. Setelah sepersekian detik aku langsung mampu menguasai diriku lagi. Jawabanku, “Tidak.” “Akan kuminta Siren Davies menyebarkan berita buruk tentang Olive Dry and Cleaning.” Sebenarnya aku merasa frustrasi dalam sekejap. Ini benar-benar menyulitkanku. Dia membawa-bawa nama penatu yang sudah kurintis setahun terakhir dengan susah p
Baca selengkapnya
3. Bom
Olivia Finley   Kacau!Benar-benar kacau!Siren Davies mengaku bahwa penatu milikku telah menghancurkan dua dress mutiara miliknya yang seharga satu mobilku.Bukan lagi Chevrolet Colorado pull me over red yang selalu kubanggakan saat di Yellowrin dulu. Entah, jika Rhys masih memelihara mobil itu. Si merah mencolokku.Sekarang aku memilih sedan kecil tidak terlalu tua, untuk kukemudikan di jalanan kota Halbur yang kecil ini.Dan contoh berita di artikel yang akan diterbitkan itu juga sama persis isinya dengan yang diucapkan di video oleh Siren Davies.Benar-benar sangat berniat!Dia ingin menggangguku dan berharap aku meladeninya? Tidak akan. Aku lelah hidup seperti di Yellowrin.“Segeralah temui pria ini, Olive.” Ini saran kesekian kalinya dari Hyra Lewis. Dia begitu khawatir. Mirip nenek-nenek usia tujuh puluhan.“Tidak perlu. Aku akan menghubunginya saja.
Baca selengkapnya
4. Hanya Dua Hari
Rhys Dimitri Oxley       “Aku membutuhkanmu di acara itu, Rhys.” Apa keenggananku tidak terbaca jelas lewat ekspresi wajahku ini? “Jangan gunakan Megan sebagai alasan,” kataku tegas. Dia, Audrey Mika Dawson harus diberi penolakan secara pasti jika tidak ingin menjadi duri dalam kehidupanku sejak dia muncul beberapa tahun lalu, di depan ZeeZee, ah, maksudku, Olive. “Rhys, dengar ...” Mata gelapnya menatapku, tajam, “aku tidak peduli dengan rasa bersalah yang menggerogotimu karena mendiang Megan. Acara ini memang sudah jadi impiannya sejak dulu. Dia meminta kau turut serta di dalamnya. Apa perlu kutunjukkan surat wasiatnya padamu?” Itu tidak perlu. Aku tahu itu tidak ada. Megan Laura Dawson, mantan kekasihku yang malang itu tidak pernah sempat menuliskan hal-hal tidak berguna, selain dari imajinasi liarnya yang tertuang menjadi novel fantasi yang justru berhasil membuatku lupa padanya dalam sekejap kep
Baca selengkapnya
5. Bertemu Dengannya
Olivia Finley Tidak banyak yang berubah, kecuali satu hal itu. Dari ratusan pelanggan, hanya menyisakan belasan saja untukku.Dan tentu saja, aku harus bekerja hingga tulangku terasa akan lepas di malam hari sebelum menjelang tidur, karena pagi hingga sorenya, aku bekerja sendirian di depan mesin cuci.Seperti kataku, Hyra Lewis tidak pantas menderita karena kesalahanku, tapi tidak. Tidak, tidak, aku sangat tidak sudi mengakui kesalahan yang tidak pernah kulakukan. Dasar berengsek!“Hei, Olive. Aku datang.”Benar-benar panjang umur. Hyra muncul dengan bungkusan plastik berwarna ungu—lambang dari kafe tempatnya bekerja memang identik dengan warna itu—tersenyum, menggoyangkannya dihadapanku yang tengah telentang di sofa ruang istirahatku.“Ini akhir pekan. Seharusnya kau pergi bersama kekasih, atau menemani Nenekmu seharian di rumah.” Walau berkata begitu, aku bersyukur dia berkunjung.D
Baca selengkapnya
6. Bocah Tersesat
Olivia Finley  Hugo tampak cukup menikmati makan siangnya bersamaku. Setelah memperkenalkan pria tampan sejagat raya ini pada Hyra Lewis, aku dan Hugo pergi mengelilingi taman bunga tidak jauh dari tengah kota Halbur.Dia banyak bertanya tentang Halbur dan aku menjawab apa yang kutahu.“Hubungan kalian tampak tidak akur.”Saat itu juga aku menoleh untuk menatap tajam padanya. “Kenapa itu harus jadi urusanmu?”Hugo terbahak. Lalu menusuk pipi kananku menggunakan telunjuknya dengan perlahan. “Aku hanya berkomentar. Sama sekali tidak bertujuan untuk mencampuri urusanmu.”Dengan wajah masam, aku hanya tersenyum kecut. Untuk itu dia memperhatikanku melalui sepasang mata teduhnya.“Aku mencemaskanmu, ZeeZee.” Nadanya serius, tapi aku tidak tahu itu benar-benar serius atau hanya ucapan di bibir saja.“Karena pria itu Rhys?”Hugo mengangguk. &
Baca selengkapnya
7. Si Bocah Diculik
Olivia Finley  Bocah ini benar-benar mengacau. Dia berguling-guling di tanah yang berkerikil hingga tubuhnya yang tidak terlindung kaus juga celana usangnya, tergores di sana sini.“Hei, berhenti berguling!” Aku sudah membentak karena tidak tahan melihat ulahnya yang disengaja. Semua mata mengawasiku seolah aku bukan ibu yang becus menjaga seorang bocah.Dia bukan anakku! Aku terlalu muda untuk anak seusia bocah ini.Ingin sekali aku berteriak marah pada setiap orang yang melirik tajam ke arahku.Dia bukan bocah enam tahun, tapi sepuluh tahun! Dia cukup pintar untuk sekedar mengingat jalan menuju rumahnya. Terutama bersandiwara seperti sekarang ini.“Bawa aku ke tempat pamanku!” Teriakan dan tangisnya semakin menjadi-jadi.Aku kehilangan kesabaran walau dua puluh lima menit belum berlalu dan aku masih bertahan. Hebat!Setelah menghembuskan napas kasar, aku sengaja berbalik meni
Baca selengkapnya
8. Malang Bagiku
Olivia Finley Si bocah nyatanya menjerit-jerit minta dilepaskan sembari meronta. Aku memang tidak bisa melihatnya, tapi telingaku mendengar dengan jelas bagaimana berisiknya si bocah coba melepaskan diri.Mansion ini sepi tanpa penjaga. Membuatku curiga bahwa memungkinkan sekali jika ini hanyalah jebakan. Tapi untuk apa? Siapa yang ingin dijebak?Perlahan sembari melihat ke kiri dan kanan, aku berjalan cepat dengan kedua ujung kaki berjinjit.Sekarang aku sudah masuk melalui sebuah jendela besar rendah tanpa jeruji atau penghalang apa pun. Seolah jendela ini bisa digunakan sebagai pintu untuk masuk ke mansion ini. Menggunakan jalur lain, selain pintu depan.Daripada mansion, tempat ini lebih mirip seperti rumah tua yang ukurannya cukup besar dengan halaman yang tidak kalah luasnya.Aku berjalan hati-hati. Melihat sekeliling dan kuyakin ruangan ini pasti digunakan untuk acara pertemuan atau rapat bahkan mungkin hal lainnya.
Baca selengkapnya
9. Tunggu Aku!
Rhys Dimitri Oxley  “Apa ini?” Aku tegak berdiri saat Audrey Mika Dawson menghadangku di loby hotel tempat aku akan menghadiri pertemuan dengan salah satu rekan bisnis legalku.“Kenangan terakhir kakakku untukmu.” Dia tersenyum manis, menyodorkan sebuah kotak berukuran sedang padaku.“Siapa yang memintamu melakukan ini?” Kutatap tajam dia dengan tujuan agar mulai detik ini, berhenti mengikutiku di setiap dia memiliki kesempatan sekecil apa pun itu.Audrey Mika yang sangat tidak mirip dengan mantan kekasih lamaku yang sudah tiada itu, tersenyum sinis.“Tentu saja aku melakukan apa yang tidak pernah sempat dia lakukan untukmu, Rhys. Untuk semua rasa sakit yang dia terima darimu.”“Kau ingin balas dendam?”“Itu rahasia.”“Bagus. Coba saja.” Aku berjalan melewatinya. Sudah ada Lucas yang akan mengatasi Audrey untukku.
Baca selengkapnya
10. Brady White
Olivia Finley  Aku selamat? Tidak juga.Dia hanya mendorongku masuk ke kamar dan membiarkan aku sendirian di sini. Tanpa bisa melawan. Bodohnya kau, ZeeZee!Kamar yang benar-benar sempit. Ini jelas kamar pelayan! Tidak ada celah untukku kabur. Sekarang apa? Tidur? Tidak, aku tidak bisa tidur di saat seperti ini. Walau aku justru merasa lelah dan mengantuk.Sial sekali memang. Ponselku kehabisan daya baterai saat kucoba memeriksanya sedetik lalu.Benar-benar sialan! Kutendang pintu berulang kali. Aku hanya cemas akan—“Ada apa, Olive?” Pintu terbuka sedikit. Hanya menampilkan setengah tubuh pria berengsek itu.“Katamu, kita akan bicara. Ayo, bicara sekarang. Aku tidak bisa menunggu sampai pagi. Aku harus pulang. Pekerjaanku banyak.” Aku melotot padanya. Kupegangi pundakku yang jadi pusat perhatiannya. Kemeja yang kukenakan dirobek olehnya di bagian pundak kananku.“O
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status