Jodoh Terbaik Dari Ibu

Jodoh Terbaik Dari Ibu

By:  Jinji  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
852views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Cinta pertamanya bagaikan mimpi buruk bagi Rayra. Bagaimana tidak, Edam, seorang pria yang merupakan cinta pertama sekaligus pacar pertamanya malah memberi luka yang perih baginya. Hampir setiap hari Rayra mendapatkan memar ditubuhnya akibat ulah tangan Edam. Ibu Rayra yang akhirnya mengetahui perlakuan kasar pacar putri sulungnya itu lantas tak tinggal diam. Rayra dikenalkan ke seorang pria bernama Mada, berharap dengan kehadiran Mada, Rayra dapat terlindungi dari Edam. Apakah usaha ibunya itu berhasil? Apakah Mada bisa melindungi Rayra?

View More
Jodoh Terbaik Dari Ibu Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
5 Chapters
Bab 1
Rayra menyelinap masuk ke rumahnya. Langkahnya sangat pelan dan hati-hati. Takut ibu dan adiknya akan terbangun. Rayra berusaha menutupi memar di pipi kirinya dengan rambut panjangnya dan melangkah pelan menuju kamar.Klik! Lampu ruang tamu menyala. Sudah ada ibunya berdiri di depan pintu kamarnya. "Ibu ..." ucap Rayra lirih. Ibunya sudah terlihat meneteskan air mata."Sudah berapa lama terjadi begini? Sudah berapa lama kamu menutupinya dari ibu, Rayra??" tanya ibunya dengan nada memaksa. Terdengar Isak tangis di suara itu."Apa maksud ibu? Aku tidak menutupi apapun ibu," jawab Rayra dengan suara bergetar. Dia begitu takut jika ibunya tahu apa yang sebenarnya terjadi selama ini antara dia dan Edam.Benar saja, ibunya melangkah ke arahnya. Dan tiba-tiba menyibakkan rambutnya yg tergerai menutupi pipinya. Terlihat jelas memar di pipi kirinya. Kemudian ibunya juga menyingkap sweaternya hingga terlihat punggung Rayra yang juga ada ba
Read more
Bab 2
Satu Minggu kemudian...Percakapan antara Rayra dan ibunya malam itu masih tergambar jelas di ingatan Rayra. Betapa ibunya mengiba memintanya untuk menemui pria yang dimaksud oleh ibunya itu. Rayra bahkan belum bertanya banyak mengenai pria yang akan ditemuinya itu. Darimana ibunya mengenalnya dan semudah itu pula ibunya langsung merencanakan pertemuan mereka. Hari ini mereka akan bertemu. Rayra masih ragu-ragu untuk memasuki cafe tempat mereka janji bertemu. Kaki Rayra terasa sangat berat untuk melangkah masuk. Rasa trauma dan takutnya akan sosok Edam membuat ia berpikir bahwa semua laki-laki punya potensi memiliki sifat seperti Edam.Tiba-tiba ponsel Rayra berdering. Tampak jelas tulisan terpampang di panggilan telepon itu. "Edam" dengan emotikon hati dibelakangnya. Rayra sempat mengutuk dirinya sendiri karena belum menghapus emotikon tersebut. Tanpa sadar tangannya gemetar, rasa takut seketika langsung mengaliri tubuhnya. Rayra tak mau menden
Read more
Bab 3
Rayra merasa sangat lelah hari ini. Tuntutan pekerjaan yang harus selesai sesuai deadline mengharuskan dia untuk lembur hingga jam 10 malam. Rayra merasakan pegal dan sakit di sekujur tubuhnya, pasti memar ditubuhnya yang turut memperparah rasa sakitnya itu.Rayra sudah sampai di depan halaman rumahnya. Rumah yang tidak terlalu besar dan sederhana dengan pagar mengelilinginya. Disanalah Rayra tinggal bersama ibunya selama 25 tahun ini. Rayra hanya tinggal bertiga dengan ibu dan adiknya, sementara ayahnya sudah meninggal ketika Rayra berusia 12 tahun. Rayra baru saja ingin membuka pintu pagarnya sebelum akhirnya sebuah suara yang sangat dia kenal memanggilnya."Rayra!" Suara itu membuat tubuh Rayra gemetar. Suara yang sangat ditakutinya. Dia bahkan tak berani untuk menoleh."Sudah seminggu ini kamu tidak bisa dihubungi. Aku sudah berbaik hati berusaha menunggu kabar darimu. Tapi nyatanya kamu sama sekali tidak peduli. Apa kamu sengaja menghindar dari
Read more
Bab 4
2 hari kemudian...Rayra sedang berdiri di depan kantor tempat Mada bekerja. Kata Ibunya, Mada menjabat sebagai Branch Manager disana. Rayra menghela nafas berkali-kali, bingung apakah harus masuk atau tidak. Ibunya memaksanya untuk memberi ucapan terima kasih atas pertolongan Mada dua hari yang lalu. Alhasil sekarang Rayra benar-benar berada disana dengan tas yang berisi bekal makan siang lengkap buatan ibunya untuk Mada. Rayra menatap layar ponselnya. Disana sudah ada kontak Mada yang diberi oleh ibunya. "Halo," ucap Rayra ketika terdengar suara Halo di seberang telepon. Akhirnya dia menelpon Mada."Apa kamu ada waktu sebentar? Ada yang mau kuberikan," ucap Rayra, setelah menerima jawaban setuju dari Mada. Rayra berjalan masuk ke kantor itu. Rayra melihat Mada yang keluar dari lift. Aura tampannya sempat membuat Rayra terdiam sejenak. Ditambah senyum menawan hampir membuat Rayra menjatuhkan bekal makan siang yang sudah susah pay
Read more
Bab 5
Kebersamaan Rayra dan Mada kemarin malam ternyata tertangkap mata oleh Edam. Selama beberapa hari Edam selalu berusaha menghadang Rayra tapi tak pernah berhasil karena ada Mada yang diam-diam mengikuti Rayra. Edam semakin geram juga semakin cemburu melihat Mada dan Rayra. Namun dia tidak menyerah. Rupanya malam ini tidak terlihat Mada mengikuti Rayra. Wanita itu pulang sendirian dan terlihat sibuk dengan ponselnya.  Di tangan kanannya, Edam sudah memegang sebuah payung. Bukan dia gunakan untuk berlindung dari hujan, tapi dia sudah berniat jahat untuk melakukan sesuatu yang tak baik pada Rayra dengan payung itu. Dia bersembunyi di balik mobil yang diparkir di pinggir jalan. Menunggu Rayra melewatinya.  Buk!  Edam memukulkan payung itu ke belakang kepala Rayra. Seketika Rayra langsung terhuyung dan terjatuh pingsan.  "Aku sudah mencoba baik padamu, Rayra! Tapi kamu malah semakin membuatku marah. Jangan salahkan aku jika aku begini pa
Read more
DMCA.com Protection Status