CINTA BEDA USIA

CINTA BEDA USIA

By:  Liazta  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
24 ratings
115Chapters
24.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Maura Azahra Almaira gadis berusia 18 tahun. Memiliki wajah yang cantik. Tubuh yang tinggi membuat gadis itu begitu sempurna. Azahra menyukai Abang sepupunya yang berjarak usia 19 tahun dengannya. Bagi Zahra, perbedaan usia bukanlah suatu masalah. Daddy dan mommynya juga berjarak usia sangat jauh. Namun mereka begitu sangat bahagia, bahkan Daddynya sangat mencintai mommynya. Karena alasan itu, Azahra dengan setia menunggu pujaan hatinya. Ferdi Alfasyah seorang pria berusia 37 tahun. Di usianya yang sudah 37 tahun Ferdi masih menyandang status belum menikah. Setelah kembali dari tugasnya, Ferdi tidak pernah menyangka bahwa gadis kecil yang dulu sudah tumbuh menjadi gadis yang begitu Cantik. Mampukah gadis cantik itu mendapatkan hatinya yang sudah membeku. Bagaimana kisah cinta beda usia. Apakah Zahara akan merasakan kebahagiaan bersama dengan cinta sejak kecilnya?

View More
CINTA BEDA USIA Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Marina
buku yang bagus
2022-12-17 19:49:14
0
user avatar
Liazta
kisah Ferdi dan Azahra
2022-12-17 13:47:46
0
user avatar
Lilik Friyandhoh
good thank you...
2022-08-06 21:27:20
0
user avatar
Herni Adja
yah... tamat... apa ada cerita akbar zikra thor... atau ada cerita baru lagi
2022-03-29 06:32:38
0
default avatar
hernipurwanti044
kok gak pernah up yah
2022-03-25 13:21:44
0
user avatar
regar cinta
1 bab dobel koin karna bab lanjutanx sama,...
2022-01-20 01:19:38
0
user avatar
Herni Purwanti
udah tamat kali ya
2021-12-31 21:03:19
0
user avatar
Herni Adja
kok belum up juga sih thor...
2021-12-23 17:33:56
0
default avatar
hernipurwanti044
udah nungguin nih thor.. masih sepi ajah
2021-12-21 20:07:06
0
default avatar
hernipurwanti044
boom updatenya thor...
2021-12-18 16:21:37
0
user avatar
Herni Purwanti
mantap... lanjut thor...
2021-12-16 16:45:49
0
user avatar
Herni Adja
kok gak up up sih thor
2021-12-15 12:31:47
0
default avatar
hernipurwanti044
author.... kenapa yah... sehat selalu di tunggu karyanya
2021-12-14 09:48:21
0
user avatar
Herni Adja
2 hari gak up nih... bolak balik di cek masih sama
2021-12-12 11:35:33
0
user avatar
Herni Purwanti
kok belum up juga si thor...
2021-12-11 18:14:25
0
  • 1
  • 2
115 Chapters
Episode 1: Gadis Cantik
Azahra duduk di kursi tunggu yang ada di pelabuhan. Gadis cantik itu sudah tidak sabar untuk berjumpa dengan pujaan hatinya. Hari ini  Ferdi kembali ke Jakarta, setelah menjalankan tugasnya selama 4 tahun di Papua.Selama 4 tahun Azahra tidak bertemu dengan Ferdi. Azahra begitu sangat merindukan Abang sepupunya tersebut. Tidak sabar Azahra  untuk berjumpa dengan pria yang selama ini selalu di nantinya. Berulang kali ia memandang ke arah laut, berharap kapal yang menjadi armada pria itu segera terlihat dari kejauhan.Azahra memegang dadanya, degup jantungnya begitu sangat kuat . "Belum ketemu aja udah seperti ini deg-degan nya." Azahra berkata di dalam hatinya. Selama 4 tahun ini Azahra tidak pernah bertemu dengan Ferdi. Rasa rindu yang begitu besar, membuat Azahra tidak sabar untuk melihat pria tersebut.4 tahun yang lalu, Azahra berada di pelabuhan ini mengantarkan pria itu, dan sekarang gadis berwajah cantik itu kembali duduk di sini untuk menjemput
Read more
Episode 2: Rindu Nggak  
“Mobil, Abang yang bawa" Azahra mengeluarkan kunci mobil dari dalam saku roknya dan memberikannya kepada pria tersebut.“Adik dikasih uncle bawa mobil sendiri?" Ferdi bertanya seakan tidak percaya.Dengan cepat Azahra menganggukkan kepalanya.Ferdi begitu memahami seperti apa sifat om nya. “Kenapa uncle kasih bawa mobil sendiri,” tanyanya.“Rara sudah besar bang,” jawab Azahra yang tersenyum.“Apa nggak ada yang jaga,” tanya Ferdi.“Ada, tapi Rara minta jaraknya 3 meter, karena Rara malu kalau ada yang ngikutin,” ucapnya yang memandang ke arah belakang.Ferdi melihat ada dua orang wanita yang mengikuti mereka saat ini.“Sebenarnya Rara itu minta mereka ngikutin jarak 5 meter, tapi Mereka nggak mau, karena katanya kalau jarak terlalu jauh nanti mereka tidak bisa berbuat apa-apa, bila ada terjadi sesuatu,” jelas Azahra.“Sebaiknya turuti apa yang
Read more
Episode 3: Calon Istri   
“Kita makan di sini ya Adek." Ferdi berkata ketika menghentikan mobilnya di halaman parkiran restoran Padang.“Makan masakan Padang ya dek. Mau ya, Abang lagi pengen sekali makan masakan Padang,” pinta Ferdi."Boleh,"  jawab Azahra yang tersenyum. "Apa saja yang Abang suka Rara pasti Suka kok.” Azahra tersenyum ketika menggoda Abang sepupunya. Jujur saja, melihat sikap Abang sepupunya yang salah tingkah, Azahra merasa gemas sekali. Abangnya itu terlihat lucu di matanya.Ferdi hanya diam menelan salivanya. Gadis remaja itu begitu pandai membuat dirinya salah tingkah. Ferdi membuka sabuk pengamannya dan kemudian keluar dari dalam mobil yang diikuti oleh Azahra.“Apa hari ini nggak ke kampus,” tanya Ferdi Ketika  berjalan bersama dengan Azahra masuk ke dalam restoran.“Tadi pagi ke kampus, pulang dari kampus langsung ke pelabuhan,” jawab Azahra. Sudah beberapa minggu ini Azzahra selalu menghitu
Read more
Episode 4: Digombalin Azahra   
Azahra memberikan tisu kepada Ferdi ketika melihat keringat pria itu sangat banyak menempel di pelipis keningnya. “Ini Bang tisunya, sejak tadi Abang keringat terus." Azahra berkata dengan sangat polosnya. Ferdi semakin salah tingkah ketika semua mata yang ada di dalam ruangan ini memandang ke arahnya. Ferdi bersikap setenang mungkin, ia berharap mama, papa, uncle, dan aunty nya tidak melihat sikapnya yang salah tingkah. Diambilnya tisu yang diberikan oleh Azahra. Diusapnya tisu itu ke pelipis keningnya yang bercucuran keringat. "Mengapa bisa seperti ini," pikir Ferdi. Ia tidak mengerti dengan kondisi tubuhnya saat ini. Apakah AC di dalam ruangan ini tidak dingin sehingga membuat dirinya merasa sangat kepanasan hingga keningnya  bercucuran keringat.Ferdi mengambil cangkir berisi kopi yang ada di atas meja kaca. Ia meminum kopi yang ada di dalam  cangkir itu dengan sangat perlahan-lahan. Sejak tadi pria itu sudah merasakan sesuatu hal yang berbeda
Read more
Episode 5: Diam   
Sejak tadi ekor mata pria itu tidak ada henti-hentinya  melirik ke arah kursi yang ada di sampingnya. Dilihatnya Azahra yang hanya diam memandang keluar jendela tanpa berbicara lagi. Melihat sikap Azahra seperti ini, membuat Ferdi merasa bersalah. "seharusnya aku gak larang dia berbicara," sesal Ferdi.  Suasana di dalam mobil ini terasa hening tanpa ada celoteh gadis genit di sampingnya.  Hanya suara musik di dalam mobil yang terdengar memecahkan kesunyian. "nyesel juga nyuruh dia diam, jadi sepi." Ferdi berkata di dalam hati. Berulang kali pria itu memandang Azahra secara diam-diam. “Adek,” panggil Ferdi.“Hmmm,” saut Azahra yang tidak memandang ke arahnya.“Kok jawab nya cuma gitu dek?" Tanya Ferdi.Azzahra hanya diam tanpa menjawab.“Adek lihatin apa?" Ferdi berusaha untuk mengajak gadis itu berbicara.“Nggak ada,” jawab Azahra.“Kenapa lihatnya cuman ke san
Read more
Episode 6: Bermain Bola   
Selama di perjalanan menuju ke rumah Azahra, Ferdi tidak ada henti-hentinya merasakan degup jantungnya yang tidak menentu. Suhu tubuhnya yang berubah setiap saat. Terkadang panas hingga keringat bercucuran di pelipis keningnya, saat gadis remaja itu menggombalinya. Namun juga terkadang adem ketika melihat senyum manis gadis tersebut. Pria itu tidak ada henti-hentinya tertawa ketika Gadis itu bercerita sangat lucu kepadanya. "Apa ini yang dikatakan cinta itu berjuta rasanya," pikir Ferdi di dalam hati. Namun pria itu secepat mungkin menghilangkan pikirannya.Ferdi memberhentikan Mobilnya di halaman rumah milik unclenya. Pria itu memandang sekilas gadis yang duduk disampingnya."Abang turun dulu ya," pinta gadis tersebut.“Iya,” jawab Ferdi yang sedikit tersenyum.Azahra membuka pintu mobilnya dan kemudian turun dari dalam mobil yang diikuti oleh Ferdi.Ferdi keluar dari dalam mobil, matanya tertuju memandang sosok anak laki-laki yang ber
Read more
Episode 7: Mau Sama Siapa    
Ferdi masuk ke dalam kamar tidurnya. Kamar ini sudah 4 tahun ditinggalkannya, namun interior dan posisi barang-barang di dalam kamar itu masih sama seperti yang di tinggalkannya dulu. "Kenapa kamar ini nggak pernah direnovasi selama aku tinggalkan."  Pria itu bertanya dengan tersenyum tipis.Ferdi melangkahkan kakinya menuju ke arah lemari pakaian miliknya. Kakinya terhenti ketika berada di salah satu pintu lemari yang menjadi tujuannya. Dibukanya pintu lemari tersebut dan membuka laci kecil dengan menggunakan kunci yang diambilnya dari dalam saku celananya. Ferdi mengambil surat yang pernah diberikan oleh neneknya Azahra kepadanya.Surat ini selalu disimpannya dengan sebaik mungkin. Ferdi berjalan menuju ke tempat tidur. Ia duduk di atas tempat tidur dengan menurunkan kakinya ke lantai. Dibukanya surat itu dan membacanya. Surat ini begitu sering dibacanya ketika dirinya merindukan mama Nurjannah.“Mama selama ini aku selalu mengatakan kepada mama, ba
Read more
Episode 8: Dengan Siapa  
“Mau ke mana,” Andi bertanya kepada putranya ketika pria itu sedang makan bersama dengan istrinya.“Mau jalan,” jawab Ferdi.“Belum sampai sehari di rumah udah mau pergi, bukannya ikut makan malam di sini,” ucap Indah.“Kalau seandainya aku duduk di sini makan malam, yang ada aku tuh bakalan diomelin ma,” jawab Ferdi.“Diomelin kenapa?" Indah pura-pura tidak tau.“Karena belum dapat calon istri,” jawabnya.“Kalau kami tidak sibuk mengingatkan kamu seperti ini, ya kamu nggak nikah-nikah nanti. Mulut Kami ini sudah capek memberitahu. Bila seandainya pohon, mungkin daunnya sudah rimbun, seperti itulah kami berbicara mengingatkan, menawarkan, dan meminta kamu untuk menikah. Bila kamu tidak bisa mencari istri kami carikan,” tutur Andi. Andi tidak mengerti mengapa dirinya selalu mengalami hal seperti ini. Dulu adiknya begitu tidak mau disuruh menikah dengan berbagai alas
Read more
Episode 9: Bermain   
“Akbar nanti mau main apa," tanya Ferdi."Tentu saja aku ingin bermain basket." Akbar berkata dengan mempraktekkan gerak tangannya yang menunjukkan bahwa dirinya sedang melemparkan bola ke keranjang. Ferdi tersenyum ketika mendengar penjelasan dari anak laki-laki tersebut.“Aku juga ingin bermain game, pokoknya aku ingin bermain sepuasnya,” Akbar mengangkat kedua tangannya ke atas."Apa tidak mau mandi bola.” Ferdi menawarkan.Azahra tertawa saat mendengar penawaran yang diberikan oleh Ferdi. Adik laki-lakinya itu begitu tidak mau diajak masuk ke arena mandi bola.Ferdi memandang Azahra dengan mengerutkan keningnya.“Tidak, aku tidak mau mandi bola, itu arena bermain anak-anak bayi,” jawab Akbar.“Abang lihat banyak kok anak-anak seumuran Akbar yang main di arena mandi bola,” jelas Ferdi.“Aku ini sudah SD bukan anak TK,” protes Akbar.Azahra hanya
Read more
Episode 10: Cinta    
"Apa masih mau main di sini?" tanya Ferdi yang memandang Azahra.Azahra tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dirinya masih ingin menikmati kebersamaan bersama dengan pria yang saat ini sedang memegang tangannya. "Kalau Daddy tahu pasti marah. Tapi ini ceritanya beda." Azahra berkata dalam hatinya. “Anggap saja dirinya saat ini mencari kesempatan yang ada." Pikirnya. Ia seakan tidak ingin pria itu melepaskan tangannya. Pria itu memegang kedua tangannya dengan posisi pria itu berada di depannya, sehingga azzahra bisa melihat wajah tampan pria itu dengan sangat dekat seperti ini. Senyum pria itu  mampu menyejukkan hatinya.“Abang ajarin ya biar bisa seluncuran seperti Akbar. Lihat tuh Akbar sudah pandai seluncurannya." Ferdi berkata dengan memandang ke arah arah Akbar yang berada di depannya. "Lihat itu dek, Akbar udah dapat cewek.”Ferdi tersenyum ketika melihat anak laki-laki itu sudah menemukan teman perempuan, dan sekarang Akbar sedang
Read more
DMCA.com Protection Status