Mengejar Cinta Raja Halma

Mengejar Cinta Raja Halma

Oleh:  Nonasr  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
5Bab
862Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Mungkinkah seorang pelayan hina dapat bersanding dengan Raja di singgasana sebagai permaisuri kedua? Bagaimana pun caranya, Rusmini bertekad akan mewujudkan impiannya untuk bersanding dengan Nias Lavi, sang calon Raja sekaligus pemilik satu malamnya. Tak peduli jika itu menyebabkan ia harus menentang adat dan kebudayaan di negeri Halma. Entah sebuah kemujuran atau kemalagan suatu pengkhianat cinta yang menewaskan seluruh penghuni puri dan hampir melayangkan nyawa Nias Lavi menjadi titik balik perjalanan hidup Rusmini. Keberhasilan Rusmini menyelamatkan diri menjadikannya ditetapkan sebagai buronan kerajaan. Dari kesamaan nasib dan tujuan, Nias Lavi menyeret Rusmini dalam misi pembalasan dendam atas pengkhianatan yang ia terima. Akankah aksi pembalasan dendam tersebut terlaksana, dan Rusmini berhasil menggaet kembali hati Nias Lavi yang telah membeku sepenuhnya?

Lihat lebih banyak
Mengejar Cinta Raja Halma Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
5 Bab
BAB 1. Aku Milikmu dan Kamu Milikku
 "Mulai sekarang, kamu bukan lagi milikku dan aku bukan milikmu. Kita juga bukan lagi teman. Aku dan kamu hanya sebatas Tuan dan pelayan. Tidak lebih. Lupakan apa yang terjadi malam ini. Mengertilah, semua ini kulakukan karena aku tidak ingin nyawamu terancam. Maafkan aku." Kalimat kemarin malam itu terus terngiang memenuhi setiap ruang dalam benaknya, menciptakan lubang yang begitu dalam di hatinya. Terlebih saat ia menyaksikan orang yang dia cintai tengah mengulum bibir wanita lain usai diresmikan sebagai pasangan suami istri. "Seharusnya, aku yang ada di sana. Mendampingimu sebagai permaisuri," desisnya dengan tangan terkepal mencerminkan ketidakterimaannya yang terpendam. *** Bergelimang harta, bermartabat tinggi dan selalu diagungkan bukanlah impian si pelayan dekil berambut hitam kelabu ini—saking kumalnya akibat jarang dicuci. Namun, menjadi permaisuri dari si tampan Nias Lavi sang calon Raja Negeri Halma ketujuh adalah tujuan uta
Baca selengkapnya
BAB 2. Kecemburuan Berdarah
Diam, mengikuti arus. Itulah yang Rusmini lakukan selama tiga tahun terakhir ini. Keinginan menggebunya untuk mendapatkan Nias Lavi harus teredam, saat sang pujaan hati benar-benar menepati ucapannya; melupakan semuanya dan menjalani kehidupan layaknya majikan dan pelayan. Seakan tidak ada kata 'kita' yang pernah terbangun di antara mereka.Berulang kali, Rusmini mencoba meluluhkan hati Nias Lavi dan mengembalikan sikap manis lelaki itu padanya seperti sedia kala. Namun, yang didapatkannya hanya kekosongan belaka. Nias Lavi justru semakin membentangkan jarak, dan enggan bersinggungan dengannya.Mungkin itu karena Cali Mina. Rusmini akui, istri Nias Lavi itu adalah wanita yang sempurna, memiliki paras cantik dan berkulit putih, wangi tubuhnya menyegarkan. Berbeda dengan dirinya, kusam, dekil, berkulit jelaga dan berbau kecut matahari.Marah, kecewa dan terluka adalah tiga rasa yang selalu menemani kesehariannya di puri kediaman Nias Lavi. Rusmini
Baca selengkapnya
BAB 3. Pesan Dibalik Mawar Darah
Dengan malas, Rusmini berjalan melewati selasar puri untuk menuju Whiteroom---ruang keluarga di puri. Dia ingin menjalankan salah satu titah Nias Lavi. Ketika sampai di depan pintu putih, yang tinggi dan besar dengan ukiran dua kepala naga berwarna emas menyembul keluar, Rusmini terdiam sebentar. Ia mendengar suara lirih dari dalam ruangan.Tidak ingin didera rasa penasaran berkepanjangan, akhirnya Rusmini membuat keputusan. Dia celingukkan, memastikan tidak ada orang di selasar puri. Setelah merasa aman, ia pun mendorong pelan pintu Whiteroom sampai terciptalah celah yang cukup untuk digunakannya mengintip."Ayolah, aku jamin hidupmu akan bahagia bila bersamaku. Kamu bisa mengenakan pakaian indah seperti majikanmu, memiliki banyak perhiasan, tinggal di kamar yang mewah, dilayani, dan dihormati, tidak seperti sekarang."Bisa Rusmini dengar dan lihat dengan jelas, ada seorang pria berperawakan tinggi sedang menyudutkan seorang gadis di pojok rua
Baca selengkapnya
BAB 4. Aroma Pengkhianatan
Sudah menjadi tradisi di Halma. Apabila saudara yang lebih tua berkunjung ke kediaman yang lebih muda, maka perjamuan harus diadakan oleh yang lebih muda untuk menyambut kedatangan saudara tua sebagai bentuk rasa hormatnya. Konon, semakin banyak dan mewah hidangan yang disajikan, semakin tinggi pula rasa hormat yang ingin disampaikan.Dan Nias Lavi selalu menyiapkan hidangan perjamuan yang lebih banyak dan mewah dari pada sebelumnya."Merepotkan! Selalu saja, setiap si brengsek itu datang, kesengsaraan pasti menimpa para abdi Lavi. Disuruh ini-itu, harus selesai jam segini, nggak boleh telat dan bla-bla-bla. Hah!"Rusmini mendesah lelah. Ia seret sekarung sampah dengan kedua tangan sambil berjalan mundur lalu,Bruk!Sekarung sampah dapur, Rusmini lemparkan ke pembuangan akhir. Dan suara kegaduhan yang ia buat memicu dua sosok bayangan berlari pergi. Rusmini melihatnya, cahaya bulan purnama menampakkan bayangan sepasang manusia itu secara n
Baca selengkapnya
BAB 5. Puri Api Kematian
Malam semakin terbenam dalam kelam. Indurasmi timbul tenggelam akibat bulan yang berkelana menjelajahi awan. Geraknya semakin mendekat ke horizon barat. Keadaan puri sangat begitu sunyi, sampai suara nyanyian burung hantu dari hutan belakang puri terdengar begitu jelas.Rusmini tidak bisa terlelap seperti halnya para pelayan perempuan sekamarnya. Sejak selesai pesta perjamuan, mereka tidur dengan sangat begitu nyenyak. Sama sekali tidak terusik, meski gerombolan burung gagak sempat berkoak-koak di atas atap Puri.Nias Sagala dan Niasih Lovanti telah berpamitan sebelum pesta perjamuan usai. Mereka membawa Niasih Liviani---putri Nias Lavi dan Cali Mina, untuk menginap di penginapan mereka guna melepas rindu, katanya."Kenapa mereka tidur seperti orang mati? Tak bergerak sama sekali!" cibir Rusmini lalu mendengkus kesal.Rusmini berganti posisi, miring menghadap dinding, saat mendengar suara pintu terbuka dan cahaya lampu dari luar ruangan mengenainya. Rusmi
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status