Wanita Lain Dalam Hatiku

Wanita Lain Dalam Hatiku

Oleh:  Nona_Lyanna  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.6
9 Peringkat
120Bab
80.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bertahun-tahun menikah, tapi aku tak menaruh cinta pada istriku. Melainkan aku mencintai wanita lain. Suatu ketika saat cinta yang halal ini datang, aku sudah terlambat. dan aku menyesal.

Lihat lebih banyak
Wanita Lain Dalam Hatiku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Wahyuni
haloo.. novel ini up tiap hari ngga
2022-04-03 23:20:15
0
user avatar
Arik Widyani
benar benar menguras air mata
2022-03-29 13:33:15
0
user avatar
Ervin Warda
kalau cerita kayak gini, aku paling nunggu saat-saat dia udah menyesal atau bucin sebucin bucinnya wkwwk. ceritanya keren, Kak semangat!
2022-02-16 03:45:19
1
user avatar
Anna Kuhas
bagus kak.. lanjut ya... good job!
2022-02-12 08:44:18
0
user avatar
Eva Susanti
seru kak, lanjut !
2022-02-12 08:30:38
0
default avatar
Ruby Kimano
Keren nih!!
2022-02-07 23:35:46
0
user avatar
yuvitalya
baru baca judulnya aja udah sakit ...
2022-02-07 21:55:16
0
user avatar
Galuh Arum
keren bagus kak
2022-02-07 20:23:36
0
user avatar
Dyah Astri Andriyani
awalnya bagus,eh...ngintip agak ketengah,trnyata tokoh utamanya dibikin meningsoy..ah..y sudahlah ......
2023-07-11 23:24:38
0
120 Bab
Wanita lain sebagai jantung hatiku
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku) ***Tiga tahun sudah pernikahanku dengan istriku, Resti Sutira. Anak pengusaha kaya raya.  Aku dan Resti dijodohkan. Orang tuaku, dan orang tua Resti adalah sahabat serta rekan bisnis. Tak bisa aku menolak keinginan Ayah, Bunda saat itu. Lamaran dilangsungkan tanpa menunggu persetujuanku. Tiga tahun menjalani biduk rumah tangga, tak sekali pun Resti pernah bicara dengan suara yang tinggi melebihi nada suaraku. Resti adalah perempuan cantik dan lembut.  .Siang ini aku sedang di Apartemen milik Susi, kekasihku sejak dulu. Cinta dan hatiku masih untuknya. "Mas, kapan dirimu akan menikahiku? Tak mau aku kalau terus-terusan bertemu secara sembunyi seperti ini. Lagi pula tak bisa kita tidur bersama. Aku sudah tak tahan," ucap Sus
Baca selengkapnya
POV Resti
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Resti.Aku merasakan kegelisahan suamiku malam ini. Ia tak tidur, bahkan terus memainkan ponselnya.Ketika suamiku ke kamar mandi, aku bergegas bangun, dan mengecek ponselnya yang selama ini tak pernah aku sentuh sama sekali.Ponsel itu terus bergetar hingga membuatku penasaran. Susi: pokoknya aku tak mau tahu, Mas! Secepatnya dirimu harus mengambil keputusan untuk kelanjutan hubungan kita.Degh!Siapa Susi, aku terus membaca percakapan lama, ternyata Susi adalah kekasih suamiku.Tak bisa aku berlama-lama memainkan ponselnya, karena Bang Ardan pasti akan kembali.Aku menaruhnya dan sengaja meninggalkan dengan pesan yang terbuka. Mata aku pejamkan lagi.Beberapa saat, Bang Ardan naik ke atas ranjang dan memeriksa ponselnya.Degup di jantungku terasa begitu dahsyat. Bagai dihujan
Baca selengkapnya
Sebuah kesepakatan
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Ardan.Saat aku tengah duduk bersantai di dalam kamar Apartemen milik Susi, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu sambil mengucap salam.Aku mendengar suaranya seperti tidak asing bagiku.Susi membukakan pintu, dan Susi berkata. "Kamu Resti, bukan?"Ponsel yang aku pegang, sontak jatuh ke lantai. Kemudian aku mencoba meraih kembali dan menjenguk ke luar.Ternyata benar, Resti yang datang. Ia meminta izin untuk masuk, dan Susi mempersilakan.Entah dari mana istriku tahu aku di sini.Setelah duduk di dalam, kini aku berkata jujur, dan tak disangka, tanggapan Resti masih sangat lembut dan sabar. Ia meminta maaf, dan mencoba mengingatkan aku tentang takdir Allah.Aku terharu, hatiku bergetar. Namun, cintaku pada Susi tak bisa lagi aku sembunyikan."Bagaimana keputusanmu, Dek? Apakah dirimu mau menerima Susi sebagai
Baca selengkapnya
Hari pertama memulai kesepakatan
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***Cukup lama aku dan Resti berada di panti asuhan. Semua yang ada di sini bersikap sangat ramah. Aku merasa nyaman.Setelah itu, aku dan Resti menuju pulang ke rumah. Dalam perjalanan Resti memintaku untuk berhenti."Bang, kita makan di sana saja yuk! Kalau Resti memasak, nanti Abang menunggu lama," ucapnya dengan lembut."Baik, Dek."Aku menepikan mobilku. Selama ini tak pernah istriku meminta diajak makan di luar. Sesekali tak apalah aku menuruti keinginannya.Toh dalam sebulan lagi aku akan mendapat izin darinya untuk menikahi Susi, wanita yang sangat aku cinta.Kami duduk di meja paling sudut. Restoran ini cukup mewah dan memberikan suasana tenang. Setiap meja berjarak cukup jauh dari meja yang lain. Entah kenapa, aku merasa salah tingkah. "Dek, tumben makan spageti," ucapku sambil mengerutka
Baca selengkapnya
Perubahan sikap istriku (Hari ke-2)
.Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***Aku berlari masuk ke dalam kamar Apartemen.Pintu tak dikunci, aku langsung menerobos masuk.Terlihat Susi sedang tersenyum mentapku penuh dengan kemanjaan."Susi, tadi katamu sedang sakit," ucapku sambil mengerutkan kening.Susi bangkit dari duduknya, kemudian ia berjalan ke arahku. Diraihnya tanganku dengan lembut, dan berkata. "Kalau tidak bilang begitu, pasti Mas tidak akan datang. Aku tahu, Mas adalah tipe yang tak suka mengingkari janji."Jadi Susi berbohong demi bisa membuatku mengingkari janjiku pada Resti?"Ini tidak lucu! Mas tak suka dipermainkan seperti ini!" hardikku.Ini adalah pertama kali aku berucap dengan nada tinggi pada Susi. Entah kenapa, hatiku terasa kesal. Walaupun aku tahu, Susi melakukannya hanya untuk bertemu denganku."Mas, jangan marah! Aku cuma ...." "Cukup!"
Baca selengkapnya
Hari ke-3
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***Malam ini aku tak bisa tidur dengan tenang lagi. Walau tadi aku mencoba memejamkan mata duluan. Namun, akhirnya terbangun.Kutatap Resti yang pulas tertidur. Posisinya memunggungiku lagi malam ini.Jam dinding menunjukkan pukul 12 lewat. Lama aku perhatikan wajah serta tubuh Resti. Semua sempurna, tak ada sedikit pun noda di wajahnya. Resti begitu cantik dan mulus.Berdebar dadaku ketika Resti menggeliat membalikkan tubuh ke arahku.Saat tidur begitu, Resti tetap terlihat cantik. Apa aku lelaki yang tak bersyukur selama ini?Tidakkah seharusnya aku menerima Resti dan menyayanginya?Tidak, tidak! Aku hanya mencintai Susi. Kami sudah saling memadu kasih sejak SMA dulu. Maafkan aku, istriku..Pagi harinya, seperti biasa aku berangkat ke kantor setelah selesai sarapan."Bang, nanti
Baca selengkapnya
Hari ke-4
***POV Resti.Ini adalah hari ke-empat. Dingin memang sikapku pada Bang Ardan. Namun, bukan tanpa alasan. Hari pertama saja, Bang Ardan sudah mengingkari janjinya.Aku menyuruh seseorang membuntutinya yang pergi begitu saja. Ternyata Bang Ardan ke Apartemen Susi.Lemas tubuhku saat mendapat informasi itu. Padahal sebulan waktu yang aku berikan hanyalah semata-mata untuk membuatnya menjauh dari Susi, dan beralih mencintaiku.Akan tetapi, aku salah. Besar rasa kasih sayang Bang Ardan untuk Susi, tak bisa aku gantikan.Tiga tahun, bukan tiga bulan. Harusnya kebersamaan kami bisa membuahkan keturunan. Sayangnya, Bang Ardan memang jarang menyentuhku. Selama ini aku tak berpikir macam-macam. Aku megira ia terlalu lelah dalam bekerja.Ternyata ada wanita lain dalam hati suamiku. Rasa sakit ini bagaikan sebuah luka yang dilempari garam dan cuka. Perih, panas, sakit, tapi tak bisa berbua
Baca selengkapnya
Menginap di rumah orang tua
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Resti."Kalau begitu, kenapa Mbak bersikap seolah-olah bagai malikat kemarin? Mbak berkata dengan begitu lembut di hadapan Mas Ardan. Mbak sendiri yang meminta waktu selama satu bulan untuk memberikan persetujuan," papar Susi dengan sinis.Aku menetralkan degup jantungku. Besar nyali wanita kecintaan suamiku ini. Ia datang ke rumahku hanya untuk bertanya perihal perubahan sikap Bang Ardan."Dirimu hanya orang asing dalam keluarga saya. Tidak ada yang harus saya jelaskan padamu. Masalah waktu yang saya berikan, bukankah kalian sudah mengingkarinya? Maka dari itu, semua saya anggap gagal menjalani amanah yang sudah saya berikan."Tersungging bibir Susi, kemudian mencibir. "Jadi, Mbak Resti tahu kalau Mas Ardan datang menemui saya? Harusnya Mbak sadar, kalau cinta Mas Ardan itu hanya milik saya. Mbak tidak usah mengancamnya lagi. Mbak cantik dan kaya, kena
Baca selengkapnya
Hari ke-5
Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Ardan.Aku pulang ke rumah sendirian. Istriku tinggal di rumah orang tuanya untuk dua hari ke depan.Saat malam, mataku enggan terpejam. Pikiranku selalu tertuju pada Resti. Perubahan sikapnya, mungkinkah karena permintaanku untuk berpoligami?Bagaimana jika Resti mengajukan perpisahan?Bukankah itu yang aku inginkan sedari dulu?Kenapa sekarang, aku malah gelisah dan takut kehilangannya..Pagi tiba, mataku sembab karena tak tidur dengan benar. Tak ada sarapan pagi ini di meja.Aku berangkat dengan perut kosong. Tidak ada niat untuk sarapan di luar. Biarlah nanti siang saja.Resti pasti akan mengirimkan bekal makan siang untukku nanti.Saat di kantor, aku fokus mengerjakan semuanya. Hingga ponsel yang aku silent, terus saja bergetar. Aku meraih dengan cepat, berharap Re
Baca selengkapnya
Bahagia yang terusik
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan amu, istriku)***"Benar, Dek. Abang sedang kecewa, kecewa pada diri Abang sendiri karena telah menyakiti perasaanmu," ucapku dengan menggenggam tangannya."Sudahlah, Bang. Semuanya sudah terjadi, Resti adalah istri pilihan orang tua Abang, bukan pilihan hati Abang. Sedangkan Susi, dia wanita yang Abang cintai. Tempat kami berbeda dalam kehidupan Abang. Izinkan Resti merenung untuk satu malam ini lagi. Besok Resti akan pulang memberikan jawaban," papar istriku dengan datar.Ada ketakutan pada hatiku setiap kali kalimat demi kalimat keluar dari mulut Resti. Lembut memang, tapi seperti tamparan untukku.Tak lama kemudian, Ayah mertua pulang."Eh, ada Nak Ardan. Tidak ke kantor?" tanya Ayah."Ke kantor tadi, Yah. Tapi sengaja pulang lebih awal," sahutku."Oh, begitu. Nak Ardan ingin menjemput Resti?" tanya-nya lagi."Iya. Resti belum mau pulang hari ini.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status