Menaklukkan Duke Playboy

Menaklukkan Duke Playboy

Oleh:  Ethan Choi  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
26Bab
4.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

[Konten Dewasa] Hal terakhir yang dibutuhkan “William” Edward Harold Windsor, Earl of Clifton dan akan segera menjadi Duke of Ashbourne, adalah berpapasan dengan Katherine Bennet, mantan pacarnya yang telah menghancurkan hatinya sepuluh tahun yang lalu. Namun, takdir berkehendak lain ketika pria itu secara tidak sengaja menyelinap ke tempat tidur Katherine dan tertangkap basah. Didorong oleh balas dendamnya, dia berhasil membujuk Katherine untuk menikah dengannya dan berencana menggunakan gadis itu untuk agenda pribadinya. Ia bahkan berencana membuat Katherine jatuh cinta padanya lalu menghancurkan hati gadis itu sebagai upaya balas dendam. Saty hal yang William tidak pernah bayangkan adalah bahwa bukannya Katherine yang jatuh cinta melainkan dia sendiri yang kemudian jatuh cinta pada gadis itu untuk yang kedua kalinya. Berhati-hatilah, William, karena satu ciuman untuk mengenang masa lalu dapat menyebabkan bencana yang beruntutan. [Disclaimer: Berisi adegan seksual dan penggunaan kata-kata kotor]

Lihat lebih banyak
Menaklukkan Duke Playboy Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Ara
kapan berlanjut thor?
2023-09-23 09:44:37
1
26 Bab
Menaklukkan Duke Playboy
POV Sang Duke Playboy“Aku tidak seharusnya melakukan ini,” William Windsor berkata pada dirinya sendiri untuk kelima kalinya sambil melirik jam Rolex yang melingkar di pergelangan tangannya. Ini terlalu berbahaya. Selain itu, dia telah memutuskan bahwa sudah waktunya untuk bertindak seperti seorang Duke dan bukan bajingan. Dia harus serius dengan keputusannya dan tidak membiarkan dirinya terpikat kembali bahkan jika itu hanya untuk mengenang masa lalu. Namun ketika pria itu menutup matanya, yang terkenang di ke
Baca selengkapnya
1. “Dia sangat mahir bercinta, tapi tentunya kamu sudah tahu itu.”
POV Sang Mantan aka Cinta Pertama Sang Duke Hal penting yang ada di benak Katherine Bennet pada Sabtu sore itu adalah apakah dia ingin pergi ke undangan pesta malam itu atau tidak. Mengingat tuan rumahnya adalah Patrycia sepupu dari Paris de Bourgh, sekilas ingatan melintas di wajahnya. Paris adalah musuh bebuyutan Katherine seumur hidup, menyiksanya setiap ada kesempatan ketika mereka masih kuliah. Namun ada permintaan dari Jaxon, sahabat Katherine yang kebetulan jadisuami Paris, agar datang ke pesta itu untuk mengawasi Paris, gadis itu mendapati dirinya bimbang dan tidak tahu harus bagaimana. “Tolonglah, Kay, kau tahu betapa cintanya aku pada Paris. Aku minta maaf karena minta bantuanmu untuk ini, tetapi tidak ada orang lain yang lebih aku percayai selain kau, jadi Please. Maukah kau membantuku?” Sejujurnya, Jaxon terlihat sangat berantakan. Sahabatnya itu datang ke flat Katherine dengan rambut acak-acakan dan tidur di ranjangnya semalaman suntuk. Dari pukul sepuluh malam hingga
Baca selengkapnya
2. “Dia itu tipe pria yang mampu merayu sahabatmu tepat di bawah hidungmu!” 
POV Sang Mantan aka Cinta Pertama Sang Duke Mandy menelengkan kepalanya ke satu sisi, tampak ragu sejenak. “Apakah kau tidak tahu bahwasemua orang memanggilnya ‘playboy’ karena suatu alasan? William pewaris gelar Duke. Dia bergelar Earl sekarang dan ayahnya adalah Marquess karena kakeknya masih memegang gelar Duke tetapi tetap saja, semua orang tahu cepat atau lambat gelar itu akan diwarisinya.” “Aku tahu hal itu tetapi aku tidak yakin aku paham apa maksudmu. Apa hubungannya gelar William dengan peringatan yang kau katakan barusan?” “Yah, sudah jelas setiap gadis ingin menjadi Duchess atau Marchioness atau bahkan Countess berikutnya. Siapa yang tidak ingin menjadi bangsawan dan menikahi bangsawan Inggris? Jadi semua gadis mencoba berkencan dengannya. Tapi dia bukan tipe pria yang hanya puas dengan satu gadis selamanya. Dia adalah tipe yang suka bepergian, tidak pernah tinggal dengan satu gadis untuk waktu yang lama. Bahkan kita dapat mengatakan bahwa dia itu seperti seorang pelaut.
Baca selengkapnya
3. “I am breaking up with you.”
POV Sang Mantan Jam menunjukkan sekitar pukul delapan ketika Katherine siap berangkat ke house party itu. Dia telah mengemas pakaiannya ke dalam tas kulit kecil dan memasukkannya ke dalam mobil. Kurang dari dua puluh menit kemudian, dia telah tiba di tempat Patrycia dan diantarkan oleh asisten rumah tangga Patrycia ke ruang tamu di mana beberapa orang sudah ada di sana termasuk Paris de Bourgh. Tampak diluar, Paris de Bourgh adalah wanita dengan pesona yang luar biasa, gambaran dari istri muda yang cantik dari seorang pria sukses. Namun mengenalnya selama masa kuliah, Katherine dapat melihat bahwa postur Paris terlalu kaku dan tangan di pangkuannya mengepal kencang dan bukannya terlipat. Itu membuat gadis itu bertanya-tanya apakah mungkin Paris tidak bahagia dalam pernikahannya dengan Jaxon. Paris pernah mencintai Jax, lalu apa yang salah? Katherine masih ingat bagaimana Paris pernah bersikeras bahwa dia hanya mau menikah dengan Jaxon dan hanya Jaxon seorang ketika Katherine mengonf
Baca selengkapnya
4. “Cinta lama bersemi kembali?”
KATHERINE BENNET - POV Sang MantanSetelah makan malam, Katherine menemukan koran di rak majalah salah satu meja dan membawanya ke kursi di sisi lain ruangan itu. Kebanyakan konten koran itu berkaitan dengan pasar saham, bisnis yang berkembang, dan industri lainnya. Di halaman sembilan, ada beberapa berita tentang perusahaan William. Dan tentu saja berita itu disertai dengan foto pria itu karena William adalah sang CEO. Pada foto itu William duduk di mejanya, lengan kemejanya digulung menunjukkan lengan bawahnya yang kecokelatan, dan dasinya longgar. Pria itu tampak tangguh, seperti pebisnis, dan, sialan, seksi sekali. Foto itu tidak diragukan lagi di ambil oleh seorang wanita. Katherine menarik napas dalam-dalam dan mencoba menahan diri untuk tidak mengaguminya. Pikirannya mengingatkan betapa playboy-nya si William, bagaimana pria itu hampir menghancurkan hatinya. Dan pertemuan mereka baru-baru ini, gadis itu mengetahui bahwa pria itu telah merayu seorang wanita yang sudah menikah seg
Baca selengkapnya
5. “Tapi seorang pria dengan seorang gadis telanjang yang hangat di pelukannya tidak selalu dapat berpikir jernih.” 
KATHERINE BENNET - POV Sang Mantan "Oke," Katherine memulai sambil menghela napas. “Jelas ini hanya kecelakaan. Kau pikir aku Paris jadi kau datang ke sini. Jadi cara termudah untuk memperbaikinya adalah dengan memberi tahu semua orang bahwa kau mengira aku adalah dia.” Ketika pria itu tidak mengatakan sepatah kata pun, gadis itu mendongak untuk menatap matanya.Akhirnya, William membuka mulutnya dan menjawabnya dengan aksen Inggrisnya yang kental, "Aku tidak bisa melakukannya." "Kenapa tidak?" "Yah, yang pertama, dia sudah menikah." Katherine menatapnya seolah-olah dia baru saja memberitahunya bahwa planet Bumi itu bulat. "Jadi? Apakah kau baru mengetahuinya sekarang?" William menatapnya dengan ekspresi tidak percaya di wajahnya. “Tidak, aku tahu itu tapi maksudku, aku tidak bisa mengakuinya secara terbuka. Itu akan mengacaukan segalanya.” Baru kemudian gadis itu menyadari apa yang dia maksud. Jika William mengakuinya secara terbuka tentang hubungannya dengan Paris, informasi it
Baca selengkapnya
6. “Aku tidak menginginkanmu sebagai seorang istri.”
WILLIAM WINDSOR - POV Sang Duke Playboy "Menikahlah denganku, Kate." Ketika gadis itu tidak mengatakan apa-apa, William mengulangi, "Menikahlah denganku dan itu akan menyelesaikan kesulitan kita saat ini." William memandang mantan pacarnya dan mencoba yang terbaik untuk mempertahankan ekspresi serius di wajahnya. Dia sepenuhnya menyadari betapa gila sarannya, tetapi dia juga mengingat apa yang dikatakan kakeknya kepadanya beberapa minggu yang lalu. Satu lagi kelakuan buruk, satu lagi berita buruk tentang dia yang akan mempengaruhi nama Windsor, pangkat seorang duke Ashbourne, dan dia akan dipaksa untuk menyerahkan gelarnya dan tidak akan menjadi bagian dari keluarga. Sejujurnya, William tidak terlalu peduli dengan uang atau gelar, tetapi hal terakhir yang dia inginkan adalah tidak diakui oleh keluarganya. Dia memperhatikan gadis itu membuka mulutnya dan kemudian menutupnya seolah-olah dia kehilangan kata-kata selama beberapa detik sebelum akhirnya Katherine mendapatkan kembali kemam
Baca selengkapnya
7. "Jangan bilang kau alergi batu mulia?"
KATHERINE BENNET - POV Sang Mantan Keesokan paginya, seolah-olah dia tiba-tiba terbangun dari tidur nyenyaknya, Katherine akhirnya menyadari apa yang telah dikatakan dan dilakukannya. Dia akan menikahi mantan pacarnya yang playboy. Betapa kejamnya hidup ini! Dia telah diberkati dan bahagia menjadi orang yang bisa melepaskan diri dan sekarang dia berakhir di tempat yang sama — hanya saja alih-alih menjadi pacarnya, sekarang dia mendapati dirinya dipromosikan menjadi tunangannya. Untuk waktu yang lama, pusing karena ketidakpastian, dia menatap langit-langit. Dia tahu dia harus bangun dan bersiap-siap tetapi dia tidak bisa. Dia takut menghadapi kenyataan. Dia seharusnya tidak datang ke pesta rumah ini dan sekarang semuanya sudah terlambat. Memaksa dirinya sendiri untuk bangkit, dia menyeret kakinya yang mengantuk ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian, dia berjalan keluar dari kamar mandi dan mendengar ketukan di pintunya. Dia tidak perlu memeriksa lubang intip untuk mengetahui bahwa
Baca selengkapnya
8. "Ibuku membicarakan tentang cucu-cucu, William. Bukan hanya satu tapi lebih dari satu!"
KATHERINE BENNET - POV Sang Mantan Ponselnya berdering di dalam saku mantelnya, dan tanpa melihat siapa yang menelepon, Katherine sudah tahu itu telpon ibunya lagi. Panggilan ibunya sudah masuk ke voicemail beberapa kali hari ini, tetapi sekarang sudah lewat dari jam lima, dia tidak bisa lagi menggunakan alasan dia tidak dapat mengangkat panggilan karena sedang bekerja. Sejujurnya, dia tidak memiliki dendam apa pun terhadap ibunya, dia benar-benar mencintai ibunya, itulah sebabnya dia tidak dapat memaksa dirinya untuk berbohong lagi, mengetahui sepenuhnya bahwa ibunya ingin membicarakan pertunangannya, atau lebih buruk lagi, pernikahannya. Dia tidak bisa memberi tahu ibunya betapa dia mencintai William padahal sebenarnya, dia tidak punya perasaan apa pun untuknya. Saat ini semua perasaannya untuk Jaxon. Dia tidak bisa membiarkan hati sahabatnya hancur ketika dia bisa menyelamatkannya dari terluka. "Halo, Bu," dia menyapa dan berusaha menahan diri untuk tidak menghela nafas. "Katheri
Baca selengkapnya
9. "Itulah sebabnya aku akan menikahi mantan pacarku.”
POV Sang Mantan Terlepas dari keengganannya, William bersikeras mengantar Katherine pulang dan menyuruh sopirnya mengemudikan mobil Katherine, mengikuti mereka di belakang. "Kau tahu aku bisa mengemudikan mobilku sendiri," komentar gadis itu saat pria itu berbelok di persimpangan dekat tempat tinggalnya. "Kau tidak perlu mengantarku pulang." "Aku tahu kau bisa dan aku tahu aku tidak perlu melakukannya," jawab pria itu sambil melirik sekilas padanya sebelum memfokuskan matanya kembali ke jalan. "Oke, lalu kenapa kau melakukannya?" Mobil melambat sampai berhenti total tepat di depan gedungnya. "Karena aku ingin." Pria itu membuka sabuk pengamannya dan membalikkan tubuhnya sehingga dia bisa sepenuhnya menghadap gadis itu. "Kau tunanganku sekarang, Kate—" "Katherine," koreksinya. "Hanya ibuku yang memanggilku Kate." "Yah, aku lebih menyukai Kate daripada Katherine ditambah aku memanggilmu Kate sepanjang waktu ketika kita berkencan di sekolah menengah." Dia mengangkat bahu ringan ke
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status