Selamanya Kamu

Selamanya Kamu

Oleh:  sairentogaaru  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
47Bab
4.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Hentikan semua ini, Evan! Kamu nggak bisa membodohiku." Grace berdiri di depan Evan, mengulurkan tangannya ke kanan dan kiri. "Aku tahu kamu sembunyiin sesuatu." Evan menyilangkan tangan di depan dada. "Jangan terlalu percaya diri. Dan tolong, tahu posisimu. Aku punya kekuatan untuk taruh orang lain menggantikan kamu." Di dalam ruangan yang sedikit remang itu, ia mencondongkan tubuh ke arahnya dan berbisik ke telinganya. "Atau, sebenarnya kamu lagi coba merayu aku? Berapa tarifmu untuk satu malam?" Setelah mendengarnya, Grace menampar wajah Evan seketika itu juga. Ia terdiam beberapa saat tidak percaya. Air mata mulai mengalir di pipinya. "Kamu jahat banget, Evan. Aku-benci-kamu," katanya, patah hati. Dia berbalik dari pria itu tanpa basa-basi lagi. Evan menangis juga, melihat sahabatnya pergi. "Maafin aku, Grace. Aku harus lakuin itu. Kita nggak bisa bersama," katanya lemah. ~~~~ Grace dan Evan menjadi teman baik setelah dia menyelamatkannya dan ibunya setelah tabrakan lalu lintas. Persahabatan mereka tumbuh lebih kuat selama bertahun-tahun sampai mereka menjadi sangat menyukai satu sama lain. Namun, takdir mempermainkan mereka. Mereka harus berpisah selama bertahun-tahun, kehilangan kontak dan mengubur impian mereka. Ketika mereka akhirnya bersatu kembali di tempat kerja yang sama, semuanya tidak lagi sama seperti dulu. Copyright 2021. SairentoGaaru.

Lihat lebih banyak
Selamanya Kamu Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
47 Bab
01 Sahabat Selamanya?
[April 2007]"Hei, hei. Kamu nggak papa?"Pertanyaan itu terus terdengar samar-samar di telinga Grace. Namun matanya terlalu berat untuk terbuka, kepalanya terlalu pusing untuk sadar. "Tolong, selamatkan Bunda," ucapnya lirih.Sore itu hujan deras. Langit tampak amat kelabu. Mobil-mobil yang tidak berani melaju dengan kencang dan memadati jalanan satu arah itu, kini menjadi tidak bergerak sama sekali akibat kecelakaan yang melibatkan tiga pengendara sepeda motor. Sementara Grace dan ibunya tergeletak, seorang anak laki-laki penyebab kejadian naas ini melarikan diri.Pernah ada di posisi yang sama, Evan tidak mempedulikan baju mahalnya basah dan kotor. Ia hanya ingin menolong para korban. Ji
Baca selengkapnya
02 Familiar
Tidak ada yang bisa menggantikan posisi Evan di hati Grace. Meskipun ia tidak mengetahui kabarnya, ia tetap berharap agar lelaki itu baik-baik saja. Bahkan ia terus berdoa agar putusnya komunikasi mereka bukan karena hal buruk telah terjadi hingga merenggut nyawanya. Namun hampir setahun belakangan ada seorang pria yang memberikan kehangatan tersendiri dan mengisi kesepiannya. Namanya Anthony, beberapa tahun lebih tua dari Grace dan merupakan pemilik toko beras di kompleks rumahnya. Ia dan keluarga besarnya baru pindah ke sini satu setengah tahun lalu. Keduanya bertemu untuk pertama kalinya ketika Grace diminta untuk membeli beras di toko tersebut. Tetapi tidak ada adegan seperti di serial TV dimana seseorang bisa jatuh cinta dalam sekali pandang. Kedekatan mereka baru dimulai sejak ditunjuk sebagai panitia penyelenggara lomba tujuh b
Baca selengkapnya
03 Bertemu Lagi
Di musim liburan tengah tahun, hotel-hotel di Bali dibanjiri oleh para turis seperti biasanya. Posisi sebagai asisten HRD yang didapatkan Grace setelah bekerja bertahun-tahun di sini menuntutnya selalu sibuk. Meskipun ia tidak terlibat langsung dalam penanganan para tamu, pekerjaannya tetap lebih banyak daripada biasanya. Terutama ditambah semakin berkembangnya hotel yang membutuhkan lebih banyak karyawan baru dan berkualitas. Kecekatan Grace sejak tahun pertama bekerja langsung ditangkap oleh Mario, sang manajer HRD. Sebelum mendapatkan posisi sebagai asisten pria itu, ia selalu diminta untuk ikut dalam rapat-rapat dengan General Manager (GM). Sesuai dengan jadwal, pertemuan singkat dalam rangka pergantian posisi GM dengan orang yang baru diadakan pagi ini pukul sepuluh. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan para manajer, sekaligus p
Baca selengkapnya
04 Kompetisi
Tidak diberi kesempatan untuk mencoba tidak berarti kalah. Grace tidak mau menyerah begitu saja. Ia memang tidak bisa mengikuti tes untuk menjadi asisten GM, tetapi ia punya jalan lain.Grace berhasil membujuk banyak pegawai dari berbagai divisi untuk menjadi kandidat asisten GM. Dengan begini Evan merasa kewalahan jika mengerjakannya sendirian. Maka bantuan dari HRD dibutuhkan untuk menyeleksi para kandidat.Awalnya Nita lah yang diminta untuk turun tangan dalam tes ini. Akan tetapi setelah meyakinkan Mario bahwa ia bisa melakukannya lebih baik, Grace pun mengambil alih tugas. Sudah mengerti apa yang gadis itu rencanakan, sang kolega pun tidak menolak.Waktu pendaftaran hanya dibatasi satu hari. Semua data kandidat yang mendaftar sudah terkumpul. Sesuai persyaratan yang diajukan oleh Evan, Grace menyortir para pendaftar. Cukup banyak yang harus gugur dalam tahap seleksi administratif.Tersisa sepuluh kandidat dari delapan puluh tujuh pendaftar. Grace kin
Baca selengkapnya
05 Berusaha Terus
Dari sepuluh kandidat yang sudah diuji, hanya terdapat dua orang yang memenuhi standar Evan. Yang satu laki-laki dan lainnya perempuan. Keduanya sama-sama unggul dalam hal administratif—salah satu kemampuan terpenting sebagai sekretaris, tetapi mereka harus bisa mengikuti cara kerja sang GM. Dari hasil tes psikologi, mereka berdua tergolong dalam tipe pekerja yang dominan melankolis, terlalu berhati-hati. Situasi ini berbanding terbalik dengan Evan, sang koleris yang sangat gesit, cocok menjadi seorang pemimpin. Setiap pekerjaan yang ia lakukan selalu diselesaikan dengan cepat. Ia bukan tipe orang yang berlambat-lambat. Hal ini ingin dimanfaatkan oleh Grace untuk bisa mendapatkan posisi sekretaris itu. Ia belum mau berhenti berjuang. Otak briliannya itu memberinya sebuah ide untuk berbicara mengenai kelemahan para kandidat dengan Evan
Baca selengkapnya
06 Terlalu Cuek
Evan tidak mau menghabiskan banyak waktu untuk menyeleksi sekretaris eksekutif yang baru. Setelah kedua kandidat tersisa melewati ujian terakhir, ia memilih yang laki-laki karena terbukti lebih unggul. Hal ini jelas menutup kesempatan bagi Grace sama sekali untuk menggagalkannya.Namun Grace yakin bahwa ia tetap punya akses untuk terhubung dengan sahabatnya, baik menjadi sekretarisnya atau tidak. Lagi pula ia adalah seorang asisten manajer HRD yang akan senantiasa berurusan dengan GM.Hari itu berjalan seperti biasanya. Hampir tidak ada yang berbeda. Grace selesai mengerjakan semua tugasnya hari itu dan bersiap untuk pulang."Grace, lo beneran nggak ikut hangout malam ini? Friday night loh ini." Nita berusaha membujuk koleganya yang selalu menolak
Baca selengkapnya
07 Dapat Kesempatan
Sudah sekitar dua bulan lebih semenjak Evan menjadi GM di hotel ini. Belum ada perubahan berarti dari setiap usaha yang Grace kerahkan untuk mematahkan sikap dinginnya.Yang terjadi justru pekerjaannya bertambah banyak. Perombakan sistem di sana sini serta pergantian staf juga dilakukan. Mau tidak mau Grace jadi terforsir bekerja dan menjadi terlalu lelah untuk mengejarnya.Terlepas dari keinginan memajukan hotel, Evan memiliki tujuan lain yaitu menjauhkan Grace darinya. Untuk beberapa waktu terakhir usahanya cukup berhasil. Ia merasa cukup senang.Tetapi entah bagaimana melihat Grace cukup sering dijemput oleh lelaki yang tampak begitu akrab dengannya itu menimbulkan perasaan aneh di benak Evan. Pasalnya Grace yang ia kenal tidak mudah bergaul sedekat itu dengan laki-laki. Sebelum ia
Baca selengkapnya
08 Lebih Agresif
"Berhenti." Emosi Grace naik ketika Evan tidak memberikan jawaban. "Berhenti aku bilang!"Evan tidak mempedulikannya. Ia tetap menjalankan mobilnya."Kamu bilang kita nggak bisa bersahabat lagi kaya dulu, jadi tolong stop mobilnya. Aku mau turun," ucap Grace memaksa. Namun perutnya terasa tidak nyaman sehingga ia memilih untuk memakai nada rendah. "Please, Evan."Evan menghentikan laju mobilnya, tetapi ia mengunci sentral semua pintu mobil sehingga tidak bisa dibuka.Setelah Grace melepaskan sabuk pengamannya, ia mencoba membuka pintu tapi tidak bisa. "Buka kuncinya," perintahnya."Grace. Denger. Kita memang nggak bisa lagi kaya dulu. Tapi bukan berarti ak
Baca selengkapnya
09 Oktober 31
Ada berbagai macam cara yang Grace terus lakukan dalam melaksanakan 'Operasi Menggangu Evan' setiap harinya. Mulai dari hal kecil seperti mengambil pekerjaan OB untuk membawakan minuman untuk Evan sampai mengurus segala sesuatunya di departemen HRD yang memerlukan kontak dengan GM.Banyak desas-desus mengenai tindakan Grace yang semakin terlihat ini. Di antaranya adalah menggoda pimpinan untuk mendapatkan promosi. Sementara subjek pembicaraan justru tidak mempedulikannya, sang kolega terdekat sudah mengomel selama satu jam terakhir."Tenang aja, Nit. Semua bakalan baik-baik aja. Kalau memang sampai terdesak banget, baru aku akan buka kalau Evan itu sahabat aku." Grace menyahut dengan santai.Nita memasang wajah datar sambil memperdengarkan desahan. "Lo tuh emang ngeyel ya anaknya," tuk
Baca selengkapnya
10 Berpikir Ulang
"Grace, kamu kelihatan belum sehat loh." Indah, sang bunda tampak khawatir melihat putrinya masih lemas.Di sepanjang akhir minggu Grace paling banyak menghabiskan waktu dengan berdiam diri di dalam kamar. Paling jauh ia akan duduk di teras rumahnya. Ia berusaha memulihkan dirinya agar kenangan buruk itu tidak mengusik pikirannya. Pasalnya ia perlu fokus bekerja, terutama pada tiga bulan terakhir sebelum tahun berganti."Grace nggak papa, Bun. Lihat nih, udah bisa senyum lebar kan?" Grace mempertontonkan deretan gigi rapinya.Indah menggeleng-geleng heran akan kegigihan Grace. Ia tahu betul sang putri tidak pernah ingin membuatnya khawatir. Namun yang mengherankan, gadis itu memang membuktikannya. Kesedihan yang dialaminya berlalu dengan cepat dan senyuman semringah akan datang kembali
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status