I'M DONE WITH YOU!

I'M DONE WITH YOU!

By:  moon lichaa  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings
8Chapters
963views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sebuah kecelakaan mengakibatkan seorang gadis malang mengalami kelumpuhan sementara. Kecelakaan inilah yang menjadi awal mula segala penderitaan yang ia alami karena menikah dengan seorang lelaki yang kasar. Lelaki yang telah membuat dirinya cacat seperti sekarang. Berkali-kali Kinara mencoba bersabar dan mempertahankan pernikahannya dengan Devan. Namun percuma, pria tersebut sama sekali tak menghargai perjuangan Kinara. Hingga akhirnya, Kinara sampai pada titik di mana ia benar-benar lelah. Apakah Kinara akan menyerah dan meninggalkan Devan? Atau ia akan memaafkan dan memberikan kesempatan kembali kepada Devan?

View More
I'M DONE WITH YOU! Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Langit Jingga
BAGUS BGTT. UP TIAP HARI BISA GA THOR?...
2022-05-06 07:20:11
0
user avatar
Langit Jingga
ngaduk ngaduk perasaan bgt ni cerita... btw up tiap hari yu bisa yu, udah ga sabar...
2022-02-19 22:43:46
2
8 Chapters
BAB 1.
"Kinara, di mana kamu?! Dasar, istri tidak tahu diuntung!" teriak seorang pria gagah dengan setelan jasnya itu. Pria tersebut terlihat tengah mencoba mengendalikan amarahnya sendiri. Terlihat dari tangannya yang mengepal kuat-kuat dan wajahnya yang memerah."Apa, Mas?" tanya Kinara sambil mencoba mendorong kursi rodanya dengan susah payah. Wanita itu tersenyum sembari menatap suaminya."Di mana-mana kalau suami pulang itu dibikinin teh, dipijitin, dilayaninlah pokoknya. Kalau kamu, suami pulang bukannya dilayanin malah enak-enakan duduk!" gertak pria jangkung tersebut.Hati Kinara seperti diremas dengan kuat saat mendengar perkataan suaminya. Memang ini bukan pertama kalinya suaminya berperilaku seperti itu, namun tetap saja hatinya merasakan nyeri. Wanita mana yang tidak sakit hati jika suaminya mengatakan hal kejam seperti tadi? Apakah pria itu tidak melihat keadaan Kinara yang cacat? Tentu saja, hal ini yang menyebabkan dirinya tak bisa melayani suami seperti wanit
Read more
BAB 2.
"Kinara, di mana pakaianku?!" teriak Devan di pagi-pagi buta. Pria itu kesulitan menemukan jas nya yang entah ada dimana.Kinara yang masih tertidur pun langsung terjengkat kaget ketika mendengar teriakan suaminya itu. "Ada apa, Mas?" tanya Kinara dengan wajah bantalnya. Gadis itu terlihat sangat manis dan polos secara bersamaan ketika bangun tidur.Devan terpaku memandang wajah Kinara yang menggemaskan tanpa jilbab itu. Kinara yang tersadar langsung mencari jilbabnya dan memakainya dengan cepat. Gadis itu tak mau membuat Devan tambah kesal. Ia masih mengingat bagaimana tatapan jijik Devan saat melihat ia melepas jilbabnya."Ini, Mas," ucap Kinara sembari mengulurkan tangannya untuk memberikan jas yang sudah ia ambil tadi.Tanpa ucapan terima kasih, Devan langsung beranjak pergi setelah mengambil jas yang diberikan Kinara. Bahkan, wanita itu belum sempat salim kepada sang suami sebagai bentuk bakti sebagai seorang istri. Tapi, mau bagaimana lagi? Jika Kinar
Read more
BAB 3.
Kinara kembali mendorong kursi rodanya dengan hati-hati menuju ruangan yang sudah ditunjukkan oleh resepsionis tadi. Beruntung ruangan Devan berada di lantai satu. Jadi, Kinara bisa dengan mudah mengunjungi suaminya. Setelah sampai di depan ruangan Devan, Kinara langsung mengetuk pintu berwarna coklat tersebut. Ia tak mau dinilai sebagai gadis yang tidak sopan karena masuk ke ruangan orang sembarangan. Sekalipun orang tersebut adalah suaminya sendiri.."Masuk!" seru Devan. Suara itu membuat Kinara menghentikan gerakan tangannya untuk mengetuk pintu.Kinara pun membuka gagang pintu tersebut dengan perlahan, takut jika suara decitan yang dihasilkan saat ia membuka pintu akan mengganggu Devan. Ia menghela napas lega saat berhasil membuka pintu. Ia mendapati suaminya sedang menunduk, menatap berkas-berkas yang ada di hadapannya. Mendengar ada suara orang masuk pun Devan langsung mengangkat kepalanya untuk mengetahui siapa yang datang ke ruangannya. Seketi
Read more
BAB 4.
Sesampainya di rumah, Kinara memutuskan untuk tidur saja. Ia sudah sangat lelah seharian ini. Gadis itu bahkan belum makan siang. Tapi, ia tak memikirkan hal tersebut. Nafsu makannya hilang setelah mendengar kata-kata suaminya tadi. Padahal, tadinya ia ingin makan bersama dengan Devan di kantornya. Tapi, sudahlah. Sepertinya, itu hanya akan menjadi angan-angan Kinara.Ia mulai memejamkan matanya, memasuki dunia mimpi. Dunia yang lebih indah dari kehidupan nyatanya. Kinara selalu menjadikan tidur sebagai salah satu pelariannya ketika sedang bersedih. Setidaknya, suasana hatinya akan membaik setelah bangun tidur nanti."Kinara sayang, jangan jauh-jauh larinya!" ujar sang ibu memperingati anaknya yang sedang berlari-lari itu."Hati-hati, Nak!" timpal sang ayah kemudian.Kinara kecil tersenyum mendengar perhatian orangtuanya. Ia merasa menjadi anak paling beruntung karena dilahirkan di keluarga yang harmonis dan berkecukupan. Setiap detiknya, Kinara tak pernah berhen
Read more
BAB 5.
Pagi ini, Kinara bangun sangat awal untuk menyiapkan pakaian kerja suaminya. Ia tak mau membuat Devan marah kembali karena segala keperluannya belum dipersiapkan. Dengan kondisinya yang tidak bisa berjalan, Kinara tetap berusaha melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri. Karena bagaimanapun sifat Devan, pria itu tetaplah suaminya.Setelah semuanya siap, Kinara mendekati ranjang Devan. Ia berniat membangunkan suaminya agar tak terlambat bekerja. Namun, melihat wajah pulas Devan membuat Kinara tak tega untuk membangunnya. Dengan ragu-ragu, ia menyentuh lengan Devan secara pelan."Mas, bangun," seru Kinara sambil mengguncang tubuh Devan.Devan menggeliat dari tidurnya karena merasa terganggu. Pria itu mengerjapkan matanya guna menyesuaikan cahaya yang masuk. Devan langsung bangkit dari tidurnya ketika melihat Kinara yang berada tepat disampingnya."Kamu ngapain di sini?!" pekik Devan kaget."Bangunin kamulah, itu baju kamu juga udah aku siapin," ucap Kina
Read more
BAB 6.
Kinara menutup mulutnya tak percaya dengan pemandangan yang baru saja ia lihat tadi. Istri mana yang rela melihat suaminya tidur satu ranjang dengan wanita lain, bahkan sampai bertelanjang bulat tanpa malu. Sebenarnya bukan hanya itu masalahnya, Kinara merasa harga dirinya direndahkan sebab ia sendiri belum pernah tidur bersama Devan. Tapi lihatlah, perempuan yang ada di depannya saat ini tengah menatap Kinara dengan angkuh seolah menunjukkan bahwa Devan telah jatuh ke pelukannya.Devan yang melihat Kinara berada di depan pintu pun langsung berusaha membenarkan selimut yang ia kenakan kemudian menutupi tubuhnya. Tak hanya itu, Devan langsung bangkit dari tidurnya dan berusaha mencari pakaian untuk ia pakai. Setelah dirasa cukup, ia menatap Kinara dengan tajam."Siapa yang mengizinkanmu masuk kesini, huh?!" bentak Devan pada Kinara.Kinara yang mendengar bentakan dari Devan sontak saja terjengkat kaget, harusnya ia yang marah disini. Bukan malah Devan. Pria itu sama se
Read more
BAB 7.
Devan menatap Kinara dengan tatapan sulit diartikan. Ia memandang wajah sendu Kinara yang terlihat sangat pucat. Wajah Kinara nampak seperti orang yang kelelahan. Tentu saja, semua istri pasti lelah, apalagi Kinara harus menyelesaikan semua tugas rumahnya untuk melayani sang suami dengan kondisi fisik tak sempurna. Sudah dapat dipastikan, gadis itu akan kelelahan. Jangan lupakan beban pikiran yang ia tanggung sekarang, suaminya dengan terang-terangan mengkhianati dirinya."Kamu baik-baik saja?" tanya Devan dengan wajah datar. Mana mungkin ia tersenyum pada istrinya.Kinara yang mendengar itu sedikit tersentuh, ia merasakan rasa hangat menjalar ke hatinya. Ini pertama kalinya, Devan menanyakan keadaannya. Meskipun, masih tetap dengan wajah datarnya, Kinara tak masalah. Yang terpenting, Devan sudah mulai peduli dengannya. Bukankah ini awal yang baim untuk hubungan mereka? Seketika Kinara melupakan permasalahan tadi, masalah pengkhianatan suaminya. Ahh, Kinara baru ingat,
Read more
BAB 8.
 "Sinta?" Kinara tertegun saat mendengar nama seorang wanita yang tak ia kenali. Pikirannya melayang entah kemana, gadis itu tengah berpikir keras mencoba mengingat-ingat nama Sinta. Mungkin saja, dirinya mengenal nama tersebut tapi lupa. Maka dari itu, ia mencoba mengingat-ingat lagi. Tapi nihil, memorinya tak dapat menemukan nama Sinta. Lalu siapa Sinta itu?"Sinta siapa, Mas?" tanya Kinara lagi saat tak mendapat jawaban dari Devan.Devan memutar bola mata malas, Kinara terlalu ikut campur dengan urusan Devan. Dan Devan tak menyukai hal tersebut."Nggak usah kepo bisa?" sentak pria itu sembari menyentak tangan Kinara yang ternyata sedari tadi memegangi tangan Devan guna menuntut jawaban.Tak mau berdebat lagi, Devan memutuskan untuk langsung keluar dari kamar Kinara. Menurut Devan, gadis itu sangat menyebalkan. Sekalinya diperlakukan baik malah ngelunjak. Harusnya Kinara bersyukur karena Devan masih mau merawat dirinya bahkan D
Read more
DMCA.com Protection Status