MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU

Oleh:  AlvinaMawar  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
30 Peringkat
75Bab
13.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Amira terkejut ketika mengetahui pengkhianatan yang dilakukan oleh Reyhan-suaminya. Dia tak menyangka, ternyata laki-laki sholeh seperti Reyhan mampu tergoda dengan wanita idaman lain diluaran sana. Apakah Amira mampu mempertahankan bahtera rumah tangga yang telah ia bina? Dan pastinya kehidupan Amira begitu banyak lika-liku yang harus ia lalui. Apalagi ketika sang suami mengetahui bahwa Amira sudah merencanakan sesuatu yang membuatnya akan menyesal seumur hidupnya. Penasarankan? Yuk langsung aja baca ceritanya️ Follow IG Author : @alvinaapriyantie

Lihat lebih banyak
MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Telang Ungu
seruuuu lanjooot thor
2024-02-08 10:01:44
0
user avatar
Adny Ummi
wahh. seru nihh
2024-02-05 14:11:50
0
user avatar
AlfaMumtazah86
Salam kenal, Kak ...... semangat selalu nulisnya ...
2024-01-30 11:21:32
0
user avatar
Pinnacullata
siapin apa ya, jadi penasaran sama rencananya Amira.
2024-01-26 12:07:53
1
user avatar
Disi77
Ayok banngkit Amira! kasih paham si Bagas
2024-01-20 19:55:32
0
user avatar
Daun Kering
semangat amira
2024-01-19 22:34:47
0
user avatar
Rosa Rasyidin
ayo ditunggu lanjutannya
2024-01-19 14:36:35
0
user avatar
MuhNaufal Monsong
Semoga Amirah ga salah pilih keputusan
2024-01-19 13:31:42
0
user avatar
Irana
Semangat Amira ...
2024-01-19 13:04:22
0
user avatar
Biru Gerimis
Apa yang direncanakan oleh Amira? Semangat, Kak Author...
2024-01-18 20:35:51
0
user avatar
Ayaya Malila
keren banget ceritanya. ga sabar nunggu up nya
2024-01-18 19:48:56
0
user avatar
Rianoir
ceritanya menarik, terus update kak!
2024-01-18 19:38:34
0
user avatar
Komalasari
Seru, Kak. Lanjut
2024-01-18 17:50:12
0
user avatar
Varava
ternyata lagu reyhan tidak selalu benar ya, hehehehe semangat thor
2024-01-18 17:34:53
0
user avatar
WealthyPetty
siap² bakal misuh2 nih kalo udh ttg pengkhianatan suami begini ... semangat trs nulisnya thoor
2024-01-18 16:50:15
0
  • 1
  • 2
75 Bab
Nafsu
POV BAGAS [Sayang, jangan lupa kita akan bertemu hari ini, soalnya aku rindu dan sudah pesan hotel yang paling bagus untuk kita berdua agar kita bisa menikmatinya dengan sangat romantis?] Pesan tersebut aku kirim kepada wanita yang selama ini selalu mengisi hari-hariku yang sepi. Dzakira. Entah kenapa ketika menyebut namanya hatiku berbunga, apalagi ketika memandang lekuk tubuhnya yang indah membuatku selalu ingin menyentuh tubuhnya. Berbeda dengan Amira--istriku, entah kenapa aku merasa jijik jika bertatap muka dengannya, apalagi menyentuhnya. Aku bahkan sudah lupa kapan terakhir menyentuh Amira. Setiap merasa kesepian, aku selalu meminta Dzakira, tentunya aku harus merogoh kocek yang lumayan agar mendapatkan kepuasan darinya. Tentunya Amira tidak mengetahui bahwa aku sudah menduakannya. Lagipula, ini salahnya yang tak mampu melayaniku. Bayangan terlukis di pikiran, hingga tak terduga, pesan yang barusaja kukurim ke nomernya berhasil terbaca olehnya. [Siap, Sayang. Sekarang juga
Baca selengkapnya
Siapa yang mengirim pesan?
MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU (2) Sayang, ATM-ku sedang dalam masalah, untuk kali ini, kamu yang bayar ya, nanti aku akan ganti secepatnya,'' pintaku pada Dzakira memohon. Seketika raut wajahnya memerah menahan penuh amarah. ''Apa kamu sudah gila, tidak akan mungkin aku mau membayar empat puluh juta, aku sama sekali tidak ada uang sebesar itu dan lagipula aku tidak membawa uang sepeserpun,'' ujar Dzakira meluapkan kekecewaan. ''Aku baru memberimu yang seratus juta kemarin, kenapa bisa habis secepat itu?'' tanyaku heran. Bisa-bisanya dia boros hanya dengan satu hari. ''Uang yang kamu beri kemarin sudah habis dipakai shopping, lagipula uang segitu tidak ada apa-apanya, zaman sekarang serba mahal.'' Dzakira melipatkan kedua tangan di dada, kedua matanya memandang sinis. ''Kamu keterlaluan, Dzakira. Lalu bagaimana sekarang bukankah kamu tetap menginginkan hotel ini. Aku sama sekali tidak bawa uang cash, sementara kartu ATM-ku tidak bisa dipakai.'' Aku merasa frustasi dan
Baca selengkapnya
Ternyata?
MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU (3) Dzakira terdiam, ia menahan kekecewaan, aku pun tak memperdulikannya, urusan batin nanti pun kami akan kembali melakukannya. Yang jelas, untuk sekarang aku tidak mau sampai Amira mengetahui kebusukan yang sudah aku lakukan di belakangnya. ''Bagas?'' Aku melangkah keluar kamar meninggalkan Dzakira sendirian. Teriakan dan cacian terdengar sangat jelas di telinga. Hatiku saat ini tidak perduli dengannya, aku hanya takut Amira marah dan mengusirku dari rumah hanya gara-gara perselingkuhan. Menurutku, nyawa lebih berharga dibanding nafsu birahi. Jika Amira dan keluarga besarnya mengetahui bahwa aku telah berkhianat. Mungkin, aku akan ditendang dari keluarga Hartawan dan tidak diberikan sepeserpun harta. Padahal niatku dari awal ingin sekali merebut semua harta yang dimiliki oleh keluarga Amira hingga jatuh ke tanganku. Soal Dzakira, nanti pun ia akan berbaik hati kembali, apalagi jika diberi uang yang banyak. Dia perempuan matre yang hanya memandang
Baca selengkapnya
Penyesalan?
MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU (4) Tanpa terasa, aku telah tiba di halaman rumah keluarga Hartawan. Terlihat, kedua mertuaku tengah berdiri di samping Amira yang masih menggunakan kursi roda miliknya. Mereka seakan-akan tengah menunggu kedatanganku, tatapannya penuh dengan kebencian. Hatiku seakan tak tenang ketika dipandang seperti itu. ''Pa, Ma, Amira. Maaf aku--'' BUGH! Pukulan keras mengenai dada hingga membuat tubuhku terjatuh ke tanah. Aku terkejut ketika mengetahui Papa mertuaku marah dan melakukan tindakan kekerasan. Padahal setahuku, Papa terkenal pendiam dan jarang marah. Tapi kenapa ia berani melakukan hal ini kepadaku? Apa jangan-jangan .... ''Papa kenapa memukulku secara tiba-tiba, apa salahku?'' tanyaku heran. ''Jangan berpura-pura, kami sudah mengetahui bahwa kamu sudah mengkhianati Amira, mulai detik ini kamu sudah bukan lagi suami anak saya,'' sentak Papa Hartawan. ''Aku bisa menjelaskannya, Pa. Aku sama sekali tidak berniat untuk mengkhianati Amira. Aku sangat
Baca selengkapnya
Syarat permintaan Bagas
MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU (5) ''Aku tidak akan pernah pergi dari rumah ini sebelum kamu memenuhi persyaratanku,'' ujarku menatap wanita yang ada di hadapanku dengan tajam. ''Syarat?'' ''Aku minta uang talak sebesar satu milyar sebagai tanda bahwa aku sudah resmi bercerai denganmu Amira. Jika kamu memberiku uang talak sesuai permintaanku, maka aku akan pergi dan tidak akan pernah lagi datang menginjakkan kaki di rumah ini,'' ucapku meminta dengan paksa. Mereka terlihat terkejut mendengar nominal yang aku sebutkan. ''Apa? Satu milyar? Kamu mau memeras kami? Uang satu ribu pun tidak akan pernah saya berikan,'' ujar Amira kesal. ''Aku sama sekali tidak mau tahu, yang jelas uang talak harus dibayar sekarang juga, jika dibayar saat ini aku janji tidak akan pernah kembali ke rumah ini lagi dan aku rasa uang satu milyar tidak ada apa-apanya, bukankah kalian sangat kaya raya?'' ucapku memaksa. Entah kenapa, dengan sengaja aku mengucap syarat permintaan uang talak yang cukup fantastis
Baca selengkapnya
Kejutan
Degh. Dzakira meminta uang empat puluh juta yang aku janjikan. Bagaimana ini? Aku sama sekali tidak bisa membayarnya. Untuk makan saja pastinya aku sangat tak mampu karena sekarang aku bukan lagi suami Amira. Untuk membayar hutang kepadanya, rasanya aku tidak mampu. ''Nanti ya, Sayang, aku janji akan membayarnya, kamu tenang saja,'' ungkapku sembari tersenyum. ''Kapan mau membayarnya? Aku tidak mau sampai kamu berlama-lama menunggu tak membayarnya. Apa jangan-jangan kamu diusir lagi oleh Amira?'' sangka Dzakira membuat dadaku berdebar. ''Aku sama sekali tidak diusir oleh Amira, kebetulan tadi sesaat aku pulang ke rumah Amira meminta aku untuk menjaga rumah karena ia dan kedua orang tuanya akan berangkat ke luar negeri menjalankan bisnis. Daripada aku hanya berdiam diri di rumah lebih baik aku tinggal bersama kamu saja di apartemen, boleh 'kan? Dan untuk uang empat puluh juta, kamu tenang saja Dzakira aku pasti akan segera menggantinya. Kamu tidak usah khawatir, kapan juga a
Baca selengkapnya
Sebuah foto bukti dari Bunga
POV AMIRA ''Sayang ... akhirnya sekarang kamu bisa berjalan kembali, Mama dan Papa sangat senang sekali. Bagas--suamimu pasti sangat senang jika tahu sekarang kamu bisa berjalan. Kami pun sebagai orang tua sangat senang melihat kamu bisa berjalan kembali dengan normal,'' lirih Mama tersenyum lebar melihat aku yang mampu berdiri dan berjalan, walaupun masih tertatih. Tapi aku sangat senang sekali, ternyata prediksi Dokter salah besar. Aku sudah diagnosa lumpuh seumur hidup dan tidak akan bisa berjalan kembali secara normal. Namun sekarang, aku sangat bahagia bisa merasakan lutut kerasku mampu digerakkan dan kedua kakiku bisa berjalan dengan normal. ''Iya Ma, Pa, aku juga sangat senang sekali. Terima kasih ya, berkat kalian berdua aku bisa berjalan kembali,'' kataku sembari tersenyum lebar mengucap terima kasih, lalu memeluk kedua orang tuaku dengan erat. ''Iya, Sayang, apa pun akan Mama dan Papa lakukan asalkan kamu bahagia. Melihat kamu bisa berjalan kembali kami sudah sangat senang
Baca selengkapnya
Sandiwara
MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU (8) ''Kalian sedang membicarakan apa?'' tanya seseorang laki-laki yang seketika langsung mengagetkan kami. Kami pun lantas menatap siapa gerangan yang bersuara barusan. Ternyata Bang Irsyad, dia adalah kakak sepupuku. ''Lho, Amira, kamu sudah bisa berjalan?'' tanya Bang Irsyad kaget. Dia seakan tak percaya dengan apa yang barusaja ia lihat. ''Iya, Bang, alhamdulillah. Aku tak menyangka ternyata Allah begitu baik sudah menyembuhkan kembali kedua kakiku sehingga bisa berjalan normal seperti dulu. Aku merasa bahagia sekarang. Ini seperti mimpi.'' Aku melempar senyum bahagia menatap Bang Irsyad. Ini seakan mimpi yang menjadi kenyataan. Padahal sebelumnya dokter sudah memprediksi bahwa aku tak akan lagi bisa berjalan dengan normal. Tapi sekarang kenyataannya berbanding terbalik. ''Masya Allah, Amira. Abang sangat bahagia melihat kamu sekarang sudah bisa berjalan normal kembali menggunakan kedua kaki. Pastinya, Bagas pasti senang melihat kamu bisa berjala
Baca selengkapnya
Sumpah demi Allah
MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU (9) Kami pun membuka pintu, terlihat seorang laki-laki tengah berdiri dengan wajah lesu. Tatapannya dingin, tetapi tak lama berselang ekspresi wajah itu berubah tersenyum. Dia menundukkan tubuhnya seraya memposisikan agar sepadan denganku. ''Sayang, kamu apa kabar?'' tanyanya sambil mencium kening. Terlihat sangat romantis, aku melempar senyum padanya. Walaupun hatiku merasa terluka. ''Kabar aku baik, Mas. Kamu sendiri bagaimana? Kok, tidak memberitahu dulu kalau hari ini kamu akan pulang?'' tanyaku padanya. ''Alhamdulillah kalau kabarmu baik, aku pun sendiri baik, Sayang. Aku pulang tanpa memberikan kabar ingin memberimu surprise. Ini aku bawakan hadiah untukmu.'' Mas Bagas memberikanku sebuah kotak hati berwarna merah. Kemudian, ia membuka kotak hati itu, terlihat sebuah kalung berlian yang sangat cantik. ''Itu untukku, Mas?'' Mas Bagas mengangguk, ''Iya, Sayang, ini untukmu. Aku pakaikan ya sekarang!'' Mas Bagas melingkarkan kalung berlian ke
Baca selengkapnya
SENYUMAN
"Sakit ...!'' Bagas meringis kesakitan setelah ular itu berhasil mematuk lengannya. Tiba-tiba terdengar suara segerombolan orang, mereka ternyata penjaga apartemen yang mendengar teriakan Bagas dari dalam kamarnya. Kemudian mereka mendobrak secara paksa pintu apartemen tersebut. Tidak lama kemudian, Bagas pun pingsan dan tersungkur ke lantai. Para penjaga apartemen segera mengusir ular dari dalam kamar dan berniat akan membawa ular tersebut kehabitatnya.Sementara Bagas langsung dilarikan  ke Rumah sakit karena luka bekas patukan ular sangat berbisa dan dokter segera mengobati luka Bagas yang sudah cukup serius. ______________''Bagaimana jika Bagas membuka kopernya dia pasti sangat kaget dan langsung lari ketakutan. Dia 'kan pobia ular Amira, jika aku melihatnya langsung pasti perutku ini tidak akan berhenti sakit karena tertawa menyaksikan keterkejutan Bagas,'' ucap Irsyad terseny
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status