Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa

Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa

Oleh:  Putri Ayu Pinang  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.3
7 Peringkat
91Bab
12.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bayu, seorang remaja berusia 18 tahun, harus merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan sekaligus bekerja pada Pamannya. Sebelum pergi, Kakeknya menurunkan kemampuan misterius yang dapat membuatnya melihat dan bertemu dengan Jin Qarin dan hal-hal gaib. Satu per satu, jiwa-jiwa malang mendekatinya untuk meminta bantuan. Tidak hanya itu, jiwa-jiwa jahat juga menginginkan sesuatu darinya. Apakah Bayu dengan kemampuan barunya mampu menyelesaikan berbagai masalah yang datang menghampirinya? Terlebih lagi, di kota Jakarta yang baru saja dia pijak? "Aku hanya ingin hidup tenang!”- Bayu-

Lihat lebih banyak
Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Ardi Febrianto
mantap konfliknya
2022-07-22 23:51:06
0
user avatar
Ardi Febrianto
DOAnya Mana
2022-06-17 21:48:49
0
user avatar
Kamilia Insani
cerita awal cukup menarik, tolong tingkatkan konflik dan ketegangannya dong, kakak penulis
2022-06-11 11:46:10
1
default avatar
putrihostingindonesia
dukung terus novel ini. terima kasih.
2022-04-09 02:47:08
2
user avatar
Jannah Zein
Keren novelnya. Tidak sekedar menghibur, tapi juga menambah pengetahuan. Tetsp semangat update ya..
2022-04-07 12:25:01
2
user avatar
Amy Sity
mampir di ceitaku ya kak, gulai daun singkong untuk mertua
2022-04-06 19:14:11
1
default avatar
artatirta39
mana nih lanjutanny..
2023-03-15 16:04:55
0
91 Bab
Prolog
Bayu bersembunyi di dalam selimut tipisnya. Jantungnya berdebar kencang, dia menurunkan selimutnya sedikit dan mengintip pria yang duduk di sofa berwarna krem itu. Keremangan ruangan membuatnya tidak dapat melihat sisi samping wajah pria yang sedang duduk melamun. Pria itu tidak menyadari bahwa di belakangnya berdiri bayangan hitam mengangkat tangan kanannya. Bayangan hitam itu mengenggam sebilah pisau dapur di tangannya yang terangkat. Bayu melihat tangan kiri bayangan hitam itu dalam posisi hendak membekap mulut pria itu dari belakang. Tiba-tiba dengan kecepatan kilat, tangan kirinya membekap mulut pria yang duduk dengan kuat dan tangan kanannya menusuk tengkuk pria itu. Darah menyembur keluar dari lehernya. Bau amis darah memenuhi ruangan. Pria yang ditusuk tidak sempat berteriak. Bayangan hitam menusukkan pisaunya berkali-kali. Pria di sofa melotot kesakitan meregang nyawa. Bayu
Baca selengkapnya
Bab 1 Kakek Warno
Namanya Bayu Adi Suwarno. Biasanya dia dipanggil dengan nama depannya, Bayu. Dia asli suku Jawa. Hari ini adalah hari kelulusan sekolahnya. Bayu bersekolah di Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Dia berasal dari suatu desa di kabupaten Magelang. Bayu tinggal bersama Kakeknya yang bernama Aji Suwarno dengan nama panggilan Kakek Warno. Dia adalah kakek dari pihak Ayah yang sudah lama meninggal. Ibunya menikah lagi dan tinggal bersama keluarga barunya di kota Jakarta. Ibu Bayu bernama Hedianti dengan panggilan Anti. Selama hari-hari sekolah, Bayu tinggal di rumah kos kota Magelang dan hanya pulang ke rumah di desa setiap akhir pekan. Karena Bayu sudah lulus sekolah, dia harus pulang ke desa asalnya. Hari ini, Bayu bersiap hendak berkemas untuk pulang ke desa ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi. "Halo, Bayu! Kamu sudah lulus kan?
Baca selengkapnya
Bab 2 Jin Qorin Kembaran Jiwa
Bayu duduk di meja belajar tua miliknya dan membaca buku yang diberikan oleh Kakeknya. Secara garis besar, isi bukunya adalah sebagai berikut: 1. Setiap makhluk hidup memiliki jiwa atau bisa juga disebut ruh/roh. Baik itu manusia atau makhluk gaib seperti Jin. 2. Sebenarnya setiap jiwa atau ruh bisa saling berkomunikasi dan bertemu. Hanya saja, tidak setiap manusia menyadarinya. Ilmu yang diturunkan dalam keluarga Bayu adalah kemampuan melihat, bertemu, mendengarkan, bahkan berkomunikasi dengan hal gaib seperti Jin. 3. Setiap Manusia ditemani oleh dua entitas gaib yang dikenal sebagai Malaikat dan Jin yang disebut Qorin. Jin Qorin berperilaku layaknya manusia yang ditemaninya. Jin Qorin juga sering mempengaruhi p
Baca selengkapnya
Bab 3 Kembaran kakek
Bayu tidur sampai jam 9 pagi. Dia tidak akan bangun lebih cepat bila bibinya tidak masuk ke kamarnya dan membangunkannya.Ketika Bayu bangun, dia merasa kepalanya pusing. Badannya terasa linu dan ototnya ngilu. Bayu masih ingin tidur karena lelah.“Bulik, saya merasa tidak enak badan! Biarkan saya istirahat hari ini ya!” Bayu memohon izin kepada bibinya.“Bulik sudah menyiapkan sarapan pagi buat kamu lho! Bulik masak soto ayam sama tempe goreng. Ayo, bangun sarapan dulu! Setelah itu, minum obat masuk angin!” Bibi Wati memaksa Bayu untuk bangun agar bayu mau makan dan minum obat.“Ayo bangun, Kakekmu juga sudah bangun lho, dia lagi duduk di ruang makan menunggu kamu!” kata Bibi Wati membujuk Bayu.“Apa, Bulik, Kakek juga sarapan bersama kita?” tanya Bayu.“Iya, makanya, ayo sarapan ba
Baca selengkapnya
Bab 4 Berangkat ke Jakarta
Seminggu telah berlalu. Sore hari ini, Bayu harus berangkat ke Jakarta. Dia berangkat menggunakan moda transportasi Bus Travel dari kota Muntilan. Kota Muntilan adalah kota kabupaten terdekat dari desa Bayu. Kota ini kecil dan tidak ramai. Dari desanya ke kota Muntilan hanya memakan waktu setengah jam. Bayu dijemput dan diantarkan ke Agen Bus Travel oleh teman Kakek Warno, Pak Yono, menggunakan mobil van miliknya. Di dalam mobil, Bayu iseng ingin melihat Kembaran pak Yono. Ketika Bayu mengaktifkan kemampuannya, dia melihat Kembaran pak Yono menempel di punggungnya dan posisi kepala Kembarannya berada di bahu kiri Pak Yono. Bayu terkejut melihat ini dan bergumam kepada dirinya sendiri, “Pak Yono ini bukan orang baik, kurasa? Kembarannya hampir bersatu dengan tubuhnya!” “Mengapa Kakek berteman baik
Baca selengkapnya
Bab 5 Rumah Kontrakan Paman Santoso
Menjelang siang hari, Bayu sampai di rumah ibunya di Klender. Bayu bertemu adik perempuan tirinya yang berusia 4 tahun di teras rumah ibunya. Gadis kecil itu sedang bermain boneka dan tentu saja ditemani bocah perempuan yang persis sama dengan wajah adiknya. Kembaran adiknya duduk di sampingnya hanya melihat tanpa bersuara. Kedatangan Bayu mengalihkan perhatian keduanya. Mereka menatap Bayu tanpa berkedip. Adik tiri Bayu tiba-tiba berseru memanggil, “Maaa, ada tamu!” “Kakak, kamu siapa? Mama, ada abang-abang bertamu nih!” gadis kecil itu bertanya lalu berteriak lagi memanggil Ibunya. Sesosok wanita dewasa dengan fitur wajah yang mirip Bayu keluar dari dalam rumah. “Bayu! Kamu sudah sampai!” wanita itu berseru sambil tersenyum. “Ibu! Iya, Bayu sudah datang,” Bayu berkata dan berjalan menghampiri w
Baca selengkapnya
Bab 6 Perempuan Berdarah
Bayu menyeberangi jalan kecil di depan rumah kontrakan. Dia sampai di depan Warkop dan mengamati. Dia melihat penjual di warkop adalah pria muda sekitar usia 20 tahun. Perawakannya kecil, matanya cekung seperti orang kurang tidur. Bayu memasuki warung yang terbuka bagian depannya. Dia duduk di sudut dalam Warkop. Warkop nampaknya juga menjual mi instan, bubur kacang hijau dan gorengan. Melihat daftar menu yang di tempel di dinding warkop, Bayu berkata, “Kang, saya pesan teh hangat dan bubur kacang hijau!” Si penjual yang terkantuk-kantuk mendadak bangun mendengar suara Bayu. “Oh, iya, a’!” Sambut si penjual. Oh, iya, nama akang siapa ya? Saya Bayu, saya keponakan Pak Santoso yang punya kontrakan di seberang. Saya baru datang dari kampung hari ini!” kata Bayu memperkenalkan diri. “Saya Asep, a’!” Jawab si Penjual singkat sambil menyiapkan pesanan Bayu. Bayu ya
Baca selengkapnya
Bab 7 Keputusasaan
Pukul 9 Malam, Bayu kembali ke rumah kontrakan. Setelah mengobrol dengan Paman dan Bibinya, dia baru menyadari bahwa setiap kamar mempunyai nomor masing-masing. Di lantai bawah yang dimulai dari kamar Bayu adalah nomor 101 dan seterusnya hingga 110. Di lantai dua, mulai dari kamar 201 hingga 210. Dan lantai tiga mulai dari 301 hingga 310. Bayu dipercayakan memegang kunci kamar yang kosong. Dengan harapan begitu ada calon Penyewa, dia bisa langsung menunjukkan ruangan di dalam kamar yang diminati calon Penyewa sekaligus bila calon Penyewa langsung membayar uang sewa untuk satu bulan ke depan, dia bisa langsung memberikan kuncinya kepada Penyewa. Kembali ke kamarnya dia mencuci kaki, tangan dan wajahnya sebelum tidur. Bermain ponsel sebentar, kemudi
Baca selengkapnya
Bab 8 Susanti
Sampai di depan pintu kamar 302, Bayu memasukkan anak kunci di lubang kunci pintu sambil mengaktifkan kemampuannya. Bayu membuka pintu kamar, masuk ke ruang depan. Kamar yang seharusnya kosong, sekarang ada karpet plastik di ruangan depan kamar itu. Beberapa bantal bergambar kartun tergelatak di karpet. Tidak ada apa-apa lagi selain itu. Bayu berdiri di dalam ruang depan mengamati ke seluruh ruangan mencoba mencari suatu petunjuk ketika tiba-tiba dia mendengar suara perempuan menangis pelan dari dalam ruang tengah. Bayu melangkah berjalan menuju ruang tengah. Dia berhenti di depan pintu yang terbuka di antara ruang depan dan ruang tengah. Bayu berdiri melihat ke dalam ruang tengah. Hanya ada kasur busa yang diletakkan di lantai bersama dua buah bantal. Di atas kasur busa, duduk seorang perempuan dengan kepala berdarah, dia sedang menangis sedih. Bayu mendekat
Baca selengkapnya
Bab 9 Sukardi
Bayu mendapatkan pemikiran untuk bertemu pria yang terbunuh dengan sengaja. Tetapi sebelum itu dia akan bertanya-tanya kepada Asep tentang Kardi. Bayu menduga pria itu adalah kardi, karena pria itu mati di kamar yang sama dengan Bayu. Menurut dugaannya kamar ini selalu ditempati pengurus kontrakan. Bayu merasa mulutnya iseng ingin makan camilan dan berpikir, “lebih baik ngemil di Warkop Kang Asep sambil menyelidiki Kardi saja!” Bayu pergi menuju Warkop di seberang. Dia melihat Asep sedang menggoreng tempe, sementara di meja Warkop sudah ada tempe goreng yang masih mengepulkan asap. Bayu duduk di bangku kayu panjang dan memesan minuman, “Kang, minta teh hangat satu ya!” “Iya, ini ada gorengan baru saja matang, sekalian atuh, dicoba!” Asep berkata menawarkan gorengan buatannya. Bayu mengambil tempe goreng lalu mengigitnya. Sesaat kemudian, teh hangat tersaji
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status