Suara Desahan Di Kamar Iparku

Suara Desahan Di Kamar Iparku

Oleh:  Fahira Khanza  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.6
52 Peringkat
308Bab
997.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Tidur Raya terbangun karena sayup-sayup ia mendengar suara desahan di kamar adik iparnya yang terletak persis di samping kamarnya. Akan tetapi, ada kejanggalan yang terjadi, sebab suami dari adik iparnya itu tengah bekerja di luar pulau. Seketika pikiran buruk menyergap isi kepala Raya. Ia pun mencoba menghubungi nomor sang suami, gemetar tangan Raya saat ternyata suara dering ponsel itu terdengar dari kamar sebelah. Hingga suatu ketika, Raya pun mulai menyusun rencana untuk membalas rasa sakit hatinya. Mengembalikan sang suami beserta keluarganya ke tempat semula-- yang sebelum menikah dengan Raya, berasal dari golongan masyarakat biasa

Lihat lebih banyak
Suara Desahan Di Kamar Iparku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Nur Laila
ceritanya menarik
2023-11-05 23:56:30
0
user avatar
Sri Gati
bagus cerita nya
2023-06-14 19:56:41
0
user avatar
rhapsody chan
kok di novel sebelah sama tp beda author ny
2023-04-09 16:58:52
0
user avatar
Fitrya AzIzah
sampe bab brp sih cerita ny author?
2022-09-10 00:40:44
5
user avatar
Daffa Satya pratama
lanjutannya mana ya ka
2022-08-30 08:15:28
2
user avatar
Khadijah Kosmetic Banjarbaru
cerita nya menarik
2022-08-26 10:35:15
3
user avatar
Agustin Karisma
kelanjutannya gimana? lagi seru2 baca eh gag ada lagi lanjutannya..
2022-08-07 02:28:31
0
user avatar
Rinny Fradifta
seru bangeeeeeeet
2022-08-03 20:33:14
1
user avatar
연꽃연꽃
gmn klnjutnnya ,bkin pnsarn
2022-07-30 19:14:14
2
user avatar
aku orapopo
bkin greget
2022-07-30 19:13:11
0
user avatar
Sumarsih Kdv
ceritanya seru sll bikin penasaran
2022-07-30 12:59:58
2
user avatar
Eu Kurnia
kpn nii sambungannya sy udh beli bnyk koin jg ...
2022-07-30 01:52:00
0
user avatar
Yuli Andriyani
lagi seru serunya baca, eh harus pake koin. gimana caranya untuk daoat koin sama bonusnya ya.
2022-07-29 23:43:26
0
user avatar
Febri Vebiola
good novel
2022-07-29 10:33:19
1
user avatar
Sunarti Nawawi
novel nya bikin penasaran.. tapi terkendala koin
2022-07-28 18:58:20
4
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
308 Bab
Bab 1
SUARA DESAHAN DI KAMAR IPARKUBAB 1"Ah … kamu nakal, kan geli tau. Tapi aku juga gak bisa kalau kamu berhenti. Aku candu padamu. Ah …." Aku tersentak saat telingaku lagi-lagi mendengar suara desahan dan erangan dari sebelah kamarku yakni, kamar adik suamiku dan istrinya. Sudah satu tahun ini aku tinggal di rumah orang tua suamiku, mas David. Kamarku dan kamar adik suamiku bersebelahan. Suamiku hanya dua orang bersaudara, dan suamiku anak pertama. Akan tetapi, usia pernikahan kami dengan adiknya jauh berbeda. Jika adik suamiku yang bernama Kevin dan istrinya yang bernama Nora sudah berjalan tiga tahun, pernikahanku dengan mas David baru berjalan satu tahun saja. Yah, Kevin lebih dulu menikah dengan Nora. Aku dan mas David kenal secara tidak sengaja di sebuah pusat perbelanjaan di kota kami. Kala itu aku yang salah masuk ke mobil milik mas David yang aku kira taksi online yang aku pesan. Sempat terjadi perdebatan antara aku dn mas David kala itu tapi akhirnya mas David mengantarkank
Baca selengkapnya
Bab 2
SUARA DESAHAN DI KAMAR IPARKUBab 2"Apa jangan-jangan mas David ada di kamar Nora? Jadi, apa suara desahan yang saling bersahutan itu adalah suara mereka berdua?"Aku harus memastikannya sendiri. Aku bergegas bangun dari posisi dudukku di ranjang. Tidak lupa aku menggunakan sweater untuk menutupi lenganku yang terbuka karena aku masih mengenakan baju tidur yang tanpa lengan. Cuaca pun belakangan hari ini terasa dingin. Aku pun tidak ingin nanti aku masuk angin. Saat aku sudah sampai di depan pintu kamar Nora dan Kevin. Aku kembali melakukan panggilan pada ponsel mas David. Aku ingin memastikan sekali lagi kalau apa yang aku dengar tadi itu adalah benar. Namun, lagi-lagi ponsel mas David tidak aktif. Hanya suara operator perempuan yang menjawab sambungan teleponku. Akhirnya aku memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Nora. Satu kali ketukan. Dua kali ketukan. Tiga kali ketukan barulah Nora membukakan pintu kamarnya. Tidak lebar, hanya sebatas tubuhnya yang terlihat saja. Sedikit kep
Baca selengkapnya
Bab 3
SUARA DESAHAN DI KAMAR IPARKUBAB 3Pias, satu kata itulah yang aku dapatkan dari wajahnya saat aku menanyakan perihal kemana mobilnya. "Ah, itu anu mobilku ada di depan rumah Pak Bram tetangga baru kita itu. Yah benar seperti itu. Itulah sebabnya kamu gak dengar suara mesin mobilku," kilah mas David. Aku menatap wajahnya mencari sebuah kejujuran di sana dan berharap menemukannya. Sayangnya aku tidak menemukan itu. Fix, mas David sedang berbohong kali ini. Oke, aku ingin lihat sampai di mana dia mampu terus menutupi kebusukannya padaku. Toh aku mau menuduhnya sekarang kau tidak memiliki bukti. Akan aku cari bukti-bukti itu dan jika benar semua sesuai pradugaku maka aku akan membuat mereka menyesal karena telah bersekongkol menipuku seperti ini. "Kenapa mesti kamu parkir di depan rumah tetangga baru? Memangnya kenapa kalau langsung kamu masukin ke garasi rumah kita?" tanyaku yang ingin tahu jawaban apa yang akan dia berikan. "Ya, aku gak mau aja suara mesin mobilku mengganggu oran
Baca selengkapnya
Bab 4
SUARA DESAHAN DI KAMAR IPARKUBAB 4Di sebelah mas David juga sudah ada Nora yang sedang menyendokkan nasi goreng buatan Bi Ratmi ke dalam mulutnya. Namun, ada hal yang aku sangat ingin tanyakan pada Nora begitu tubuh ini sudah mendarat di kursi makan. "Nora? Kevin kemana? Bukannya dia pulang?" Seketika Nora menghentikan gerakannya yang akan menyuap makanan ke dalam mulutnya. Nora dan mas David terlihat saling melemparkan pandangan dari ekor mataku. Namun, aku berpura-pura tidak melihatnya. Aku seolah-olah tengah sibuk mengoles mentega pada roti tawar yang ada di tanganku. "Em anu, Mas Kevin dia … dia masih tidur hehehe iya masih tidur. Karena kecapekan baru pulang tadi malam." Aku hanya membulatkan mulut membentuk huruf o. "Memangnya Kevin pulang, Ra? Bukannya jatahnya dia pulang masih sekitar beberapa hari lagi?" tanya mas David yang membuatku menghentikan gerakan tanganku memasukkan roti ke dalam mulut. Aku pun menatap mas David seksama berharap melihat kejujuran di sana. Na
Baca selengkapnya
Bab 5
SUARA DESAHAN DI KAMAR IPARKUBAB 5"Kita lihat saja, Mas. Apakah ini hanya pradugaku saja ataukah memang benar kau ada main dengan adik iparmu itu. Kalau sampai benar terbukti kau ada main dengan nya aku pastikan akan membuatmu menyesal, Mas." ***Aku membelokkan mobil yang kukendarai tepat di depan toko yang menjual aneka cctv. Setelah mesin mobil kumatikan aku melangkah dengan pasti ke dalam toko tersebut. Derap langkah sepatu heelsku terdengar mengetuk-ketuk lantai yang aku lalui. "Selamat pagi, Ibu, ada yang bisa kami bantu?" sapa seorang karyawan laki-laki tapi dengan gaya yang kemayu padaku saat tubuh ini berhasil masuk ke dalam toko tersebut. "Pagi, Mas, saya mau cari cctv yang bentuknya sangat kecil tapi daya rekam gambar dan audionya jelas. Apa ada?" "Tentu saja ada kami menjual berbagai macam cctv mulai dari yang paling standar yang biasa dipakai di toko-toko, minimarket atau pun perkantoran hingga ke cctv yang biasanya dipesan oleh perempuan atau pun laki-laki yang bi
Baca selengkapnya
Bab 6
SUARA DESAHAN DI KAMAR IPARKUBAB 6Namun, baru saja aku akan berbalik badan aku dikejutkan dengan suara seseorang yang ternyata baru saja menapaki anak tangga. "Lagi ngapain?" Aku tersentak dan hampir saja terlonjak karena terkejut dengan tepukan tangan itu. Saat aku menoleh ke arahnya ternyata yang menepukku tadi adalah mas David. Aku sedikit mengerutkan dahi karena tumben mas David pulang cepat. Biasanya paling cepat itu sekitar jam tujuh malam sedangkan ini masih sore mas David sudah sampai di rumah. Beruntung aku sudah selesai memasang cctv yang kubeli tadi pada tempat yang seharusnya. Masih ada sisa satu cctv lagi, biarlah akan kusimpan nanti akan aku cari lagi tempat yang sekiranya mencurigakan dan aku pasang cctv yang masih tersisa ini. "Mas David? Kok tumben udah pulang jam segini?" tanyaku padanya tanpa menjawab pertanyaannya tadi padaku. "Iya kebetulan kerjaan sudah pada selesai jadi aku bisa pulang cepat. Lagian aku kangen sama istri cantikku ini sudah beberapa hari b
Baca selengkapnya
Bab 7
SUARA DESAHAN DI KAMAR IPARKUBAB 7 Namun, saat tangan ini memindah chanel cctv ke bagian yang aku letakkan tepat di depan kamar Nora aku melihat sesuatu yang luar biasa yang membuat jantungku berdegup kencang dan mataku terbelalak. "Kalian …." Aku mengepalkan erat tanganku, emosi seketika menyeruak dalam dada. Mungkin saja buku-buku tanganku terlihat memutih karena saking eratnya aku mengepalkan. Betapa tidak? Jika yang aku lihat saat ini adalah Mas David dan Nora yang tengah berciuman juga berpelukan mesra layaknya mereka adalah kekasih yang sudah lama tidak bertemu. Yah, meskipun aku sudah menduganya sejak awal aku curiga. Akan tetapi, tetap saja hati ini rasanya tidak terima jika ternyata aku sudah dibohongi oleh mereka mentah-mentah seperti ini.Aku lantas menurunkan kakiku yang sudah kuletakkan di atas ranjang King size milikku ini, aku pun bangun dari posisi dudukku dan bersiap untuk keluar dari kamar guna memergoki perbuatan hina yang kedua manusia laknat itu lakukan.Akan
Baca selengkapnya
Bab 8
Aku merebahkan tubuhku di atas ranjang sembari memainkan ponsel di tanganku. Hanya untuk berselancar di dunia biru. Saat mataku sedang terfokus pada layar datar tersebut, terdengar ada seseorang tengah berusaha membuka pintu kamar dari arah luar. Aku menolehkan kepala ke arah sana, Mas David sedang berdiri di ambang pintu sembari mengulas senyum ke arahku. Senyum yang dulu mampu membuatku mabuk kepayang, namun sekarang malah membuatku terasa begitu mual. Aku membalas senyuman lelaki itu dengan penuh keterpaksaan.Aku kembali mengalihkan pandangan ke arah benda pipih yang ada di tanganku saat lelaki itu tengah berusaha menutup kembali daun pintu. Suara derap langkah mendekat, namun aku tak mempedulikan kehadiran lelaki itu yang sedang ada di dalam kamar ini. "Kok belum tidur?" tanya Mas David saat aku menoleh, lelaki itu sedang naik ke atas ranjang. "Belum ngantuk, Mas," jawabku sembari mengalihkan kembali pandanganku ke arah layar datar tersebut. Tak ada sahutan lagi dari lelaki i
Baca selengkapnya
Bab 9
[Mbak, aku sudah sampai di bandara.] Satu pesan masuk yang dikirimkan oleh Kevin ke nomorku. Aku mengulas senyum. Hari ini semua akan berakhir. Semuanya, karena Kevin akan mengetahui kebohongan, pengkhianatan yang dilakukan oleh orang yang sangat ia cintai itu. Kemarin Kevin mengatakan jika besok akan pulang, akan tetapi selang mengatakan jika besok akan pulang, Kevin mengirimkan pesan jika ia tak jadi pulang, sebab ada pekerjaan yang harus ia selesaikan terlebih dahulu. Dan hari ini, tiga hari kemudian, Kevin baru benar-benar pulang. Berkali-kali aku menekankan pada Kevin agar tak memberitahukan pada Nora soal kepulangannya. Syukurlah, ia menuruti permintaanku. Sebenarnya, sembari menunggu kepulangan Kevin, aku ingin memanfaatkan sisa waktu untuk mencari bukti-bukti perselingkuhan mereka. Akan tetapi, tak ada apapun yang mereka lakukan. Mungkin mereka berdua telah menyadari jika perselingkuhan mereka mulai kuendus, maka dari itu, mereka mensiasati dengan menjaga jarak di antara
Baca selengkapnya
Bab 10
SUARA DESAHAN DI KAMAR IPARKUBAB 10Kenapa Kevin begitu mempercayai kesetiaan Nora, sedangkan aku telah menunjukkan bukti perselingkuhan istrinya? Mungkinkah Nora selangkah lebih maju dariku? Mungkinkah Nora telah mengatakan yang bukan-bukan tentangku pada Kevin?Ah, aku benar-benar pusing memikirkannya. Akan tetapi, aku tetap tidak boleh menyerah begitu saja. Akan aku buktikan kalau aku ini benar. Akan aku cari tahu kenapa Kevin bisa menolak apa yang aku beritahukan padanya. Aku curiga kalau mereka sudah curi start dariku. "Baiklah, jangan panggil namaku Naraya Okta kalau aku tidak bisa membereskan masalah ini," janjiku dalam hati. Aku mengetuk-ngetukkan jari telunjukku di atas meja yang hanya tersaji segelas es lemon tea ini. Aku memutar otak memikirkan bagaimana cara langkah yang tepat dan jitu dalam membongkar kebusukan mereka. Salah-salah aku melangkah maka kejadian seperti ini akan terulang lagi dan justru akulah yang menjadi tersangka sedangkan merekalah yang menjadi korbann
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status