CEO di Tempat Tidurku

CEO di Tempat Tidurku

Oleh:  Dijeonie  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat
18Bab
947Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Menyukai Boss sendiri? Kenapa tidak? Manusia tampan itu telah membius Lyra Leteshia, seorang gadis yang tidak percaya lagi cinta. Awalnya dikira mati rasa, ternyata tidak untuk satu orang pria. Tidak pada Aldrich Tama Wicaksana. Aldrich telah menumbuhkan debaran aneh dalam hati Lyra yang membuatnya hampir gila. Rasa tertarik muncul ketika malam tahun baru, Lyra yang saat itu dalam keadaan mabuk didesak paksa oleh sang mantan kekasih untuk tidur bersama. Kepanikan memenuhi kepalanya hingga seorang pria datang memberikan pertolongan, dia Aldrich. Malam itu Al memperkenalkan diri sebagai kekasih Lyra dan berhasil membuat si mantan mesum pergi. Aldrich telah membuat Lyra jatuh hati, tidak ada salahnya menyukai seseorang. Tapi, sungguh malang nasib Lyra, pria yang ia sukai adalah CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Tapi bagi Aldrich, Lyra bukan apa-apa. Masa lalu yang telah pergi masih mengikatnya dengan rasa bersalah hingga pria itu tersiksa sampai kini. Apa yang akan terjadi? Apakah Lyra akan memperjuangkan perasaannya atau mengubur semua hasrat dalam-dalam?

Lihat lebih banyak
CEO di Tempat Tidurku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Indah Purnawati
keren Thor, semangat up date ya...
2022-09-06 22:47:49
1
user avatar
TUNDRA
semangat nulis thor. alurnya menarik
2022-09-06 19:01:29
1
user avatar
Mrs.O
seru nih! Lyra pepet terus deh Aldrich sampai halal . good job author. semangat berkarya :)
2022-09-06 18:54:52
1
user avatar
Dijeonie
Jangan lupa kasih reviewnya yaaa! Thank you...
2022-07-12 00:24:22
0
18 Bab
1. Kejadian di Malam Tahun Baru
"Happy new year!!!"Semua orang berseru sambil mengangkat sampanye masing-masing hingga dentingan dari gelas yang beradu terdengar memenuhi ruangan, bersamaan dengan itu terdengar samar-samar ledakan kembang api yang sengaja dinyalakan untuk memeriahkan malam pergantian tahun.Club sparkle, sebuah klub malam yang terkenal tampak dipenuhi pengunjung dengan jumlah dua kali lebih banyak dari hari biasanya. Orang-orang mulai meliukkan badan mengikuti alunan musik yang Disc Jokey putarkan, semuanya terlihat sangat menikmati malam tahun baru mereka. Ada yang langsung menggiring pasangan masing-masing menuju tempat yang jauh lebih sepi dan nyaman, ada pula yang sibuk melepaskan diri dari cengkeraman seseorang dalam keadaannya yang setengah sadar.Salah satunya adalah seorang gadis dengan gaun satin berwarna abu-abu, ia tampak mendorong tubuh pria yang berusaha untuk memeluk dirinya."Lepaskan aku, bajingan!" Gadis itu mengumpat sambil berusaha mempertahankan kesadarannya agar bisa selamat da
Baca selengkapnya
2. Aldrich Tama Wicaksana
Aldrich menatap seorang wanita cantik yang tertidur di atas ranjang kamar hotelnya dengan begitu nyenyak sampai tidak tega untuk ia bangunkan. Al menarik nafas panjang lalu menekan remot kecil dalam genggamannya, gorden pun terbuka secara otomatis.Cahaya matahari menerobos masuk dan menyinari hampir seluruh ruangan, sorotannya mulai mengusik mimpi indah si gadis, tapi kehangatan yang dipancarkan membuat matanya enggan untuk terbuka dan lebih memilih mengubah posisi jadi membelakangi sinaran mentari.Aldrich hanya meliriknya sekilas dan kembali menatap pemandangan diluar dari ketinggian lantai 10, pemandangan yang sangat berbeda dari sebelumnya.Tentu saja, sejak usia 15 tahun ia tinggal di London, Inggris dan baru kembali ke Indonesia setelah berulang tahun yang ke 29. Perpisahan kedua orang tua membuat Al harus pindah dan ikut sang Ibu, lalu kembali karena Ayahnya ingin dia mulai belajar mengurus perusahaan pusat dengan alasan usia beliau yang dirasa sudah tidak akan lama lagi. Al t
Baca selengkapnya
3. Are you in? I'm in.
Lyra tampak mengatur nafas yang terengah, keringat di pelipisnya pun masih setia menghiasi wajah pucatnya itu. Berlari sambil diburu waktu dan rasa panik sangatlah menguras energi, itu semua karena alarmnya gagal membangunkan. Tidak, itu salah Lyra sendiri yang terlalu nyaman dalam pelukan selimut sampai tidak bisa mendengar suara alarm.Alhasil, Lyra tiba 10 menit setelah jam masuk kerja. Dan lebih sialnya lagi, hari ini adalah hari dimana pimpinan perusahaan yang baru datang. Makanya para karyawan di divisinya berdiri tegak menunggu atasan baru mereka memasuki ruangan divisi perencanaan dan evaluasi, Lyra berharap keterlambatannya tidak diketahui karena saat dirinya datang CEO baru itu sedang di divisi personalia yang berada di lantai yang sama."Selamat pagi!"Deg."Selamat pagi, Pak. Selamat datang di perusahaan!" Balas para karyawan bersamaan.Lyra masih tidak berani mengangkat wajahnya meskipun sudah sangat penasaran dengan wajah CEO baru di tempatnya bekerja, karena dari suarany
Baca selengkapnya
4. Ceroboh!
Matahari yang tersembunyi dibalik awan mendung menampilkan cahaya remang, sangat indah seperti kilauan berlian. Waktu setelah hujan selalu membawa suasana yang berbeda, terasa aneh tapi Lyra menyukai perasaan seperti itu. Sambil terkantuk-kantuk, Lyra berusaha untuk menyelesaikan pekerjaannya sebelum pukul 5 sore. Tapi apa boleh buat, sepertinya target itu tidak akan terpenuhi. Suasana setelah hujan di sore hari memang lebih cocok untuk tidur atau bersantai sambil memakan mie instan dan tontonan yang seru. Apa boleh buat, budak korporat seperti Lyra malah berkutat di depan komputer dengan beberapa berkas penting yang harus ia berikan pada CEO barunya, paling lambat besok."Ra, gue balik duluan ya, bye!" Kehali menepuk bahu Lyra pelan sebelum berpamitan.Lyra hanya bisa mengangguk pasrah. Kehlani sudah mengirimkan laporan yang diminta kepada dirinya, kini Lyra harus melakukan pengecekan ulang sebelum menyatukan semua data dari para karyawan divisi perencanaan yang sudah ketua tim merek
Baca selengkapnya
5. Debaran Aneh
Tidak biasanya Lyra lebih banyak diam saat duduk diboncengan, Adnan melirik temannya itu dari spion motornya dan mendapati Lyra sedang melamun. Gadis itu kadang mengerutkan keningnya lalu menghela nafas berat. Sepertinya bukan sedang memikirkan hal kecil, temannya itu sudah melewati banyak kesulitan, masalah kecil tidak pernah benar-benar menjadi masalah bagi dia. Seharusnya sih seperti itu.Adnan mengarahkan spionnya pada Lyra agar bisa melihat temannya itu dengan lebih jelas.Lyra menyadari itu langsung memukul bahu Adnan. "Apaan sih, jangan liatin gue!""Ada apa? Kenapa ngelamun?" Tanya Adnan ingin tahu. "Kita ini temen deket, gue udah denger banyak cerita dari lo, sekarang harusnya bisa juga." Tambahnya.Benar. Lyra pun tahu itu, tapi kali ini berbeda. Hal yang memenuhi pikirannya kali ini adalah tugas rahasia yang diminta oleh Aldrich, Boss baru mereka di kantor. Rasanya terlalu berat, tapi Lyra takut dipecat. Dan kalau memang pak Manajer Darmawan melakukan penggelapan dana maka
Baca selengkapnya
6. Pasangan Dadakan
Hari demi hari berlalu, semua orang sudah terbiasa dengan CEO baru beserta aturan-aturan yang belum lama ini diperbaharui. Aturan kali ini jauh lebih rinci dan berlaku pada semua karyawan apapun jabatannya.Kecuali Manajer Darmawan yang sesekali masih suka bolos dan menimpakan pekerjaannya pada Lyra secara penuh. Menyebalkan tapi disisi lain juga melegakan karena dengan begitu Lyra bisa mengotak-atik komputer ataupun berkas di ruangan atasannya itu.Seperti saat ini, Lyra tampak sibuk mengecek satu persatu file mencurigakan pada komputer perusahaan di ruangan Manajer Darmawan sambil celingak-celinguk karena takut pria paruh baya itu tiba-tiba muncul."Berkas apa ini?" Lyra bergumam. "Fck, dikunci." umpatnya.Ia pun mengeluarkan flashdisk dan menyalin berkas tersebut agar ia bisa meminta seseorang untuk meretasnya nanti. Bagaimanapun Lyra ingin segera menyelesaikan pekerjaan rahasianya dan bekerja dengan tenang seperti hari-hari sebelumnya.Setelah berhasil menyalin berkas tersebut Lyr
Baca selengkapnya
7. Kiss Me!
Kecanggungan yang terjadi di restoran tadi masih dapat Lyra rasakan, apalagi saat ini ia hanya berdua di dalam mobil dengan Aldrich yang fokus menyetir. Tanpa Lyra pungkiri bahwa saat ini Aldrich terlihat berkali-kali lipat jauh lebih tampan, rahang tegasnya terpampang nyata di depan mata. Sungguh indah, gumam Lyra terhanyut.Jarak antara restoran dan kantor yang dekat membuat Lyra tidak bisa berlama-lama di dalam mobil berdua bersama Bosnya yang tampan serta harum, ya, Aldrich memiliki aroma yang berbeda entah itu dari parfum atau apapun, yang pasti Lyra sangat menyukai wanginya."Kita sudah sampai." Ucapan Aldrich menyadarkan Lyra dari lamunannya.Lyra mengangguk, "Terima kasih, Pak." Ucapnya sembari melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil.Barulah Aldrich menyusul keluar, ditatapnya punggung Lyra yang perlahan semakin jauh dari pandangan. Tatapan pria itu masih setia dengan ketajaman, tapi tersirat kehangatan di dalam sana. Mungkin tidak akan ada orang yang menyadari hal itu da
Baca selengkapnya
8. Friend Always Got Your Back
Lyra duduk termenung dan sibuk mengutuk dirinya sendiri. Bagaimana tidak, kejadian kemarin masih memenuhi kepalanya. Kelakuan bodoh yang bisa saja membuat Aldrich menjaga jarak bahkan mungkin menghindar. Apalagi pria itu mengatakan bahwa tugas Lyra mengenai korupsi di perusahaan telah selesai tinggal Aldrich yang mengerjakan sisanya.Untuk itu Lyra mendapatkan bonus yang cukup besar, bahkan ada kemungkinan akan naik jabatan. Tapi, Lyra ragu kalau Aldrich akan melakukan itu setelah apa yang terjadi kemarin sore. Bodoh. Lyra benar-benar menyesal karena sudah gagal mengontrol diri.Lagi-lagi Lyra hanya bisa menghela nafas frustrasi disaat karyawan lain sedang sibuk bergosip tentang pemanggilan beberapa atasan mereka, termasuk Manajer Perencanaan dan Evaluasi, Darmawan.Kehlani berjalan menghampiri cubicle Lyra, satu-satunya meja yang berlawanan arah dengan milik karyawan di bawah awasannya."Katanya ada salah satu karyawan yang jadi mata-mata, dia bantuin Pak Aldrich buat nyari bukti-bukt
Baca selengkapnya
9. Jangan Sentuh Dia!
Langit mendung membuat suasana kantor yang sudah kisruh karena kasus penggelapan dana perusahaan bertambah mencekam. Tapi tidak bagi Lyra yang hatinya sedang berbunga-bunga karena Aldrich ingin bertemu dengan dirinya. Ya, seperti pesan yang karyawan sebelumnya sampaikan bahwa CEO mereka ingin Lyra datang ke ruangannya. Senangnya.Lyra berjalan menuju ruangan Aldrich dengan suasana hati yang berbunga-bunga. Rasa takut yang memenuhi kepalanya tentang dijauhi oleh Aldrich perlahan-lahan menghilang dan berganti rasa lega.Jika Aldrich tidak menghindar, maka Lyra bisa melancarkan rencana-rencana pendekatan lain kedepannya. Entah apa alasannya, tapi Lyra yakin bahwa CEO tampan itu memiliki sedikit perasaan terhadap dirinya, Lyra hanya perlu membuat pria itu sadar.Ya, Lyra tampak semakin semangat saat memikirkan hal itu.Tangan kanannya menenteng sebuah kopi Americano sebagai permintaan maaf mengenai kejadian kemarin sore. Itu hanya formalitas saja, karena siapapun tahu bahwa Lyra merasa se
Baca selengkapnya
10. Tinggal Bersama
Rasa khawatir membuat Aldrich tidak bisa mengatakan apa-apa, ia hanya duduk sambil menatap Lyra yang sedang beristirahat setelah meminum obat di atas ranjang rumah sakit. Aldrich masih mengingat dengan sangat jelas ekspresi ketakutan yang gadis itu tunjukan saat dirinya selamatkan.Arrgh!!!Aldrich menggeram tertahan ketika sebuah kilasan mengenai kejadian di masa lalu terputar dengan tiba-tiba. Jantungnya terasa diremas kuat saat bayangan seorang wanita yang begitu putus asa sedang memanggil-manggil namanya dan berharap diirnya datang. Aldrich mengusap keringat di kedua pelipisnya, dadanya mulai terasa sesak."Pak, apa anda baik-baik saja?"Pertanyaan Farrel menyadarkan Aldrich dari lamunan. "Y--Yeah, i'm fine.""Apa Bapak--""Beritahu keluarganya atau siapapun, aku akan segera kembali." Ujar Aldrich yang kemudian beranjak dari kursi dan berlalu pergi.Farrel menatap kepergian sang atasan yang terlihat tertekan, lalu dilihatnya sosok Lyra sekilas. "Apa dia seberpengaruh itu ke Pak Al
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status