GGAP 3 : THE LAST

GGAP 3 : THE LAST

By:  sutan sati  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.3
292 ratings
639Chapters
547.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ini merupakan seri terakhir dari trilogi GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU. Pastikan anda sudah membaca, 1. Ganteng-ganteng Anak Pembantu dan 2. GGAP 2 : Mr. Nobody, sebelum membaca cerita ini. Sinopsis : Kesadaran Awan terkunci dalam alam jiwanya, karena ia merasa sangat bersalah dengan kematian Angel dan juga bayi mereka, Ruh Renata bahkan tidak mampu menyadarkannya saat keberadaannya yang terakhir di atas dunia ini. Meski Annisa sudah berhasil melepaskan segel terakhir di dalam tubuh Awan untuk menyelamatkan nyawanya dan itu membuat dua spirit yang menjadi sumber kekuatan didalam tubuhnya, Huo dan Gumara lenyap untuk selamanya. Meski Awan berhasil sadar, ia tidak lagi bisa mengingat siapa dirinya. Saat seperti itu, ada dua wanita yang setia menemaninya, Annisa dan Amanda. Siapakah yang akan menjadi pasangan Awan kelak? Seolah belum cukup dengan pertanyaan tersebut, ada musuh kuat yang mengintip dari balik bayang-bayang, yang bersiap menelan kejayaan klan Sanjaya.

View More
GGAP 3 : THE LAST Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Herman Ibrahim
mana GGAP4 :the last nya tour
2024-03-18 19:05:37
0
user avatar
MN Rohmadi
ijin promosi thor yuk baca novel MENANTU SANG JENDRAL BESAR ceritanya recommended banget.
2023-10-28 06:34:46
1
user avatar
Zhu Phi
Halo semuanya ... Ijin promosi ya thor... Mampir yuk ke PERJALANAN PENDEKAR TANGAN SATU. Kisah Rawindra yang berjuang menjadi Pendekar Pedang Terhebat dengan segala kekurangannya.
2023-10-05 01:10:39
0
user avatar
Zhu Phi
Ijin promote thor ... Pendekar Naga Biru S2 : Iblis Naga Biru. Mampir ya ... Terima kasih
2023-09-25 17:44:50
1
user avatar
Pandu
pgn baca tp mau namatin perlu 600rb an wkwkwk nunggu info cetak ajadh
2023-09-17 18:42:48
1
default avatar
student
A.W.A.N kpn launching uda?
2023-09-11 14:50:36
6
user avatar
Madhan Nor
thor nya pensiun
2023-08-19 17:54:19
1
user avatar
Ilham Sabara
zaha reborn kapan update thor
2023-08-18 05:41:24
1
user avatar
ichakue
Kelanjutan nya ada ga Thor ?????
2023-07-20 22:36:32
5
user avatar
Ika Aja
kelanjutan nya apo ada lg uda sutan sati. udh lama ne menunggu seasson 4 nya
2023-07-20 11:38:09
3
user avatar
TALENTA channel
cuma cerita menuju bagian ending banyak yang di skip . kalau yang lain sudah oke. karena saya sebagai pembaca saja .jd harus paham. karena menulis itu bukan hal mudah ap lg dalam tekanan.
2023-07-17 00:50:16
2
user avatar
Zhu Phi
Mantap nih ceritanya...
2023-07-08 17:19:31
1
user avatar
setia hati
ayo fong thor, masak endingnya masih bikin penasaran , lanjutin season 4 nya ya
2023-07-06 20:02:12
3
user avatar
Ryan Loebis
thor ada season 4 nya lagi gak...??
2023-07-06 11:28:48
2
user avatar
Dwipayana 1007
mantapppp betullll
2023-07-05 19:19:00
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 20
639 Chapters
BAB 1
"Jadi, bagaimana perkembangan anak itu? Apa tidak ada cara untuk kita bisa mengembalikan ingatannya?""Tidak ada, kakek. Aku sudah memeriksanya, bahkan juga sudah dipastikan dengan hasil rontgen syarafnya. Tidak ada yang salah, kondisi fisik Awan sudah pulih sepenuhnya. Fungsi otak bekerja dengan normal. Hanya saja..."Amanda terdiam sejenak, mengingat kembali semua kalimat terakhir yang diucapkan Renata padanya, sebelum ruhnya menghilang. Amanda sudah berusaha menggunakan kemampuan supranaturalnya untuk menembus alam jiwa Awan. Tapi, kekuatan magis disana begitu kuat, sangat sulit ditembusnya dan bahkan dapat membahayakan jiwanya, ketika Amanda berusaha nekat untuk memasukinya. Akhirnya, Amanda hanya bisa menyerah untuk melakukannya."Hanya saja, apa?" "Kesadaran Awan terkunci di alam jiwanya. Itu adalah kesadaran utama yang mengendalikan fungsi memorinya. Tanpa itu, Awan akan tetap menjadi dirinya yang sekarang. Dia menjadi sepenuhnya baru, seperti bayi yang baru lahir. Ia tidak me
Read more
BAB 2
Sekarang, melihat Annisa memberi perhatian khusus pada salah seorang pasien VIP disana, tentu saja Henry dipenuhi oleh perasaan cemburu. Sementara, ia sudah berusaha dengan berbagai cara, namun tidak satupun dari semua itu dapat menarik perhatian Annisa.Henry sudah memperhatikan pasien bernama Awan tersebut selama beberapa minggu terakhir. Tidak ada data istimewa tentang dirinya, selain namanya yang singkat, Awan.Cukup mengherankan, bagaimana seseorang tanpa identitas seperti itu bisa dirawat di ruang VIP?Pertanyaan Henry, sedikit terjawab ketika Awan sering menerima kunjungan dari banyak orang penting dan berpengaruh. Dan yang paling sering berkunjung di antara mereka, tentu saja adalah Amanda."Sial, bagaimana laki-laki tidak jelas seperti dia bisa mendapat perhatian dari wanita-wanita cantik." Pikir Henry dengan kebencian yang semakin mendalam terhadap Awan.Tentu saja, Henry dibuat terkagum dengan kecantikan Amanda. Hal itu lah yang semakin memantik kecemburuan Henry terhadap A
Read more
BAB 3
Awan saat itu sedang berbaring malas di atas ranjang rumah sakit, ia merasa asing dengan semua hal baru yang ditemuinya setelah terbangun dari koma panjangnya. Lebih parahnya, ia sama sekali tidak ingat siapa dirinya, masa lalunya dan orang-orang di sekelilingnya.Satu hal yang diketahuinya, semua orang yang datang silih berganti menjenguknya adalah orang-orang yang peduli dengan dirinya. Di antara mereka semua, ada dua wanita yang paling sering membesuk dan menemaninya, Annisa dan Amanda. Tentu saja, Annisa adalah yang paling sering, karena dia juga tugas di rumas sakit tempat ia di rawat.Awan sudah menghapal semua orang yang bertemu dengannya beberapa waktu belakangan ini. Tentu saja, Annisa dan Amanda memberi kesan yang sedikit berbeda di antara semuanya.Itu bisa dirasakan Awan dari cara mereka memperhatikan dirinya. Bagaimanapun Awan hanya kehilangan ingatan, bukan perasaannya. Mendapat perhatian dari dua wanita cantik, layaknya bidadari seperti keduanya, tentu saja membuat Aw
Read more
BAB 4
Awan coba meraba-raba, karena matanya tidak bisa menangkap cahaya apapun di dalam sana. Tidak ada jawaban apapun yang terdengar. "Pak?" Panggil Awan sekali lagi.Masih hening, tanpa ada balasan dari security. Sampai beberapa saat lamanya, lampu di ruangan tersebut tiba-tiba menyala.Clap.Awan sedikit menyipitkan matanya sambil menutupnya dengan tangan. Lampu ruangan yang tiba-tiba menyala cukup menyilaukan dan membuat matanya harus beradaptasi sejenak.Setelah matanya bisa menangkap dengan jelas keadaan di sekelilingnya, Awan sangat terkejut. Disana sudah ada 10 orang pria berbadan besar yang sedang menatapnya dengan tatapan yang seolah siap untuk menelannya hidup-hidup."Apa-apa maksudnya ini? Dimana dokter Nisa?" Tanya Awan terkejut.Awan tidak melihat dokter Nisa ada disana, hal itu membuat Awan merasa dipermainkan oleh security yang tadi membawanya kesana."Dokter Nisa? Hahaha, tentu saja dia tidak ada. Disini hanya ada kami, hahaha." Jawab si security.Saat itu, Awan baru mula
Read more
BAB 5
Ternyata tidak hanya dirinya, temannya juga merasakan hal yang sama. Menghajar Awan, serasa seperti memukuli gunung. Sangat keras, sampai-sampai tangan mereka serasa keram."Bodoh! Kalau tidak bisa dengan tangan, pakai besi yang kalian bawa itu." Teriak pemimpin kelompok preman ini marah.Para preman segera beralih menggunakan pentungan besi dan kayu yang telah mereka siapkan sebelumnya.Suara benturan besi dan kayu segera terdengar bergemuruh setelahnya. Adapun Awan meringkuk di atas lantai yang dingin sembari menerima serangan bertubi-tubi. Ia merasa tubuhnya mulai kesakitan, karena banyaknya jumlah pukulan yang masuk ke tubuhnya."Bang, bagaimana dengan dokter cantik itu? Apa bos membutuhkan bantuan kita? Dia cantik banget, sayang aja kita gak ikut menikmatinya." Ujar pria yang berdiri di sebelah pemimpin kelompok preman ini.Si pemimpin preman terkekeh dengan ekspresi penuh nafsu. Tentu saja, ia sudah melihat sosok dokter yang disebut oleh anak buahnya tersebut. Karena mereka sud
Read more
BAB 6
"Cukup sampai disini saja. Terimakasih sudah mengantar sampai disini, dokter Henry!" Ujar Annisa begitu mereka sudah sampai di luar rumah sakit."Yakin tidak mau ku antar sampai kosan?" Tanya Henry kembali, masih berusaha membujuk Annisa agar bersedia menerima tawarannya.Annisa menggeleng, "Tidak usah, terimakasih. Cukup sampai disini saja!" Jawab Annisa menegaskan.Ia tidak ingin memberi harapan pada Henry, karena Annisa tahu niat Henry yang sebenarnya.Henry terlihat membuang napas kesal, meski diluaran ia masih menampilkan senyumnya."Hmn, tidak apa-apa. Lain kali, kamu pasti akan bersedia menerima tawaranku."Terdengar ambigu, namun menunjukkan usaha pantang menyerah dari Henry. Annisa sengaja tidak membalasnya, karena saat itu taksi online yang dipesannya sudah datang. Annisa langsung masuk ke bangku penumpang dan hanya tersenyum tipis ke arah Henry sebagai tanda perpisahan."Ingat, Nisa! Suatu saat kamu pasti akan menerimaku, saat tidak seorang pun yang dapat menghalangi kita."
Read more
BAB 7
Amanda baru saja datang dan menemukan Chiya berada di dalam ruangan Awan. Namun, ia terkejut karena tidak menemukan Awan berada disana. Amanda bertanya pada Chiya yang juga terlihat kebingungan dan hendak berjalan keluar untuk mencari Awan, "Awan dimana, Chiya?""Hmn, nona Amanda. Saya baru datang dan tidak menemukan Awan-san. Saya kira, Awan-san keluar bersama anda." Jawab Chiya merasa bersalah. Apalagi saat itu, dugaannya meleset, karena Awan ternyata tidak bersama Amanda."Apa mungkin Awan-san bersama nona Annisa?" Tanya Chiya terpikir dengan kemungkinan lainnya."Sama Annisa? Aku rasa itu tidak mungkin. Setahuku, jadwal Annisa hanya sampai sore ini."Setelah sering menghabiskan waktu dan mengenal Annisa selama beberapa minggu terakhir, Amanda sampai hapal jadwal praktek Annisa di rumah sakit ini. Sehingga ia begitu yakin jika Annisa pasti sudah pulang saat ini.Amanda hendak mengatakan hal lain, sebelum firasatnya mengingatkan sesuatu yang buruk sedang terjadi saat itu."Nona Ama
Read more
BAB 8
Amanda bergerak cepat mengikuti asal pancaran energi di area basemen. Setelah mencari beberapa saat, Amanda menemukan sumber energi dari salah satu ruangan yang terletak di sudut area parkir.Tempat itu relatif sepi, karena tempatnya yang terletak di ujung dan juga tempat disana agak minim pencahayaan. Mungkin karena ruangan tersebut lebih difungsikan sebagai gudang, sehingga sangat jarang orang mengunjunginya.Ketika Amanda membuka pintu, ternyata pintu tersebut terkunci dari dalam.Ruangan itu sendiri, cukup kedap suara sehingga sulit untuk mendengar apa yang terjadi di dalam sana jika tidak mendekat dan mendengarnya secara lebih fokus. Amanda melepas intentnya untuk mempelajari apa yang terjadi di dalam sana.Alangkah terkejut dirinya, begitu menemukan sebuah emosi yang meledak-ledak dan mungkin itulah penyebab energi aneh yang tadi dirasakannya. Tidak ingin membuang waktu lebih lama, Amanda segera mendobrak pintu tersebut.Brak,Pemandangan pertama yang dijumpai Amanda di dalam s
Read more
BAB 9
Annisa menunggu Awan di depan pintu ruangan tempat Awan dirawat dengan perasaan cemas. Ini sudah 30 menit dan Ia masih belum mendapatkan kabar apapun dari Amanda. Annisa sudah coba menghubungi nomor Amanda beberapa kali, tapi nomor tersebut sedang sibuk dan tidak dapat dihubungi."Nona Amanda datang." Ujar Chiya tiba-tiba."Dimana?" Annisa melihat ke luar disepanjang lorong rumah sakit, tapi tidak menemukan keberadaan Amanda dan Awan.Berkebalikan dengan yang dilakukan oleh Annisa, Chiya justru berbalik masuk ke dalam ruangan. Benar saja! Didalam ruangan sudah ada Amanda yang saat itu sedang membaringkan Awan di atas tempat tidur."A-apa yang terjadi dengan Awan-san, nona Amanda?" Tanya Chiya sedikit terpekik karena terkejut, begitu melihat Awan dalam keadaan pingsan dan seluruh pakaiannya dipenuhi oleh darah.Annisa segera berbalik karena mendengar pekikan Chiya dan menemukan Amanda dan Awan ternyata sudah ada di dalam ruangan. Sama halnya seperti Chiya, Annisa sangat terkejut menda
Read more
BAB 10
Henry duduk dengan gelisah dalam mobilnya yang terparkir di halaman depan rumah sakit, tempat parkir umum. Selama itu, setiap beberapa detik sekali ia memperhatikan layar ponselnya, berharap ada notifikasi pesan masuk. Ini sudah 30 menit berlalu, ia menunggu di dalam mobilnya, sekembalinya dari mengantar pergi Annisa.Tentu saja, Henry sedang menunggu konfirmasi dari para eksekutor yang dikirimnya untuk menghabisi Awan. Henry beranggapan, Awan menjadi satu-satunya penghalang baginya untuk bisa mendapatkan Annisa. Sehingga, tidak cukup baginya untuk sekedar menyingkirkannya saja dan Henry berniat untuk melenyapkan Awan untuk selamanya, agar tidak menjadi sandungan baginya di masa depan. Setiap detik berlalu, membuat Henry semakin tidak tenang.Sebenarnya, ia bisa saja parkir di basemen rumah sakit dan melihat langsung proses eksekusi yang dilakukan oleh orang-orang suruhannya. Tapi, itu beresiko dapat mengekspos dirinya.Henry memiliki karakter yang sangat licik. Meski banyak bermain
Read more
DMCA.com Protection Status