Sejak Kevin lahir dia sudah tumbuh besar di keluarga yang kaya raya, saat dia berumur 12 tahun dia di uji oleh keluarganya menjadi orang miskin, dan hidup dalam kemiskinan. Saat jatuh miskin segala cobaan telah dia alami, dari mulai di jahati sampai di rendahkan oleh banyak orang menjadi makanan sehari-harinya. Dengan datangnya Dinda dalam hidupnya, Kevin jatuh cinta pandangan pertama, berjuang setengah mati untuk membahagiakan dirinya. Namun karena Kevin miskin, Dinda pun memilih lelaki yang kaya raya, sampai akhirnya pengujian kemiskinan dari keluarganya selesai, Kevin menjadi generasi orang terkaya di Kota kelahirannya.
Lihat lebih banyakDavid masih berpikir untuk mendapatkan 5 juta dari posisi yang ditinggalkan Tora, dan berbicara ragu-ragu."Tora ada anemia juga tidak begitu bergabung dengan anggota tim lainnya, dia tidak cocok dengan pekerjaan ini."Mendengar penilaian dari David, Tora menjadi sedih dan merasa tidak ada harapan lagi, dia semakin iri pada Kevin."Oh ya, aku berbicara dengannya dengan cukup baik, jika dia dipecat, maka aku sendiri di sini juga tidak akan baik, Ketua David, maafkan aku." lalu berbalik pergi."Tuan Kevin!" David terdiam beberapa detik sebelum berbicara dengan terpaksa."Tora juga boleh terus bekerja di sini, aku tidak akan memecatnya.""Benarkah!"Bagi Tora, ini adalah keberuntungan yang tidak terduga, dia buru-buru berdiri dan berjalan kedepan David dan membungkuk berterima kasih."Terima kasih Ketua David, aku akan bekerja dengan baik…."David sama sekali tidak senang, uang 10 juta yang akan dia dapatkan menghilang begitu saja, ini akan membuat suasana hatinya buruk berhari-hari."
"Jangan menceritakan hal ini kepada siapapun, atau aku jamin kamu akan menyesalinya!" Kata Anjas dengan dingin."Baik, saya mengerti, Tuan Anjas tenang saja!" Anjas memutuskan panggilannya begitu David menjawab. David berkeringat dingin, jantungnya berdegup kencang dan nafasnya memburu, lebih lelah daripada dia bermain bersama gadis universitas di hotel.Tekanan diawasi oleh Keluarga Zano terlalu besar."Rekrut dia, rekrut dia…" David tersadar, dia terus mengulang perkataan itu, hanya satu yang dia pikirkan sekarang, jika Kevin tidak direkrut, dia akan berakhir menyedihkan!David segera bangkit dan keluar dari kantornya."Ketua David.""Ketua David."Beberapa penjaga keamanan berdiri dan memberi salam pada David, melihat David berkeringat, mereka menjadi bingung."Ketua David, Anda kenapa? Apakah panas? Tidak mungkin bukan?""Keluar! Pergi cari Tuan Kevin, jika tidak menemukan Tuan Kevin, kalian semua keluar dari sini!" David berbicara dengan marah."Ke arah mana Tuan Kevin pergi!
"Adik kecil, dengar kan, bukan aku tidak mau merekrut mu, tapi mereka tidak menyukaimu, jika ada satu saja yang menerimamu, aku mungkin masih bisa memikirkannya lagi " David berkata."Silahkan meninggalkan tempat ini, kami sudah mau mulai bekerja."David sangat senang, bawahannya berakting untuknya, yang berarti mereka takut pada otoritasnya, di Departemen Keamanan ini, dia adalah ketuanya, dan dengan mengusir Kevin sekarang, 5 juta sudah ada di depan mata."Ketua, aku ingin dia tinggal!" Saat ini, sebuah suara terdengar dari ruang tengah, senyum di wajah David seketika menghilang, dia melihat ke arah suara, suara itu berasal dari pria muda berumur 30an yang membukakan pintu untuk Kevin."Tora, apa katamu!" David menatap dingin Tora, dia memberikan kesempatan kepada Tora untuk memperbaiki kesalahan."Aku harap dia bisa tinggal, jika kalian tidak ingin bekerja bersamanya, biarkan dia satu tim denganku!" Tora berbicara sambil dalam hatinya bergetar ketakutan. Penjaga keamanan lain m
Kevin membuka pintu dan masuk, seorang pria berumur 40an duduk di belakang meja, kulitnya putih, rambutnya rapi, penampilannya tegas, tubuhnya sedikit kurus, memberikan kesan kalau dia seperti tentara, dia menilai Kevin sekilas, dari ekspresinya dia tampak sangat hebat.Dia adalah Kepala Departemen Keamanan Universitas Santara, David."Mahasiswa ini, apa yang kamu lakukan di sini?" Tanya David. Dia melihat Kevin paling hanya berumur 20 an, secara naluriah dia menganggap jika Kevin adalah mahasiswa Universitas Santara. Sebagian besar siswa yang masuk ke Universitas Santara adalah anak-anak orang kaya, David tidak pernah berani sombong terhadap mahasiswa di sini."Anda salah paham, aku bukan mahasiswa, aku datang untuk melamar posisi penjaga keamanan." Jawab Kevin."Melamar posisi penjaga keamanan?"David sedikit terkejut, dalam masyarakat sekarang ini, yang menjadi penjaga keamanan adalah orang-orang berumur 40-50 yang tidak memiliki kemampuan apapun, pemuda berumur 20 tahun ingin me
Gerbang merah tua, pinus putih tinggi, rumput menguning di akhir musim, di antara gedung yang tinggi dan rapi, satu per satu siswa muda berjalan di antara mereka, wajah mereka menunjukkan cahaya kecerdasan, bagaimanapun juga, mereka yang ada di sini adalah orang-orang yang mendapat nilai tertinggi dalam ujian masuk perguruan tinggi.Segala sesuatu di Universitas ini menceritakan sejarah berusia seabad dan menjelaskan statusnya di kota!Ketika Elmira memasuki gerbang Universitas, matanya dipenuhi dengan rasa ingin tahu dan kegembiraan."Sekarang kamu adalah murid dari Universitas terbaik di kota ini, apakah kamu merasa bangga sekarang?”Kevin merendahkan kepalanya dan bertanya sambil tersenyum, sepertinya Elmira sudah tidak sedih lagi."Tentu saja tidak, aku merasa terbebani, dengan nilai ujian masuk perguruan tinggi ku, walaupun ditambah 60 poin juga tetap tidak mencapai nilai masuk Universitas Santara, jika bukan karena kakekku…" Elmira berbicara dengan suara kecil pada Kevin, tapi
Wajah Elmira dan Kevin memerah, Zano takut mereka masih muda dan melakukannya karena terbawa suasana, Kevin buru-buru menjawab."Tuan Besar Zano tenang saja, aku tahu.""Elmira, liontin giok ibumu kamu simpan dengan baik, tapi ingat harus hati-hati, jangan terlihat oleh orang luar.”Zano berkata serius."Baik, aku akan ingat perkataan kakek, percayalah." Jawab Elmira, dari tatapan Zano, dia dapat merasakan jika liontin giok ini sangat penting bagi Keluarga Zano. Elmira dan Kevin berjalan keluar dari Kediaman Zano, Kevin meminta empat gadis pergi untuk mencari hotel dulu, dia akan menemani Elmira, Anjas mengendarai mobil dan berhenti di Pemakaman.Melihat makam ibunya, Elmira mengusap dan membersihkan batu nisan lalu memeluk batu nisan itu dan menangis, tapi Anjas mengingatkan Elmira untuk tidak menangis agar orang lain tidak menyadari identitasnya. Setelah setengah jam di pemakaman, Kevin dan Elmira kembali ke hotel yang sudah di pesan oleh ke empat gadis, suasana hati Elmira tidak b
"Tuan Besar Zano terlalu memuji, aku telah dikeluarkan dari Keluarga Wijaya, mulai sekarang aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Keluarga Wijaya." Jawab Kevin."Saudara Wijaya mengeluarkan pemuda berbakat seperti Tuan muda Kevin dari keluarga, benar-benar tidak habis pikir!" Zano pura-pura ragu dan bertanya pada Kevin."Tuan Kevin, apa rencanamu kedepannya?""Aku…" Kevin berpikir sejenak dan menjawab dengan jujur."Tuan Besar Zano, jujur saja, aku belum memiliki rencana, semalam adalah hari pernikahanku dan Elmira, Tuan Anjas mengatakan jika pernikahan anggota Keluarga harus melalui persetujuan Anda, aku meminta izin agar Elmira diperbolehkan menikah denganku!"Kevin mengambil kesempatan ini untuk mengatakannya, walaupun dia dan Elmira sudah menganggap satu sama lain sebagai pasangan, tapi lebih baik mendapatkan izin dari Keluarga Zano."Ini…" Zano ragu-ragu, Anjas juga melihat Zano dengan gugup."Kakek, aku benar-benar menyukai Kevin, tolong restui kami." Elmira menambahkan.
Melihat Zano , Elmira menghentikan langkahnya, secara naluriah dia merasa kalau dia sangat dekat dengan lelaki tua ini. Anjas menutup pintu dan berbicara pada Elmira dan Kevin."Duduklah."Elmira dan Kevin duduk di meja makan.Hingga saat ini, gejolak dalam hati Zano belum tenang, Elmira dan Maudi sangat mirip, berbagai ekspresi kecil dan detail Elmira membuatnya seperti melihat putrinya yang terlahir kembali."... Elmira." Zano ragu-ragu untuk waktu yang lama sebelum memanggil."Kenapa kamu membunuh ibuku!" Elmira entah mengapa sangat marah begitu melihat Zano."Elmira, itu tidak seperti yang kamu pikirkan, waktu itu kakek berbuat seperti itu karena ada alasan, kamu pikir kakek tega untuk memaksa Maudi sampai dia meninggal? Salah, tidak ada orang yang lebih mencintai Maudi daripada kakekmu!" Anjas merasa kalau Elmira terlalu kasar.Zano menaikkan tangannya mengisyaratkan Anjas agar berhenti bicara, dia melihat ke arah Elmira dan berbicara dengan lembut."Elmira, lihatlah foto-foto
Ahh! Apa yang kamu lakukan? Cepat turunkan aku"Elmira terkejut dan berbicara buru-buru."Tentu saja melakukan hal yang seharusnya dilakukan oleh pasangan suami istri!" Kevin sengaja menggoda Elmira."Ahhh, tidak mau!" Elmira tanpa sadar berteriak."Lihatlah kamu sampai takut seperti ini." Kevin menurunkan Elmira, dia melihat wajah kecil Elmira dan berbicara."Sekarang suasana hatimu sudah lebih baik kan? Sudah malam, aku akan menemanimu kembali ke kamar! Lalu aku kembali ke kamar tamu."Kevin menemani Elmira kembali ke kamarnya lalu pergi. Elmira berbaring di tempat tidur, memikirkan candaan Kevin di aula tadi, dia tidak bisa menahan senyumnya, dia memiringkan tubuhnya melihat sisi lain tempat tidur dan membayangkan Kevin disana."Ya, kita sudah menjadi suami istri, boleh…" Elmira bergumam kecil dan tertawa, lalu mengeluhkan Kevin. "Kenapa kamu tidak sedikit lebih merayuku, mungkin aku akan membiarkanmu…"Memikirkan ini, Elmira merasa terlalu malu, dia memejamkan matanya dan men
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.