Balasan Untuk Suami Penghianat

Balasan Untuk Suami Penghianat

Oleh:  Alfiyah  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat
47Bab
47.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Lisa, Perempuan mandiri yang sudah lim tahun menjadi istri Riko. Lima tahun menikah namun Lisa dan Riko belum juga dikarunia keturunan. Suatu hari Lisa mengikuti mobil Riko yang tidak sengaja dilihatnya di jalan. Lisa mengikuti Riko karena merasa ada seseorang yang sedang bersamanya. Setelah diikuti kemana perginya mobil Riko, Lisa mendapati jika Riko pergi ke rumah Ibunya, mertua Lisa. Lisa sangat kaget saat tahu jika ternyata Riko telah menikah siri dibelakangnya. Bahkan istri siri Riko saat ini juga sedang hamil. Lisa merasa sangat kecewa juga dengan kedua mertuanya yang ternyata juga telah mengetahui pernikahan siri Riko. Lisa merasa dikhianati oleh keluarga Riko. Dia lalu menceritakannya pada kedua sahabat baiknya. Namun sangat di sayangkan juga jika salah satu dari sahabat Lisa ternyata juga mengetahui pernikahan siri Riko dan menyembunyikan kebenaran itu dari Lisa. Lisa yang merasa dikhianati juga oleh sahabatnya kemudian memilih untuk mengakhiri persahatan itu. Entah kenapa dia jadi merasa jika tidak ada orang yang bisa dipercaya selain dirinya dan kedua orang tuanya. Lisa akhirnya menyuruh Papanya selaku bos perusahaan di mana mertua laki-lakinya bekerja memecatnya. Keluarga Riko pada akhirnya meminta maaf dan menyesali perbuatan mereka. Namun nasi sudah menjadi bubur. Lisa tidak ingin mempertahankan rumah tangganya dengan Riko. Laki-laki yang dulu sangat dia cintai.

Lihat lebih banyak
Balasan Untuk Suami Penghianat Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Alfiyah
Lanjutttttttt
2022-11-29 19:20:07
0
user avatar
Honey Oh
Lantuttttt
2022-11-09 11:11:19
3
47 Bab
Perempuan berbadan dua
Klunting... Sebuah pesan masuk ke ponsel mas Riko. Kuraih ponsel yang tergeletak di atas meja lalu membukanya.Pesan dari nomer baru namun ponsel mas Riko tidak bisa kubuka. Pasword yang ku masukkan ternyata salah."Kenapa mas Riko mengganti sandi kunci ponselnya? Apa ada yang dia sembunyikan dariku?" batinku.Walaupun tidak bisa ku buka sepenuhnya ponsel mas Riko tapi setidaknya ada sedikit pesan yang masih bisa ku baca di layar ponsel itu.085643xxxxxx [Hari ini jadi kan, Mas?]Nomer baru? Nomer siapa gerangan? Apakah nomer teman lama mas Riko? Mungkin saja demikian. Tidak ingin menaruh rasa curiga terhadap suamiku sendiri, ku tanyakan langsung pada mas Riko saat dia kembali dari kamar mandi."Ada apa, Sayang? Kenapa ponselku kamu pegang?" tanya dia seraya meraih ponsel yang masih berada di tanganku."Ini ada pesan masuk, aku coba untuk membukanya kok nggak bisa ya, Mas? Apa kamu mengganti sandi kuncinya?" tanyaku."Oh iya aku ganti, Sayang. Maaf ya belum memberitahu kamu soal ini
Baca selengkapnya
Satu kebohongan
Saat itu perasaan curigaku mulai muncul. Ingin sekali rasanya aku menghampiri mereka dan menanyakan tentang semua ini. Namun baru saja aku hendak melangkahkan kaki ini ke sana, tiba-tiba saja kulihat mas Riko sudah keluar dari rumah itu lalu masuk ke dalam mobilnya kembali dan kemudian pergi. Niatku untuk menanyakan semua ini pun akhirnya kuurungkan. Walaupun ada rasa curiga, namun aku tetap tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan. Aku tidak ingin menuduh yang bukan-bukan pada suamiku. Pasti dia akan menjelaskan semua ini padaku nanti. Atau jika tidak aku akan menanyakannya langsung padanya. "Lebih baik kutanyakan langsung saja padanya nanti di rumah," gumamku. Karena harus mengikuti mas Riko, akhirnya hari pun semakin siang. Moodku juga sudah tidak begitu baik sekarang. Aku memutuskan untuk pulang dan membatalkan pergi ke salon. Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya akupun sampai di rumah. Sembari menunggu suamiku pulang, ku rebahkan tubuhku ke atas ranjang. Memainkan po
Baca selengkapnya
Alasan yang menyakitkan
Malam itu menjadi malam terpanjang yang pernah kulalui. Aku tidak sabar untuk menantikan hari esok di mana semua keluarganya akan ku buat malu dengan apa yang telah mereka lakukan. Bagaimana tidak, keluarga merekalah yang dulu sangat ingin berbesanan dengan keluargaku. Sedikit cerita, sejujurnya mas Riko lah yang mengejarku saat itu. Aku hanya sebatas kenal dengannya karena memang bapaknya mas Riko adalah pegawai papa. Setelah pertemuan pertama dengan mas Riko, dia lalu sering datang ke rumah hanya untuk sekedar main. Dari situ lah kita mulai akrab dan sering jalan bareng. Hingga akhirnya aku bisa membalas perasaan mas Riko padaku. Awalnya Papa kurang setuju dengan hubunganku dan mas Riko. Namun setelah melihat kesungguhan dan tanggung jawab darinya papa akhirnya merestui hubungan kami. "Melihat kesungguhan dan juga kerja keras dari Riko, maka Papa merestui hubungan kalian," ujar papa kala itu. Setelah kami menikah papa kemudian memberi jabatan yang lebih baik di kantor untu
Baca selengkapnya
Kinan dan Lidia
Pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepalaku. Entah apa yang harus ku lakukan setelah ini, aku bahkan belum bisa memikirkannya. Walaupun hari masih pagi, namun hatiku sudah sangat panas, terbakar. Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan membalas perbuatan mereka. Akan ku balas penghianatan serta penghinaan ini. Baru saja aku sampai di rumah ponselku terus saja berdering. Panggilan masuk dari mas Riko. Beberapa kali panggilan masuk darinya ku tolak, akhirnya mas Riko menyusulku pulang juga. "Sayang, dengarkan penjelasanku dahulu," ujarnya. Lagi-lagi dia memintaku untuk mendengarkan penjelasan yang sebenarnya tidak perlu dia sampaikan itu. Karena semuanya sudah jelas. "Penjelasan apa, Mas? Penjelasan jika kamu akan segera punya anak????!!! Selamat ya!!!!" seruku lalu mengambil tas dan langsung pergi meninggalkan mas Riko. "Kamu mau kemana? Jangan bertingkah bodoh. Kita bicarakan masalah ini dulu dengan kepala dingin. Saat ini kamu masih sangat emosi, jangan pergi kemana-m
Baca selengkapnya
Apa yang kamu mau, Mas?
Sekali lagi perawat memanggil nama Riana Dewi Utami namun tidak ada siapapun yang datang. "Riana Dewi Utami? Kaya pernah dengar," gumam Lidia lirih. "Apa, Lid?" tanyaku. "Em, enggak papa, Lis," jawabnya. Karena tidak ada pasien lagi, Kinan pun kemudian keluar dan menghampiri kami. Kita bertiga segera beranjak dari rumah sakit. Entah mau pergi kemana selanjutnya kita belum menentukan tujuannya. "Kita ke taman aja kali ya, cari udara segar," kata Kinan dalam perjalanan. "Memangnya Dokter Kinan Yulia Wardani sudah makan?" tanyaku menggodanya. "Apa sih Lis, jangan gitu ah. Nggak enak nih dengarnya," jawab Kinan. "Lah memang benar kan, Dokter Kinan Yulia Wardani," godaku lagi. Jika sudah bertemu dengan teman-teman dan kumpul bertiga seperti ini kita bisa melupakan semua masalah yang ada. Lidia hanya tertawa mendengarku menggoda Kinan sembari menyetir mobil. Sesampainya di taman kita segera mencari tempat yang nyaman untuk mengobrol. Untungnya ada beberapa gazebo di sana.
Baca selengkapnya
Sebuah Harapan
"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu tiba-tiba ingin bercerai dari Riko?" tanya papa. "Seperti yang kukatakan tadi, Pa. Lisa hanya merasa bersalah karena tidak bisa memberiku keturunan. Bukan begitu, Sayang?" sahut mas Riko dengan tenang. "Benar begitu, Lisa?" tanya papa lagi. "Katakan saja apa yang sebenarnya terjadi, Lisa! Apakah yang kamu curigai dari Riko itu terbukti?" Kali ini mama ikut menimpali. Dia tahu jika aku mencurigai mas Riko bertindak tidak beres di belakangku. "Curiga? Kamu mencurigaiku soal apa, Sayang?" tanya mas Riko dengan nada terkejut. Mama memandangku tajam. Kemarin aku memang sempat meminta bantuan mama untuk membohongi mas Riko. Namun mama juga belum tahu kelanjutannya karena aku belum bercerita lagi padanya. "Apa yang Lisa katakan pada Mama? Dia mencurigaiku soal apa, Ma? Tolong katakan padaku," ucap mas Riko lagi. Entah kenapa tiba-tiba saja mulutku serasa terkunci. Sulit sekali mengatakan soal pernikahan siri mas Riko di belakangku. Apakah mu
Baca selengkapnya
Anak mas Riko meninggal
Hari sudah sore akupun kembali ke rumah. Membawa selembar kertas berisikan alamat rumah Ria yang tadi diberikan Kinan padaku. Selembar kertas itu ku taruh di dalam laci meja kamar. Aku akan mendatangi alamat itu besok untuk mencari bukti Bagaimanapun juga, Mas Riko masih untuk kutunjukkan pada papa. Tiba-tiba kudengar Mas Riko pulang ke rumah. Entah untuk tujuan apa dia pulang. Dia mendekatiku, matanya seakan mengatakan bahwa dia merasa sangat bersalah. Aku yang masih enggan untuk berbicara dengannya pun segera memalingkan muka. "Lis, aku datang untuk..." ucapnya. "Maaf, Mas. Aku belum ingin bicara sama kamu untuk saat ini. Mungkin lebih baik kamu kembali ke rumah istrimu yang lain," terangku. "Sejujurnya aku mau bilang jika sikapku kemarin keterlaluan. Aku bahkan berani berbohong pada mama dan papa. Membuatnya seolah-olah kamu yang berbohong. Aku melakukan itu semua semata-mata hanya karena tidak ingin rumah tangga kita berantakan," jelasnya. "Memangnya kamu pikir keluarg
Baca selengkapnya
Lidia?
Semalaman aku hanya memikirkan apa yang sebenarnya ingin Ria sampaikan. Jujur, aku bisa melihat dengan jelas dari matanya jika dia tidak bahagia. Mungkin kalian akan menganggapku bodoh karena peduli dengan istri siri suamiku. Namun mungkin saja dari sinilah aku akan menemukan bukti kuat untuk menjatuhkan mas Riko dan keluarganya.Pagi itu aku menghubungi Kinan untuk memata-matai mas Riko dan Ibu. Mungkin saja ada kesempatan untukku menemui Ria tanpa adanya mereka."Ria sudah dibawa pulang Riko dan Ibunya tadi malam, Lis," ungkap Kinan."Hah??? Bukannya Ria masih harus mendapatkan perawatan medis ya, Nan?" "Benar, Lis. Tapi entah kenapa Riko dan Ibunya meminta untuk membawa Ria pulang tadi malam," sambung Kinan.Pertanyaan demi pertanyaan pun muncul di benakku. Sepertinya firasatku benar. Ria memang tidak bahagia menikah dengan mas Riko, pasti ada sesuatu."Oh ya udah, Nan. Thanks ya," ucapku.Selesai menelepon Kinan aku langsung mencari kertas berisikan alamat rumah Ria yang kemarin
Baca selengkapnya
Lidia datang
Ponselku berdering ketika aku masih bersama dengan Kinan. Sebuah panggilan masuk dari Lidia. Aku tahu jika saat ini dia sedang merasa sangat bersalah padaku. Namun walaupun begitu, aku tetap merasa kesal dan kecewa padanya. "Siapa, Lis?" tanya Kinan setelah kulihat ponselku."Lidia," jawabku.Kinan hanya menatapku. Dia pasti bingung dengan keadaan saat ini. Harus bersikap bagaimana. Tidak mungkin dia akan membuatku tambah membenci Lidia."Mungkin Lidia punya alasan menyembunyikan ini semua darimu, Lis," ujar Kinan."Apapun itu alasannya dia tetap sudah menghianatiku, Nan. Sebagai sahabat dia seharusnya memberitahuku saat dia tahu kebrengsekan mas Riko. Tapi ini? Dia malah ikut merahasiakannya dariku," jawabku yang masih merasa kecewa dengan Lidia.Kinan akhirnya diam. Dia pasti juga berpikiran sama denganku.Telepon dari Lidia kuhiraukan membuatnya kemudian mengirim pesan untukku.(Maafkan aku, Lis. Aku punya alasan soal ini semua. Aku bisa menjelaskannya padamu.) Entah apapun itu
Baca selengkapnya
Pov Lidia (Bagian satu)
Hari ini aku melihat suamiku berselingkuh dengan temanku sendiri. Rasa kecewa, marah, sedih bercampur jadi satu. Marah dengan mas Radit dan juga sangat kecewa dengan Intan, temanku. Aku bingung harus bagaimana saat ini? Di satu sisi aku masih membutuhkan mas Radit sebagai ayah dari Lalita, anakku. Namun di isisi lain, kemarahan dan kekecewaan ini menyuruhku untuk berpisah darinya.Sedih memang, namun aku harus terus meneruskan hidup. Bagaimanapun jiga dunia tetaplah berputar. Aku menghubungi dua sahabat baikku untuk bercerita serta untuk mengeluarkan unek-unek di dalam hati. Aku akan merasa sedikit lega jika berbagi cerita dengan sahabat-sahabatku. Pasti mereka punya solusi untuk masalahku ini.Pertama aku menelepon Lisa untuk ku ajak bertemu. Namun saat itu dia bilang tidak bisa datang karena salonnya sangat ramai dan tidak bisa ditinggal. Aku sedikit kecewa dengan jawaban yang diberikan Lisa. Memang aku belum menceritakan duduk permasalahannya. Namun kenapa dia tidak mau bertemu
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status