Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir

Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir

Oleh:  Loyce  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
14 Peringkat
198Bab
139.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Tiga hari sebelum pernikahannya, Violet dihadapkan fakta jika kekasihnya berselingkuh. Tapi dia tak sudi pernikahannya gagal hanya karena itu. Adalah Vier, laki-laki yang dijadikan tumbal oleh Violet untuk mengganti posisi calon suaminya. Vier dengan tegas menolak karena dia sudah memiliki kekasih. Violet bersikeras memaksa agar dia bisa menyelamatkan nama baik keluarganya. Kegagalannya menikah pasti akan menjadi tombak bagi orang-orang yang tidak menyukainya untuk menyerang. Violet tidak bersedia untuk kalah. “Hanya enam bulan, Vier. Setelah itu saya sendiri yang akan menceraikanmu.” Maka hitam di atas putih sebagai perjanjian di antara keduanya menjadikan tanda jadi untuk menutup masalah Violet. ***

Lihat lebih banyak
Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Rema Amirind E-j
ini br novel ada awal juga ada akhir,.........
2023-05-24 20:01:17
0
user avatar
GUSTI FITRIANI
sippppppppppppp mantap lanjut baca
2023-04-28 05:21:52
2
user avatar
Sultan Yang Dipertuan
bintang aja ya
2023-04-06 19:46:00
2
user avatar
Sultan Yang Dipertuan
bintang 5 aja ga perlu di jelaskan.....
2023-03-14 15:02:03
0
default avatar
TRD Simulator Game
bagus kak ceritanya hehehe.... aku suka .........
2023-02-19 00:02:27
0
default avatar
Mpus Travelling
novelnya bagus, alurnya rapi dan buat ingin cepat baca kelanjutan update ceritanya
2023-02-16 22:36:06
0
user avatar
Loyce
Teman-teman ada error saat saya update Bab 134 sehingga double. Tolong untuk tidak dibuka salah satunya ya. Terima kasih.
2023-01-21 19:41:27
0
user avatar
Fathianis 06
tolong bab selanjutnya d buka.. karena sudah tidak bisa bab 118
2023-01-08 08:18:31
0
user avatar
Undefined
keren ceritanya. semangaaatttt terus update-nya thor...
2023-01-03 16:19:16
0
user avatar
nora apriyalti
Say suka gaya penulisannya tdk berbelit belit
2022-12-28 13:42:59
0
user avatar
JP
Ijin promote thor. REVENGE menceritakan derita wanita yang tidak tahu apa-apa disiksa sampai hampir mati hanya dengan satu tuduhan, Pelakor. Bangkit dari kematian berbekal sedikit ilmu bela diri, Claudia melacak semua orang yang membuatnya menderita. Mampir kak buat reviewnya. Thanks.
2022-12-20 03:56:07
0
user avatar
naushin
bagus tp kelamaan updatenya
2022-12-14 16:09:13
0
default avatar
Mpus Travelling
good story
2022-12-01 09:20:45
1
user avatar
Bagus Wardani
kapan episode berikutnya kak. Uda gak sabar pingin baca lagi kk
2022-11-06 18:26:03
1
198 Bab
Part 1. Sakit Tak Berperi
Violet berdiri dari duduknya ketika melihat sosok lelaki yang dicintai tengah masuk ke dalam hotel bersama dengan seorang perempuan. Caranya memeluk pinggang si perempuan, lalu sesekali memberikan kecupan di pelipisnya, menandakan hubungan mereka bukan sekedar teman. Apalagi ketika lelaki itu menerima sebuah kunci dari petugas resepsionis dengan senyum lebar, sudah bisa dipastikan, calon suaminya selingkuh. “Ibu, ada apa?” Sekretaris Violet bertanya dengan raut wajah bingung melihat bosnya seperti terkejut akan sesuatu. Violet yang tak kunjung duduk itu hanya terdiam dengan tatapan kosong. Namun, untuk selanjutnya Violet bertanya, “Kamu tidak melihat itu tadi, Raya?” “Ibu melihat apa? Apa klien kita sudah sampai?” Pertanyaan itu tentu saja wajar dilontarkan oleh Raya yang tidak mengetahui apa pun. Terlebih lagi, mereka datang ke hotel tersebut untuk pertemuan bisnis dan sejak tadi mereka sedang menunggu klien. “Batalkan pertemuannya!” titah Violet kepada Raya. Tanpa mengulur wa
Baca selengkapnya
Part 2. Mencari Calon Pengganti
“Di kamar 503, saya baru saja memecahkan lampu tidur. Ambil ini sebagai tanggung jawab saja dan ganti rugi.” Violet meletakkan satu bundel uang pecahan seratus ribu di atas meja resepsionis sebelum dia pergi. Tak memberi kesempatan kepada petugas resepsionis untuk menjawab ucapannya. Violet tidak memiliki banyak waktu berdiam diri di sana. Bahkan dia tak menghiraukan Raya. Kini dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Tidak peduli jika barangkali dia akan mendapatkan sumpah serapah dari pengguna jalan lainnya. Yang terpenting baginya adalah dia harus segera sampai di kantor dan mengatakan semua ini kepada ayahnya. Violet adalah putri satu-satunya dan tentu kesayangan keluarganya. Entah bagaimana reaksi ayahnya saat tahu Evan mengkhianati Violet. Sedikit berlari untuk masuk ke dalam gedung kantor, Violet mengabaikan siapa pun yang menyapanya. Raut wajahnya lebih dingin dari biasa. Perasaan kalut yang ditutupi rapat di dalam hatinya seolah membakar jiwa dan pikiran. “Bapak se
Baca selengkapnya
Part 3. Pembatalan Pernikahan
Malam itu juga, Rizal meminta Vier untuk datang ke rumahnya. Tidak ada lagi waktu untuk menunda. Semuanya harus diselesaikan segera. Mengambil keputusan seperti ini memang tidak mudah, tapi mereka harus tetap melakukannya. Ini demi nama baik keluarga, begitulah yang dikatakan oleh Violet. Menunggu hampir dua jam ketika Vier pada akhirnya datang. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, sudah cukup malam untuk membahas masalah pekerjaan jika itu yang dipikirkan oleh Vier. Tapi, Vier tetap harus datang karena itu panggilan dari bosnya. “Menikahlah dengan Violet.” Lima menit setelah duduk di sofa ruang keluarga Rizal, Vier segera mendapatkan tembakan kalimat yang membuatnya sulit percaya dengan pendengarannya. Ini bukan tentang kalimat tersebut yang susah untuk dipahami. Tapi ini tentang situasi yang tak bisa diprediksi. Siang tadi, Vier masih menjadi lelaki dengan status sekretaris, asisten pribadi, atau apa pun itu sebutannya untuk seorang Rizal Bimantara. Lalu sekarang, secara t
Baca selengkapnya
Part 4. Peringatan Kekasih Suami
Violet tak pernah menyangka kalau pengkhianatan akan menimpa hidupnya. Anggapan tentang Evan yang setia selalu mengaung di dalam kepalanya. Kepercayaannya kepada lelaki itu begitu besar. Seandainya Violet tak melihatnya sendiri, maka dia mungkin tidak akan percaya jika kekasihnya berkencan dengan perempuan lain di belakangnya. Violet kini semakin terlihat tak tersentuh. Pengkhianatan itu seolah menutup hatinya sepenuhnya. Tapi tentu, pengkhianatan itu tak akan membuatnya memberikan penilaian buruk kepada semua lelaki. Dia tahu, masih ada lelaki baik di luar sana. “Besok, Hara ingin bertemu dengan Ibu.” Vier menyampaikan itu setelah acara pernikahan berakhir. Hara adalah kekasih Vier. Perempuan yang sudah rela ‘meminjamkan’ Vier untuk menikah dengan Violet. Violet tak tahu bagaimana Vier mengatasi amukan dari Hara saat meminta izin untuk menikahi dirinya. Tapi, dia beranggapan, Hara mungkin perempuan yang sangat baik sehingga membiarkan kekasihnya membantunya. Violet lantas menjaw
Baca selengkapnya
Part 5. Melampaui Batas
Setelah ucapan Violet tersebut terlontar, bukan hanya Hara yang terkejut, tapi Vier pun sama. Bagaimana bisa, perempuan yang sudah mengambil kekasih orang lain masih berbicara begitu sombong. Ya, karena dia adalah Violet. Perempuan yang tidak bersedia kalah dari siapa pun. “Saya bersedia datang menemui Anda adalah untuk mengatakan dua poin penting. Meminta maaf dan berterima kasih. Saya bukan orang tak tahu diri yang akan bertindak seenaknya ketika ada orang berbaik hati membantu saya. Tapi tampaknya saya harus menarik kembali niat saya untuk melakukannya. Bukan saya yang melewati batas tapi Anda yang sudah mengatakan sesuatu yang tidak saya sukai,” jawab Violet dengan nada santai. Vier paham betul jika Violet adalah perempuan yang tidak bisa disinggung dalam bentuk apa pun. Lelaki itu juga sudah mengatakan kepada kekasihnya bagaimana tabiat Violet agar Hara tidak mengatakan sesuatu yang bisa menyentil amarah Violet. Sayangnya, mungkin karena hati perempuan itu sedang tersakiti, mak
Baca selengkapnya
Part 6. Hidup Berdua
“Saya rasa, hubungan kami tidak akan sampai di tahap itu, Pak,” jawab Vier mendengar ucapan bosnya yang sekarang menyandang status sebagai ayah mertuanya. “Setelah kontrak kami selesai, maka kami akan tetap berpisah,” tegas Vier lagi. Seandainya dia masih single, mungkin saja dia bisa mempertimbangkan untuk tetap bersama dengan Violet. Namun sayang, dia harus mampu menjaga hati seseorang agar tidak tersakiti terlalu dalam. Rizal mengangguk menyadari sikap Vier. Lelaki itu memang sudah bersama dengan kekasihnya dalam waktu yang cukup lama. Rizal mungkin juga berpikir jika cinta Vier kepada kekasihnya cukup besar. Dan seharusnya dia memang tak mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal seperti itu. Tapi, berharap boleh, kan?“Saya minta maaf. Anggap saja saya tidak pernah mengatakan itu,” kata Rizal mengalah. Dia tak boleh terlihat berharap dengan asistennya itu. Vier pun hanya bisa mengangguk sebelum pergi meninggalkan ruangan bosnya untuk kembali ke meja kerjanya. Meskipun Vier sudah m
Baca selengkapnya
Part 7. Pagi Dengan Kericuhan
Pagi ini, Violet menyiapkan sarapan untuknya dan Vier. Untuk pertama kalinya setelah menikah, dia memasak untuk suaminya. Setelah ini, dia harus mencari asisten rumah tangga. Violet tak mungkin memiliki waktu sebanyak itu untuk melakukan pekerjaan rumah. “Violet masak?” tanya Vier dengan sedikit kekaguman. Vier sudah terlihat rapi dengan pakaian kantornya. Kemeja berwarna navy dengan celana bahan. Tidak ada dasi yang menggantung di kerahnya, atau jas yang memeluk tubuhnya. Ya, Vier hanya seorang asisten pribadi. Bukan bos. Terkadang Vier merasa kecil di depan Violet yang adalah seorang bos. Dia bahkan terkadang bingung bagaimana dia harus memperlakukan istri 6 bulannya tersebut. Sedangkan Violet seolah tak memiliki beban apa pun berhadapan dengannya. “Iya. Ayo, kita sarapan.” Violet meletakkan dua mangkuk bubur di atas meja makan sebelum ikut duduk di kursi makan. “Hanya ada sisa bahan makanan di dalam kulkas. Jadi hanya ada ini untuk sarapan.” Vier mengangguk. “Bukan masalah.” K
Baca selengkapnya
Part 8. Pergulatan Batin Vier
Semesta seolah sedang melempari Violet dengan masalah pagi ini. Baru juga dia berhadapan dengan Hara, sekarang si brengsek Evan justru datang ke kantornya entah sedang melakukan apa. Violet terdiam untuk beberapa saat tanpa menjawab ucapan Raya. Kepalanya tiba-tiba pusing.“Berapa meeting hari ini?” Alih-alih bertanya tentang kedatangan Evan, dia justru melemparkan pertanyaan lain.“Ada dua meeting, Bu. Kita akan bertemu dengan perwakilan JH Grup untuk membicarakan masalah pembangunan apartemen. Di jam 11.00 pagi. Lalu, dilanjutkan bertemu dengan perusahaan iklan ERO jam 13.00 siang.” Itu artinya, dia masih memiliki banyak waktu luang untuk menemui Evan. Menemui Evan? Hanya dalam bayangan saja. Violet tak akan pernah melakukannya. Perempuan itu bertanya pada dirinya sendiri, apa yang sebenarnya ingin dilakukan Evan di saat seperti ini?“Usir saja dia. Saya banyak pekerjaan.” Akhirnya penolakan itu dia gaungkan. Mengurusi Evan akan membuat harinya semakin suram. “Dan pastikan dia tak
Baca selengkapnya
Part 9. Suami Membela Kekasihnya
Vier baru saja akan pergi ke kamar ketika ketukan pintu rumahnya terdengar. Ada sedikit kernyitan di dahinya sebelum membuka pintu. Ini sudah malam dan dia tak biasa mendapatkan tamu saat larut seperti ini. “Hara?” Vier terkejut saat Haralah yang datang ke rumahnya. Perempuan itu tak seperti biasanya. Wajahnya memerah dan tatapannya tak fokus. “Vier.” Hara melemparkan tubuhnya ke pelukan suami Violet tersebut dan melingkarkan tangannya di punggung Vier dengan erat. Bau alkohol menyengat tanpa ampun memenuhi penciuman Vier setelahnya. “Apa yang kamu lakukan, Hara!”Dengan sedikit kasar, Vier menjauhkan Hara dari tubuhnya. Menatap perempuan itu dengan tajam dan kemarahan tercetak di matanya. Dia tak tahu sejak kapan Hara menjadi perempuan yang bisa mengkonsumsi alkohol. “Aku akan tidur di sini. Di mana istrimu? Aku akan menyingkirkannya!”Meskipun pikiran Hara sedang tidak waras, dia seolah masih menantang keberadaan Violet. Mendorong Vier agar terlepas dari lelaki itu, Hara masuk k
Baca selengkapnya
Part 10. Terlalu Memanfaatkan Suasana
Kini di ruangan meeting hanya tersisa empat orang. Violet dengan sekretarisnya, Rizal dengan Vier. Lalu Rizal meminta agar Raya pergi lebih dulu karena dia perlu berbicara dengan anak dan menantunya. “Violet, ini daerah yang lumayan jauh. Kita bisa meminta karyawan untuk pergi ke sana. Tidak harus kamu.” Rizal mencoba bernegosiasi. “Saya akan tetap berangkat, Pak. Saya akan mengajak Raya untuk perjalanan kali ini,” jawab Violet tak mau kalah. “Kalau memang kamu ngotot, maka biarkan Vier yang menemanimu.”“Tidak.” Secepat ayahnya memberikan usul, secepat itu pula dia menjawab. Vier bahkan terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh Violet.Apa Violet sedang menghindarinya? Begitulah mungkin yang sedang dipikirkan oleh Vier saat ini. Tidak ada penjelasan lainnya selain kata ‘tidak’ yang diberikan. Violet berdiri dari duduknya. Pamit kepada ayahnya untuk kembali ke ruangannya tanpa melirik sedikitpun ke arah Vier. Rizal menangkap sesuatu yang aneh pada interaksi Violet dan Vier. Mesk
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status