Foto Prewedding di Laci Kerja Suamiku

Foto Prewedding di Laci Kerja Suamiku

By:  Siti_Rohmah21  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings
54Chapters
55.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Fika Amara, gadis bisu yang tiba-tiba dipersunting oleh seorang pria yang diperkenalkan oleh Syakila. Dikarenakan sudah lama ia memiliki kekurangan, dan Wijaya khawatir anaknya dimanfaatkan oleh laki-laki. Akhirnya ia menerima lamaran Danu, lelaki yang dikira baik. Namun, ternyata setelah beberapa tahun kemudian, Fika sendiri yang menemukan foto prewedding suaminya dengan wanita lain. Wanita itu Syakila, justru orang yang menjodohkan Fika dan Danu yang ternyata adalah orang yang berada di dalam foto tersebut. Bagaimana bisa terjadi? Baca cerita ini sampai tamat ya.

View More
Foto Prewedding di Laci Kerja Suamiku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Ayue Sekartaji
bagus ceritanya
2023-07-20 18:06:34
1
user avatar
Agus Irawan
hai kak izin promosi. mampir ke Novelku. judul " Kembang Desa Sang Miliarder" pena " Agus Irawan
2023-01-26 18:28:42
1
user avatar
Ani Ratih
ceritanya seru
2023-01-23 04:01:35
2
54 Chapters
Bab 1
[Dek, tolong cek berkas-berkas, Mas yang ada di laci. Tolong antarkan melalui ojek online ya! Itu mau dibawa saat meeting nanti siang.]Barusan adalah isi chat yang Mas Danu Raditya kirim. Aku segera ke ruangan kerjanya mencari berkas yang Mas Danu butuhkan. Dengan semangat, aku langkahkan kaki ini ke arah ruangan kerja Mas Danu. Hati ini rasa senang, tiap kali Mas Danu membutuhkan tenagaku. Ya, ia adalah laki-laki yang paling aku sayang selain papa. Sayangnya, aku sudah 2 tahun menikah, namun belum juga dikaruniai keturunan. Mas Danu adalah pria yang satu-satunya berani melamarku. Bagaimana tidak, aku ini anak semata wayang, tapi mempunyai kekurangan. Kekurangan itu, sangat memalukan untuk sebagian wanita. Yaitu, tidak dapat bicara atau disebut juga tunawicara. Bukan bisu bawaan atau dari lahir, tapi karena kecelakaan.Sepanjang pernikahan, Mas Danu sangat mencintaiku sepenuh hati. Oleh karena itu, ia mendapatkan hak perusahaan oleh Papa. Aku pun sangat percaya padanya.Segera mung
Read more
Bab 2
Dengan penuh keberanian, aku segera bergegas ke kantor papa. Ya, di sana tidak hanya ada suamiku, Papa Wijaya berada di kantor juga, orang tua tunggal yang masih menjabat sebagai pemilik perusahaan. Mas Danu memiliki hak atas keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan. Akan tetapi, aku yakin setelah papa mendengar ini semua, ia akan berusaha mengambil kembali hak-hak yang tidak pantas diberikan pada Mas Danu.Sepanjang perjalanan, aku berharap papa tidak sedang meeting di kantor. Lebih baik sebelum menemuinya, aku kirim pesan terlebih dulu. Tangan ini dengan cepat mengusap layar ponsel yang kupegang.[Pah, ada sesuatu hal yang ingin aku bicarakan pada, Papa.] Pesan itu aku kirim sesegera mungkin. Papa pun dengan cepat membalasnya. Itu artinya, beliau tidak dalam kondisi meeting.[Iya, Nak. Papa saat ini berada di Cafe samping kantor. Kamu bisa susul Papa ke sini.] Aku tersenyum membaca respon orang tua tunggalku yang cepat.[Ada Mas Danu, nggak, Pah?] tanyaku singkat.[Tidak, Nak!
Read more
Bab 3
'Jika memang pernikahan yang kita jalani hanyalah sebuah skenario dari istrimu. Sungguh bodohnya kamu, Mas, dijadikan robot olehnya. Syakila yang mencoba mengendalikan kamu,' batinku masih mengeluh di hadapan Mas Danu yang mencekal pergelangan tangan ini.Seandainya boleh memilih saat itu, aku lebih memilih menjadi perawan tua daripada harus berujung seperti ini. Kenyataan pahit harus ditelan disaat cinta yang sudah tumbuh menggunung.Kemudian, aku melepaskan genggaman tangannya dan dengan bahasa isyarat aku pun berpamitan dengannya."Mas, aku mau pulang. Belum masak," ujarku sembari menggerakkan tangan ini. Rasanya air mataku yang sudah ditahan sejak menginjakkan kaki ke kantor, ingin tumpah ketika melihat wajahnya. Sebab terbayang-bayang foto prewedding yang telah aku temui di laci itu."Ya sudah, kamu hati-hati. Langsung pulang ke rumah ya!" pesan Mas Danu masih sama sikapnya seperti biasa. Tidak ada yang berbeda padanya. Itu yang membuatku muak. Kenapa ada laki-laki munafik seper
Read more
Bab 4
Syakila masih tercengang, mendengar pertanyaan yang aku lontarkan tadi. Mungkin ia masih mencari alasan yang tepat kenapa belum mengenalkan calon suaminya. Sudah beberapa detik aku hitung, ia belum menjawab pertanyaan itu.Aku memandang matanya dengan tatapan penuh, wanita itu sudah menikah sejak tahun 2018 silam. Seandainya ada bukti satu lagi yang akurat, ini lebih bagus untuk memperkuat tuduhan kepada mereka.Hitungan detik sudah berubah ke menit, namun ia belum juga bersuara. Aku pun mengerutkan alis melihat Syakila diam membisu. 'Ayolah jawab Syakila, bukankah kamu tidak bisu? Bukankah kamu bisa mengeluarkan madu dari mulutmu yang sebenarnya pahit seperti empedu? Syakila, aku tidak akan pernah memaafkan kamu dan Mas Danu, kalau terbukti telah mempermainkan pernikahanku hanya untuk harta semata,' batinku kesal menunggu lama ia berbicara."Aku akan membawa calon suamiku kehadapanmu, Fika. Tapi, nanti setelah calon suamiku lulus dari kuliahnya di Jerman!" Akhirnya ku dengar sahuta
Read more
Bab 5
Seandainya aku memberikan jawaban iya pada papa. Apa aku harus bilang juga pada Mas Danu, bahwa aku hendak terapi ke luar negeri? Aku ingin Mas Danu dan Syakila terkejut saat mendengar suara indahku nanti. Sebaiknya dirahasiakan saja dulu.Dadaku masih terasa sesak menjadi wanita kedua, apalagi hanya menjadi batu loncatan. Harta lah yang menjadi incaran mereka, itu yang sebenarnya sangat menyakitkan. Ketulusan hati tidak ada secuil pun dalam diri mereka. [Aku mau, Pah. Tapi, aku ingin pastikan kedua insan tersebut juga tidak akan berduaan selama aku pergi. Papa bisa memberikan tugas pada Mas Danu keluar negeri juga, dengan negara yang berbeda.] Balasan pesan yang aku ketik tanpa sepengetahuan Syakila. Ia sedang ke toilet saat ini. Ternyata ponsel Syakila pun ia tinggal. Aku melirik ke layar ponsel yang menyala, tidak sengaja melihat pesan dari Mas Danu dari layar jendela.[Sayang, nanti malam pulang dari kantor aku ke rumah. Jangan lupa pakai lingerie yang aku belikan kemarin.]De
Read more
Bab 6
Syakila tiba-tiba datang mengejutkanku, sudah memakai jaket juga membawa kunci motor. Ia hendak ingin membeli makanan. Sangat kebetulan, saat Syakila pergi aku akan geratak seisi kamar, mencari bukti-bukti yang akan menguatkanku nanti."Kamu mau ke mana?" Gerakan tangan ini sudah membuatnya mengerti."Aku beli nasi goreng dulu, kamu mau ikut?" tanya Syakila sembari menutup resleting jaket yang ia pakai. "Aku di rumah aja, khawatir Mas Danu datang," jawabku. Ia pun tersenyum ketika melihat tanganku menjawabnya."Oke, kamu hati-hati ya di rumah!" ujar Syakila dengan suara keras dan aku tersenyum padanya. Kemudian ia bergegas ke luar rumah. 'Semoga lama perginya. Aku akan kirim pesan ke papa terlebih dulu, agar memberikan perintah pada Mas Danu untuk ke rumahnya,' ucapku dalam hati.[Pah, suruh Mas Danu ke rumah papa. Jangan sampai ia datang ke rumah Syakila. Tadi ia bilang akan bermalam di sini untuk menemaniku, tolong ya, Pah. Entah bagaimana caranya, Mas Danu tidak boleh ke sini. Ak
Read more
Bab 7
'Buku nikah?' batinku bertanya-tanya.'Astaga.' Sambil mengusap dada aku membatin sendiri. Ini dia yang aku cari sejak tadi. Buku nikah mereka. Dengan menghela napas panjang, aku coba buka segera isi dari buku nikah tersebut. Aku memejamkan mata lalu membukanya kembali. Berharap perkiraanku salah. Ya Tuhan, foto suamiku juga sahabat yang telah menikah sejak tiga tahun silam. Mereka benar-benar sudah terikat dalam status pernikahan. Foto prewedding itu bukan editan semata tapi benar adanya, bukan hanya sekadar berprasangka.Kini bukti telah aku pegang, aku harap ia tidak mengetahui akan hal ini. Kemudian, aku mengambil gambar bagian depan buku nikah, bagian di mana ada foto mereka. 'Aku sudah dapat bukti foto-foto buku nikah asli mereka,' gumamku sambil tersenyum semringah. Kemudian, aku masukkan kembali buku nikah tersebut. Lalu merapikan baju-baju yang sudah berantakan. Setelah sudah rapi semuanya, aku segera mengirim bukti-bukti kepada papa. Agar ia mengetahui bahwa menantu yang
Read more
Bab 8
"Amit-amit, kamu serius Fika? Jangan-jangan cuma mirip! Kalau memang iya, Aku nggak mau lah dijadikan istri kedua, kaya gak ada laki-laki lain aja!" ucap Syakila. Bibirnya cemberut ketika mengatakan hal itu. Apa wanita itu tidak sadar diri telah menjadikanku istri kedua suaminya?Namun, sikap Syakila barusan sudah mampu membuatku jadi mesam-mesem sendiri. Sebab, akhirnya ia terperanjat dengan apa yang kukatakan barusan. Kalau otaknya masih dipakai untuk mikir, tentu ia langsung kepikiran dengan apa yang dilakukannya terhadapku. Menjadikan istri kedua dan sebenarnya yang kulakukan sekarang adalah hal sama seperti reaksi dia barusan, tidak akan rela jadi istri kedua dari suaminya. Aku menelan ludah. 'Nanti akan kuurus semuanya kembali seperti awal. Dimana kamu hanya teman yang menggantungkan hidupnya dari seorang teman yang cacat. Setelah saat itu tiba, akan aku tendang kamu sejauh-jauhnya bersama suamimu itu.' Aku terus menerus bergumam dalam hati."Coba kamu cari tahu dulu. Jangan a
Read more
Bab 9
Kami kembali tidur. Aku lihat ke arah Syakila, ia juga begitu, langsung memiringkan tubuhnya.Tiba-tiba aku terbangun kembali, entah kenapa mata dan tangan ini ingin membuka laptop yang ada di meja.Akhirnya aku membukanya di bawah, nyaris dekat dengan kolong tempat tidur. Ya, tentu memastikan dulu Syakila sudah benar-benar pulas.Iseng-iseng aku membukanya, ternyata ia tengah memutar suatu video tapi belum sempat dikeluarkan, mungkin sudah keburu aku datang tadi. Kemudian, dengan lancangnya aku membuka video tersebut."Aku capek, Mas. Hidup gini terus, susah terus! Kapan kamu ngebahagiain aku?" ungkap Syakila, aku mendengarnya ia bicara seperti itu pada pada suami yang ternyata suamiku juga."Sabar, kamu mau sabar kan hidup denganku?" tanya Mas Danu. Dada ini sesak, tapi aku harus sabar. Mataku sambil melirik, namun wanita itu masih pulas, Syakila memang tipikal seperti itu, istilahnya tidur seperti kebo."Mas, kamu mau ngebahagiain aku kan? Mau ikutin semua kemauanku?" tanyanya la
Read more
Bab 10
Kemudian, Papa mengirimkan suatu video.[Nak, simak baik-baik rekaman ini. Percakapan antara Papa dan Danu ketika di rumah, saat Danu sudah tak bisa menggunakan mobile banking yang papa sudah bekukan.]Aku menyimaknya, tapi sebelumnya, aku pura-pura bergegas ke toilet. Khawatir Syakila bangun dari tidurnya."Pah, ini kenapa mobile banking nggak bisa digunakan?" Aku dengar Mas Danu bicara seperti itu pada papaku. Jelas sekali, meskipun aku bisu dan sedikit terganggu pendengaran, tapi kali ini Mas Danu mengucapkan dengan lantang."Danu, di luar negeri sana, kamu sudah mendapatkan fasilitas komplit. Jadi, untuk sementara keuanganmu Papa bekukan terlebih dulu. Nanti sepulang dari sana, akan Papa buka kembali! Kamu tidak keberatan kan?" Papa hebat sudah bicara seperti itu, pasti Mas Danu sulit mengelak lagi dengan alasan Papa yang masuk akal. "Papa tidak percaya denganku?""Bukan tidak percaya, tapi mencegah sesuatu hal yang kita tidak inginkan, itu lebih baik." "Ya sudah, Pah. Aku ke ka
Read more
DMCA.com Protection Status