Lily James menjalin hubungan rahasia dengan Jack Greenwood selama setahun. Sayangnya, Jack mengkhianati Lily dengan menikahi wanita lain karena urusan bisnis. Tanpa memberitahukan kehamilannya saat merasa dikhianati, Lily merahasiakan kehamilannya dan membawa pergi bayinya yang belum lahir, meninggalkan Jack--memutuskan hidup jauh darinya. Lima tahun kemudian, takdir mempertemukan mereka. Jack terkejut saat melihat Lily bersama seorang anak laki-laki yang tampan. "Lily, apa ia anakmu?" "Ya! Ia anakku." Anak kita! Lily berkata dalam hati.
View MoreLily termenung mempertimbangkan ucapan Rose beberapa hari lalu.Masih terlarut dengan lamunannya, suara bel pintu membuat Lily tersadar, cukup terkejut melihat sosok yang dikenalnya kini berdiri di hadapannya.“Selamat datang, Nyonya!”Wanita berpenampilan modis itu tak lain adalah Selena.Selena membuka kacamata hitam yang dikenakkannya, menatap Lily dengan sorot mata angkuh.“Kau bernama Lily James?”Lily mengulas senyum, menanggapi dengan ramah. “Iya, benar. Aku, Lily James.”Senyum Selena tersungging sinis lalu berkata, “Aku, Selena, ibu dari Emily Greenwood. Teman kelas Dean.”“Hai, Selena! Senang bertemu denganmu!” Lily mencoba bersikap ramah. Entah kenapa dia merasa canggung.“Aku tidak ingin basa-basi”—Selena mengambil selembar undangan dari sekretaris pribadinya, memberikan pada Lily—“aku ingin mengundangmu pada perayaan anniversary-ku. Kuharap kau bisa sempatkan waktu untuk hadir bersama putramu.”Lily tersenyum tipis, mencoba menutupi raut terkejutnya.“Aku bahkan bukan ora
Selena menggeram marah setelah sampai d kantornya.“Berani sekali Jack bertemu wanita lain di belakangku!” geram Selena, merasa tidak terima dengan apa yang dilihatnya tadi.Dua hari terakhir Selena mendapat informasi soal Jack yang menemui seorang wanita. Hingga membuktikan sendiri, Selena awalnya tidak percaya meski Jack selalu bersikap dingin padanya, selama rentang waktu mereka menikah, tidak ada kabar buruk tentang Jack di luar sana bersama wanita lain.Tetapi, setelah mencari tahu lebih lanjut—diketahui Jack sering bertemu dengan Lily.“Kau sudah mendapatkan informasi detail tentang wanita itu?” tanyanya pada sang sekretaris yang baru saja memasuki ruangannya.“Sudah, Bu. Ini informasi tentang Lily James,” jawab Laura, nama wanita itu.Selena dengan cepat mengambil tab dari tangan Laura, memastikan itu.Tangan Selena mengudara saat membaca informasi yang terselip soal Dean.“Dia memiliki putra bernama Dean?”“Benar, Bu. Dean satu sekolah dengan Emily.”Kening Selena berkerut, di
Senyum Jack merekah saat membaca pesan Lily. Tanpa berlama-lama, ia berdiri dari duduknya.“Mau ke mana?”“Mau menemui Lily!”Arios terdiam, ia menghela napas berat menatap punggung Jack yang sudah menjauh dari pandangan.“Beruntung aku masih sebatas mengagumi, bisa hilang kepalaku jika benar-benar jatuh cinta pada wanitanya!” Arios bergidik sendiri mengatakan itu.Mobil yang dikemudikan Jack baru saja melewati gerbang. Ia dengan penuh antusias tak sabar menemui Lily.Sementara Lily sudah menuju ke taman yang tak jauh dari tempat tinggalnya, menunggu Jack di sana.Tak butuh waktu lama bagi Jack, ia sudah menepikan mobil di bahu jalan.Sambil merapikan pakaiannya, senyum Jack terukir lebar seiring langkah kaki menemui Lily yang duduk di bawah pohon rindang.“Maaf lama menunggu!” kata Jack sambil tersenyum.Lily membalikkan badan, tak ada ekspresi, hanya sorot mata dingin yang menyambut lelaki itu.“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Jack tak sabar.Lily menatap marah. “Apa kau mau ter
Arios memasuki ruang kerja Jack setelah sebelumnya ia menyusul ke perusahaan lelaki itu.“Jelaskan padaku dan jangan melewatkan apapun!” tuntut Arios dengan wajah seriusnya.Jack mendongak, menatap Arios dengan sorot mata dingin. “Kau lupa siapa aku?”“Aku tahu kau siapa. Maka itu aku ingin penjelasan yang masuk akal.”Jack mendorong punggungnya pada sandaran kursi. “Lily wanita yang aku ceritakan padamu. Wanita yang mengalihkan seluruh duniaku padanya.”Arios mengembuskan napas pelan, merasa cukup frustasi mendengar itu.“Maaf. Aku sungguh tidak tahu jika Lily adalah wanita yang ingin kamu temukan sejak lama. Kau bahkan tidak pernah menunjukkan fotonya.”“Karena satu-satunya ponselku yang menyimpan foto Lily terjatuh saat aku mengejar si brengsek Edgar itu. Mengingat ia berhasil lolos kala itu membuatku ingin sekali menemukannya lalu menghabisi pria itu.”“Lalu, apa yang akan kaulakukan? Apa Selena tahu?”“Selena tidak tahu. Aku tidak akan pernah memberitahukan padanya.”“Kamu tida
Jack menerima panggilan kembali dari Bram, segera ia menjawab dengan cepat.“Bagaimana? Kau menemukannya?”“Anak yang Tuan cari ada di taman kota. Aku melihatnya berada di sana.”“Kerja bagus!”Jack menginjak pedal gas segera menuju ke sana.Tak butuh waktu lama mobil Jack memasuki taman kota. Segera ia menepikan mobilnya lalu turun dari mobil.Mengedarkan pandangan Jack mencari keberadaan Dean. Langkahnya terhenti. Ia menemukannya.Jack berlari cepat ke arahnya dengan perasaan yang lega. Ia sedang duduk di bangku seorang diri.“Dean!”Jack lantas memeluknya dengan erat. Seolah rasa khawatir itu lenyap begitu saja setelah merasakan hangatnya tubuh Dean.Dean yang merasa bingung dengan sikap Jack, menatap diam saat melihat Jack melepaskan pelukannya.“Mengapa kamu membuatku dan ibumu cemas? Apa yang kaulakukan di sini?”“Aku ingin pergi ke toko buku di depan sana, Paman. Tetapi toko buku itu tutup. Makanya aku duduk di sini sebentar. Apa ibu mencariku?”Jack mendesah pelan. “Ibumu sang
Lily turun dari mobil setelah Arios menepikan mobil di depan rumahnya.Lily berlari menghampri Rose yang sudah menunggu di depan rumah.“Bagaimana bisa Dean tidak ada di rumah? Tadi ia sendiri yang bilang mau pulang mengerjakan PR.” Lily tampak cemas, memegang tangan Rose.“Aku tidak menemukan Dean di mana-mana. Bahkan sepedanya ada di sini.”Lily hampir terhuyung, Arios dengan sigap memegangnya.“Apa yang harus kulakukan?”“Kita lapor polisi saja!” usul Rose.“Polisi akan memproses itu ketika sudah lebih dari 24 jam untuk dikatakan sebagai orang hilang,” tanggap Arios.Lily menoleh kaget. “Bagaimana bisa polisi melakukan itu? Apa mereka menunggu terjadi sesuatu dulu baru dicari. Begitu?”“Itulah prosedurnya—““Aku akan mencarinya!” potong Lily, melepaskan diri dari pegangan Arios.“Aku akan membantu. Apa ada cctv yang terpasang di depan rumahmu?”Lily menunjuk ke arah tiang listrik. Arios melihat ke sekitar, ada beberapa rumah yang juga memakai cctv.“Mari kita lihat rekaman terakhir
Lily mendekat, melihat Dean sedang berbicara dengan Jack membuatnya tidak tenang.“Dean!” panggil Lily dengan lembut.Dean menoleh, mengulas senyum.“Kau memiliki putra yang pintar Nyonya Lily.” Jack berujar, tersenyum tipis.Lily memegang tangan Dean. “Ayo Dean! Ucapkan terima kasih dan—““Apa aku boleh duduk di sini sebentar dengan Paman Jack, Bu?”Lily menoleh kaget, tak menyangkan Dean akan berkata begitu.“Ayahnya Emily pasti sibuk. Ia mungkin saja akan pergi bekerja setelah ini. Kau tidak boleh seperti itu.”“Aku tidak masalah. Aku bisa meluangkan waktu selama satu jam ke depan.”“Benarkah?” Wajah Dean berbinar, melihat ke arah Lily yang kehabisan kata-kata.Matanya menatap kesal pada Jack, menahan amarah berusaha untuk tidak terpancing.“Ibu bilang tidak berarti tidak. Deantidak bisa begitu saja akrab dengan orang asing dan menyusahkan orang itu, Dean. Ibu tidak pernah mengajarimu seperti itu!” Lily berkata tenang, tetapi penuh penekanan.Dean yang bisa melihat kemarahan ibunya
Daniel menepikan mobil Jack di bahu jalan setelah sampai di tak jauh dari toko kue milik Lily, ia mengamati dari jauh dengan helaan napas pelan melihat beberapa pengunjung masuk keluar.“Tuan ingin keluar?”“Aku tidak yakin Lily akan menyambutku dengan ramah.”“Tuan bisa beralasan dengan membeli kue. Nona Lily pasti akan menyambut Anda sebagai pengunjung. Apalagi kudengar ada stempel kupon setiap kali membeli satu kue dengan tarif harga tertentu dan akan mendapatkan kue gratis setelah semua kupon terkumpul.”Wajah Jack berubah cerah. “Benarkah?”Daniel mengangguk. “Anda bisa mencoba dengan itu.”Jack menghela napas panjang lalu segera turun dari mobil.Jack bahkan sengaja menunda rapat selama dua jam demi untuk menemui Lily setelah tiga hari tak pernah melihatnya karena sibuk.Suara bel berbunyi begitu pintu terdorong.Lily yang mendengar suara itu lantas berbalik, terkejut melihat Jack masuk dengan penuh wibawa.Lily menahan diri untuk bersikap profesional.“Selamat datang!” sambut M
Arios mendatangi kediaman Jack dengan membawa kotak berisi kue untuk Emily.Suaranya menggema memanggil Emily dengan langkah panjang memasuki mansion megah itu.“Emily! Paman datang!”Emily yang mendengar suara Arios memanggilnya, berlari memastikan dari lantai atas.Senyumnya merekah, berlari ringan menuruni tangga. Di belakangnya disusul Jack.“Paman! Emily berlari ke dalam pelukan Arios dengan raut bahagia.Arios tersenyum, melepaskan pelukannya—mengusap puncak kepala Emily dengan lembut.“Paman bawakan cake kesukaanmu.”Mata Emily bersinar, mengambil kotak kue stroberi itu dengan antusias.“Wah, terima kasih, Paman. Apa ini oleh-oleh untukku?”“Tentu. Kamu menyukai cake jadi paman khusus meminta mereka berdasarkan keinginanmu.”Emily berjalan dengan langkah riang menuju dapur sambil memegang kotak kue itu.Jack mengambil tempat duduk di sofa tunggal, disusul Arion duduk di seberang.“Bagaimana perjalananmu?”“Cukup melelahkan berkat seseorang.”Jack tersenyum, menyandarkan punggun
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.