Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan

Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan

By:  Erna Azura  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
8 ratings
189Chapters
107.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kisah tentang dua insan yang dipertemukan saat sedang menguntit pasangan mereka yang tengah berselingkuh. Karena merasa senasib, hubungan keduanya pun berlanjut lebih intim. Namun mereka bimbang, apakah hubungan ini memang atas dasar cinta atau hanya ingin balas dendam kepada pasangan mereka yang telah berkhianat. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk berpisah agar bisa menata hati dan mencari keyakinan dengan perasaan tersebut. Beberapa tahun berlalu, tanpa sengaja mereka dipertemukan kembali di sebuah pernikahan sahabat. Apakah mereka masih menjalin hubungan dengan pasangan mereka masing-masing? Atau justru telah berpisah dan sedang mencari penggantinya?

View More
Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Yeobo Shae
ceritanya mengharu biruuuuu
2024-10-20 13:43:10
0
user avatar
Shaka Shakuntala
bacaan yg bagus, emosi ikut naik turun dengan cerita main character berikut antagonisnya, yah meskipun hrs nabung poin berhari2 utk bisa baca bbrp bab sekaligus, tp rasanya gak prnh bs cukup.. .........
2024-09-01 08:51:11
0
user avatar
Shaka Shakuntala
cukup bagus ceritanya, tp kudu byk2 nabung koin utk beli per-babnya.. hehehe... semangat Thor, semoga karya2nya semakin berkembang..
2024-08-22 16:50:19
1
user avatar
lullaby dreamy
utk kisah svarga n' zaviya ada di app lain ga thor ? ato emg baru prtama ada di GN ? soalnya novel² karya author kan rata² udh tamat di app lain, tp on going di app ini . penasaran n' ga sabaran bgt sumpah kalo nunggu cm 1 ato 2 bab perhari .
2024-05-26 13:32:35
4
default avatar
Ahmad Murshidy Jamil
pembalasan dendam
2024-05-25 20:54:45
0
user avatar
Melly Septiani
Bagus banget..
2024-05-15 22:26:37
1
default avatar
Theya Xuping Palembang
Critaa ny kerenn
2024-05-10 13:24:50
0
user avatar
Ripah Dwi
............keren deh pokoknya,,,
2024-05-07 22:17:24
0
189 Chapters

Pengkhianatan

Tangan Venus mencengkram stir erat saat melihat mobil sang tunangan-Altezza Rizky Putra memasuki sebuah hotel.Jantungnya seketika berdetak kencang membayangkan apa yang mungkin Altezza lakukan di sana.Pasalnya hotel tersebut adalah murni hotel yang tidak memiliki fasilitas lain yang bisa dikunjungi tamu yang tidak menginap.Tidak ada resto, Caffe, bar bahkan tidak memiliki fasilitas gym, kolam renang atau meeting room apalagi ballroom.Gedung dengan sebelas lantai itu hanya berisikan kamar-kamar saja.Venus tahu percis karena dia adalah General Affair di sebuah perusahaan BUMN dan sering bekerjasama dengan Managemen hotel itu untuk menyiapkan akomodasi bagi karyawan dari Cabang lain yang datang dari berbagai daerah untuk menghadiri training di Jakarta.Hati kecil Venus sebenarnya tidak ingin kecurigaannya beberapa bulan terakhir terhadap sikap Altezza yang berubah itu terbukti.Padahal sekarang ini dia menguntit Altezza dari kantornya adalah untuk mencari pembuktian namun mendadak d
Read more

Terlalu Pengecut

“Ayo,” kata Venus dengan sorot mata penuh luka.Mereka keluar dari pintu darurat.“Lewat sini,” kata Archio menuntun Venus ke pintu lift yang lain.“Kenapa lewat sini?” Venus bertanya bingung.“Lift ini langsung ke basement, kamu punya kunci aksesnya ‘kan?”Venus mengangguk, dia memberikannya kepada Archio.“Pegang aja,” kata pria itu enggan menerima.“Siapa tadi nama istrinya, Mas Archi?” Venus bertanya setelah mereka berada di dalam lift.“Wulan,” jawab Archio sembari menoleh menatap Venus.Mendengar nama Wulan, Venus jadi ingat kejadian setahun lalu.“Aku pernah baca pesan mesra antara Wulan sama Al di hapenya Al setahun lalu, kita bertengkar hebat … Al bilang kalau dia cuma iseng dan dia berjanji enggak akan mengulanginya lagi … bodohnya aku percaya, sampai berani menerima lamaran dia.”“Setahun yang lalu?” Archio bergumam.Venus tidak bersuara, hanya memandang Archio yang tengah menatap kosong ujung sepatunya.Tampaknya Archio lebih terluka karena Wulan mengkhianati janji suci pe
Read more

Tampak Baik-Baik Saja

“Biar saya aja yang bayar,” kata Archio sembari mengeluarkan dompet.Setelah itu tangannya terangkat memanggil pelayan meminta bill.Dia adalah pria sejati yang tidak akan membiarkan wanita membayar tagihannya.Tidak lucu juga mereka hanya membayar pesanan masing-masing di dalam satu bill.“Enggak usah, Mas … kita bayar masing-masing aja.” “Enggak apa-apa, biar saya yang bayar.” Archio memaksa.Venus tidak bisa lagi menolak, dia membiarkan Archio membayar makan malam mereka.Pria itu memberikan kartu kreditnya kepada pelayan.“Oh ya, saya belum tahu nama kamu.” Archio memberikan kartu namanya kepada Venus.“Kamu boleh menghubungi saya kapan-kapan.” Maksud Archio untuk membahas tentang Wulan dengan Altezza karena mereka senasib.Venus tidak langsung menjawab, dia membaca kartu nama yang Archio berikan.Terdapat nama lengkap pria itu, Archio Mars Byantara.Ada nama perusahaan juga tempat pria itu bekerja dan sekarang Venus tahu kalau pria di depannya adalah seorang Arsitek yang memili
Read more

Memperbaiki

Venus mendongak dari makan malam yang tengah ditekuninya di meja bar dapur mini saat pintu apartemen dibuka dari luar.Siapa lagi yang bisa masuk dengan bebas dan mengetahui passcode kalau bukan Altezza.Wajah tampan dengan senyum tersungging manis di bibirnya menyapa Venus.Pria itu tampak tidak berdosa setelah kemarin malam berdusta malah bercinta dengan wanita lain sementara seharusnya mereka fitting baju pengantin.“Baru makan?” Altezza bertanya sembari membuka sepatu.“Baru pulang?” Dia bertanya lagi bersama langkahnya mendekat.Altezza duduk di samping Venus, merebut garpu dari tangannya lalu menyuapkan makanan ke mulut.“Aku juga laper, tadi enggak sempet makan malam di kantor … ada mie instan enggak?” Seolah rentetan pertanyaan Altezza itu hanyalah basa-basi dan tidak membutuhkan jawaban, dia sampai tidak peduli apakah Venus menjawabnya atau tidak. Altezza tidak curiga ketika Venus diam saja.“Mau aku buatin?” Akhirnya Venus bersuara, dia turun dari stool.“Enggak usah, abis
Read more

Mempertahankan Rumah Tangga

“Kamu kok makan malam di sini? Kalau Wulan masak gimana? Kasian dia sudah capek-capek kerja terus masak buat kamu tapi kamunya enggak makan,” tegur ibu tidak ada maksud melarang putra semata wayangnya melarang makan di restoran miliknya.“Archi kangen makan di sini, Bu.” Archio berdusta.Wulan tidak pernah masak, jika pulang ke rumah belum makan malam maka Archio akan kelaparan jadi dia memutuskan mampir ke sini sambil melihat kondisi ibu.Karena jangan harapkan Wulan untuk masak, bahan makanan pun tidak ada.Archio memberikan uang bulanan di luar uang jajan Wulan untuk membeli pakaian, skin care dan kebutuhan pribadinya.Tapi kulkas dan kabinet kitchen set selalu kosong, rumah mereka sudah seperti hotel hanya untuk tempat menginap saja.Archio tidak pernah menceritakan kekurangan istrinya kepada ibu, dia menutup rapat prahara rumah tangganya.“Ya sudah, tapi jangan banyak-banyak … sampai rumah kamu harus makan lagi ya.” Ibu berpesan agar hati menantunya tidak terluka.Archio menatap w
Read more

Dusta

“Hallo Mbak Venus, untuk pilihan dekornya sudah saya kirim lewat email ya mbak … pilihannya enggak baku kok, Mbak Venus masih bisa nambah atau ngurangin sesuai keinginan Mbak.” Kepala Venus langsung pening mendengar salah satu anggota Wedding Planer menghubunginya untuk membicarakan perihal pesta pernikahan.“Oh iya, Mbak … makasih infonya, nanti akan saya kabarin.”“Baik, Mbak … untuk fitting-nya apa sudah dilakukan? Apakah gaunnya sudah oke?” Belum, Venus dan Altezza tidak sempat fitting karena Altezza mendadak harus meeting atau bercinta dengan Wulan dan Venus sudah tidak semangat mempersiapkan pernikahannya lagi.“Oh ya, Mbak … bisa telepon calon suami saya enggak, buat ngingetin tentang fitting?”Mendengar permintaan Venus, si mbak-mbak Wedding Planer langsung diam.Dia bingung, kenapa harus dia yang memberitahu sementara calon istrinya si mempelai pria adalah Venus.“Oh … baik, Mbak.” Meski begitu, dia menyanggupi dari pada pernikahan mereka batal.Dia mengira antara Venus dan
Read more

Kebohongan

Bagi Venus yang pernah melihat kebohongan Altezza dengan matanya sendiri akan sulit bisa mempercayai pria itu kembali.Jadi, ketika Altezza mengatakan akan mengikuti gathering dari kantornya weekend ini—sama sekali Venus tidak percaya.Dia memang tidak mengkonfirmasi kepada orang-orang di kantor Altezza karena tidak ada satu pun yang Venus kenal tapi feeling-nya sangat kuat, Altezza sedang membohonginya.Padahal hati Venus sudah mulai luluh melihat Altezza yang bersemangat saat fitting baju pengantin dan sikapnya yang kembali hangat juga mesra.Venus yang tengah menggosok giginya di wastafel kamar mandi apartemen pun tertawa sumbang menatap ke cermin mendengar pemikirannya sendiri.Kemudian raut wajahnya menyendu, tatap matanya kosong kembali.Venus mengembuskan napas panjang kemudian membasuh mulutnya dari busa pasta gigi.Setelah itu Venus mandi dan pergi bekerja tanpa sarapan.Semenjak memergoki perselingkuhan Altezza, selain hidup Venus tidak lagi bergairah—dia juga tidak nafsu ma
Read more

Misi Penjebakan

Venus membatalkan rencananya pulang ke Bandung.Sekarang dia sedang mengemas pakaian untuk pergi ke Bali, berniat menguntit Altezza yang tengah berselingkuh.Venus tidak menggunakan koper, hanya membawa tas besar yang biasa digunakan ke gym sehingga bisa dia sandang di pundak.Kepergiannya ke Bali bukan untuk liburan jadi semuanya harus ringkas agar tidak repot dan memudahkannya bergerak dari satu tempat ke tempat lain.Supaya bisa muat ke dalam tas, Venus memasukan pakaian seadanya yang kebanyakan adalah pakaian kurang bahan selain karena memang udara di sana panas. Dan bila kekurangan pakaian bersih, dia akan membeli pakaian di Bali saja.Setelah semua keperluannya masuk ke dalam satu tas, Venus membaringkan tubuhnya di atas ranjang dengan posisi terlentang.Matanya menatap kosong langit-langit kamar dan perlahan buliran kristal meluncur dari setiap sudut matanya.Sesuatu di dalam dada Venus terasa begitu sakit sampai Venus menyimpan satu telapak tangannya di sana, berharap rasa pe
Read more

Terluka

Venus & Archio disambut oleh lampu terang benderang begitu kamar terbuka. Mata Venus langsung mengedar mencari sofa yang akan ditiduri Archio.Benar kata pria itu, sofanya kecil sedangkan tubuh Archio tinggi.Jika Venus berbaring di sana pun tidak akan menampung keseluruhan tubuhnya.Sedangkan ranjang di kamar itu adalah ranjang single berukuran King Size dan mereka tidak mungkin tidur satu ranjang bersama.Archio meletakan tas Venus di meja dekat lemari pakaian.“Kamu mau mandi dulu? Handuk bersihnya ada di kamar mandi.” Tangan Archio mengarah pada pintu kamar mandi.“Iya Mas … makasih.” “Kamu udah makan?” Langkah Venus yang hendak masuk ke dalam kamar mandi harus terhenti oleh pertanyaan Archio.“Udah tadi.” Venus menjawab kemudian masuk ke dalam kamar mandi.“Perhatian banget sih.” Venus bergumam sembari menyimpan tas pakaiannya di meja wastafel.Setelah membersihkan tubuhnya dan memakai pakaian tidur yang berupa hotpant dan thanktop, Venus keluar dari kamar mandi.Gerak tubuhny
Read more

Nyaman

Venus dan Archio pergi saat hari masih siang ke beach club yang disebutkan Wulan saat mereka sedang mencuri dengar.Keduanya harus ada di sana sebelum pasangan selingkuh itu tiba. Archio dan Venus memilih tempat strategis yang memiliki pemandangan keseluruhan resort tapi tetap tersembunyi, tidak terekspose.Semestinya tempat yang dipilih bisa menampung empat sampai enam orang tapi Archio bersedia membayar mahal untuk cabana tersebut.Sambil menunggu Altezza dan Wulan sampai, mereka memesan makanan dan minuman.“Mas tadi denger enggak ucapan Al setelah Wulan bilang ingin ke sini?” celetuk Venus bertanya setelah lama hening.Archio menganggukan kepala. “Yang tunangan kamu tanya apa enggak bosen datang ke sini?” Venus langsung menganggukan kepala membenarkan.“Berarti mereka sering ke sini apa gimana?” Venus meminta pendapat.“Kayanya iya karena Wulan sering minta ijin pergi liburan bareng teman-temannya … dan adakalanya mungkin dia enggak pergi sama temennya melainkan sama tunangan ka
Read more
DMCA.com Protection Status