Jerat Gairah Paman Kekasihku

Jerat Gairah Paman Kekasihku

Oleh:  Creative Words  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
9.5
31 Peringkat
279Bab
202.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Demi melunasi utang keluarganya, Elisa Andara terpaksa menikah dengan seorang pria koma yang berasal dari keluarga konglomerat, Stevan Wijaya. Konyol, tapi tidak sebanding dengan kenyataan pria itu merupakan paman dari kekasih Elisa! Seakan tidak cukup menyedihkan, Elisa kemudian mendapati kenyataan bahwa selama ini sang kekasih telah berselingkuh dengan adik tirinya, dan pernikahan paksa Elisa dengan Stevan terjadi karena jebakan yang diciptakan keduanya! Benci, Elisa bersumpah untuk membalaskan dendam pada kekasih dan adik tirinya. Namun, sebelum berhasil menyempurnakan sebuah rencana, Stevan tiba-tiba bangun dari koma! Pria yang awalnya tidak menerima kehadirannya itu seiring waktu berubah menjadi sosok yang tidak bisa terpisah dari Elisa. "Kalau ingin bercerai, hanya aku yang bisa menceraikanmu! Sayangnya, saat ini aku menginginkanmu di sisiku!"

Lihat lebih banyak
Jerat Gairah Paman Kekasihku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Titha Oktaviana
Ceritanya bagus, meskipun ini novel tapi isinya tdk berlebihan terkesan natural spt cerita kehidupan pada umumnya....tdk spt sinetron, typonya juga sangat sedikit ....goodjob author...selalu menunggu bab selanjutnya ...
2024-03-12 13:23:30
3
default avatar
Yani Herawati
bagus ceritanya, tapi makin kesini koin atau bonusnya bertambah terus
2024-02-27 06:50:53
2
user avatar
Nur Halimah
pakai koin
2024-02-25 18:22:20
0
user avatar
Nur Halimah
pakek koin
2024-02-25 11:59:54
2
user avatar
Nur Halimah
bagus ceritanya tapi butuh koin
2024-02-24 23:50:34
1
user avatar
Ela Pagappong
kok udah lama banget gak update-update babnya?
2024-02-14 09:53:16
0
default avatar
Tina Lubna
authornya teliti bgt ya,detailnya jg ditulis dgn jelas,nice🫶🫶
2023-12-31 09:32:41
2
user avatar
Elrifqy Pratama
I like it ...
2023-12-11 18:32:14
2
user avatar
Lusiana Dewi
ceitanya bagus...
2023-12-06 20:12:21
2
user avatar
Unhye Afizah As
ceritanya sangat menarik
2023-12-06 14:29:31
2
default avatar
Susi Evayanti
tegang baca nya, blom bisa nebak alurnya, lanjut thor, semangat
2023-12-06 08:46:46
2
default avatar
Indah Fitriah
selalu membuat penasaran... alurnya menarik dan bagus sekali
2023-12-06 08:23:44
3
user avatar
Estria Gerungan
suka sekali bagus banget
2023-12-05 21:42:58
2
user avatar
Ady Candra
ceritanya bagus dan menarik
2023-11-30 15:27:52
3
user avatar
Triwulan Sitirohet
cerita nya sangat menarik dan bagus
2023-11-29 10:25:57
2
  • 1
  • 2
  • 3
279 Bab

Bab 1 - Menikahi Pria Koma

“Ibu tirimu memiliki utang besar, dan satu-satunya cara melunasi utang ini adalah dengan menikahi pamanku.”Elisa tercengang, tidak mampu percaya dengan ucapan Alex, sang kekasih.Menikah dengan paman sang kekasih untuk melunasi utang ibu tirinya? Omong kosong macam apa ini?!“Utang wanita itu tidak ada hubungannya denganku! Kenapa jadi aku yang menanggungnya?!” sergah Elisa. “Kenapa juga malah kamu yang repot-repot mengabarkanku mengenai hal ini?!”Alex menggenggam tangan Elisa, berusaha menenangkannya. “Ibu tirimu menjadikanmu jaminan jikalau dia tidak bisa mengembalikan uang yang telah dia pinjam.”“Apa katamu?” Elisa terbengong, tidak mampu memercayai hal yang baru saja dia dengar.Kepala Alex mengangguk, ekspresi tidak berdaya terpasang di wajahnya. “Mengetahui hal ini, aku berniat untuk membantu membayarkan utang ibu tirimu. Akan tetapi …,” dia menggertakkan giginya, merasa sangat malu. “... jumlahnya terlalu besar.”Alex cepat-cepat mengangkat kepalanya.“Oleh karena itu, aku
Baca selengkapnya

Bab 2 - Dia… Membuka Mata?

“Silakan sebelah sini, Nyonya. Kamar Anda dan Tuan Muda ada di lantai dua,” ucap seorang pelayan yang menyambut Elisa dan sekarang membimbing jalannya. Setelah meninggalkan restoran dan menenangkan dirinya, Elisa pun pergi ke kediaman suaminya. Dirinya sudah menikah dan terikat dengan Stevan Wijaya. Demikian, alih-alih meratapi dirinya yang masuk dalam jebakan Alex dan Stella, dia akan mencari cara untuk menjaga Stevan sekaligus memastikan cara menjauhkan harta pria itu dari tangan orang-orang jahat yang menginginkannya!Elisa berjalan melewati ruang tengah yang begitu lengang. Tak ada seorang pun di sana. Rumah mewah dengan lampu kristal super besar itu terasa dingin, tak ada kehangatan sama sekali.“Apa tidak ada orang lain di rumah ini? Kenapa sepi sekali?” Elisa meniti satu persatu anak tangga sambil menoleh ke sana kemari, tapi tak mendapati siapa pun.“Tuan Stevan tinggal sendiri. Beliau tidak pernah mengizinkan orang lain berbagi atap dengannya. Kami hanya bertugas membersihka
Baca selengkapnya

Bab 3 - Hamil Anak Stevan

“Tadi aku melihatnya sendiri! Mata Stevan terbuka!” seru Elisa kepada pelayan yang tadi mengantarnya ke depan kamar Stevan. Sesaat lalu, Alex ketakutan dan lari tunggang langgang saat melihat Stevan tiba-tiba membuka matanya. Elisa yang takut salah memperlakukan pria itu, memutuskan untuk memanggil pelayan yang mengantarnya. Namun, saat pelayan wanita itu tiba, mata Stevan sudah tertutup kembali!Mendadak sebuah suara berkata, “Itu hanya refleks spontan, bukan tanda bahwa dia bangun dari koma.” Seorang wanita paruh baya dengan setelan pakaian elegan memasuki kamar Stevan, membuat pelayan yang menemani Elisa langsung menundukkan badannya.“Selamat datang, Nyonya Renata. Ini Elisa Andara, wanita yang—”“Aku tahu. Kamu tidak perlu menjelaskannya.”Elisa meneguk ludah, menatap Renata dengan perasaan tidak nyaman. Dari pembawaan dan gaya bicaranya, terlihat jelas jika wanita itu cukup otoriter dan keras kepala. Tipikal orang yang tidak akan segan memaksakan kehendaknya.“Tidak perlu taku
Baca selengkapnya

Bab 4 - Keluarga Bermuka Dua

“Tidak perlu terkejut seperti itu, Sayang.” Renata terkekeh melihat wajah Elisa yang pucat pasi. Dia yakin menantunya itu sangat terkejut, kaget dan tidak menyangka, sampai berdiri dari duduknya dan terlihat linglung seketika.“Aku sudah membicarakan hal ini dengan dokter yang merawat Stevan. Dia tetap bisa memiliki seorang anak walaupun masih terbaring koma. Kamu pasti pernah mendengar istilah inseminasi buatan, kan?”“Inseminasi buatan?”Elisa menggenggam ujung gaunnya, berusaha tetap tenang meskipun keraguan menggelayuti hatinya. Dia tidak benar-benar menyerahkan dirinya sebagai seorang istri, hanya ingin merawat Stevan sampai pria itu sembuh. Namun, apa yang terjadi sekarang benar-benar di luar dugaan.“Bidang kedokteran sekarang ini sudah semakin canggih. Aku sudah mencari dokter spesialis paling berpengalaman untuk menangani masalah ini. Begitu kamu setuju, aku akan mengantarmu untuk bersiap. Pertama-tama kamu harus melakukan medical check up secara keseluruhan.”“Tunggu! Apa Ma
Baca selengkapnya

Bab 5 - Bangun dari Koma

“Bagaimana, Dokter? Kapan kita bisa melakukan inseminasi buatan untuk anak dan menantu saya?” Renata selalu to the point saat berbicara dengan siapa pun, termasuk saat menemani Elisa memeriksakan kesehatannya siang ini.Dengan koneksi yang dimilikinya, Renata tidak perlu antre bersama pasien lainnya. Dia langsung menuju lantai dua rumah sakit dan menemui dokter spesialis yang juga menjadi penanggung jawab kesehatan Stevan.Seorang perawat membantu Elisa turun dari ranjang periksa. Perawat yang lain sibuk membereskan perlengkapan dan mengembalikannya ke tempat yang seharusnya.Elisa segera bergabung dengan ibu mertuanya, menghadap dokter berkacamata tebal yang usianya tak jauh berbeda dengan Renata.“Hasil pemeriksaan fisik dan indikator lain terlihat bagus. Saya masih harus menunggu hasil cek darah dari laboratorium sebelum membuat kesimpulan. Karena tidak ada keluhan sama sekali dari pasien, saya yakin kondisi tubuhnya baik-baik saja.”“Kapan inseminasi buatan dilakukan?”Elisa harus
Baca selengkapnya

Bab 6 - Jangan Sentuh Istriku!

“Anda baik-baik saja, Nyonya?” Maria memasuki kamar di lantai satu, tempat Elisa menenangkan dirinya sejak semalam. Dia harus melihat keadaan nyonya muda mereka setelah diusir dengan kasar oleh pria yang dua bulan terakhir dirawatnya.“Maria ….” Wanita mana pun pasti syok, tidak bisa tidur seperti yang terjadi pada Elisa. Lingkaran hitam di sekitar matanya menunjukkan wanita itu masih belum bisa mengatasi ketakutannya semalam. Bahkan, tatap matanya masih terlihat gelisah, seolah ingin mencari perlindungan.“Saya bawakan segelas susu cokelat.” Minuman hangat itu masih menguarkan asap di atasnya. Namun, Elisa menggeleng. “Maaf, aku sedang tidak nafsu,” balasnya dengan lemah, membuat Maria menghela napas tidak berdaya.Sebelum Maria pergi, Elisa kembali angkat bicara. “Bagaimana keadaan Stevan?” Dengan suara bergetar, Elisa berusaha mencari tahu kondisi terkini suaminya. “Tuan baik-baik saja. Dia sudah kembali tenang meskipun masih belum bisa bergerak dengan leluasa.” Maria tidak lu
Baca selengkapnya

Bab 7 - Hamil??

“Jauhkan tanganmu dari istriku!”Bentakan itu membuat Alex dan Elisa tersentak. Begitu pula dengan para pengawal di ruangan tersebut.“Apa yang kalian lakukan? Seret dia keluar dari ruanganku dan jangan biarkan siapa pun lagi masuk!” tegas Stevan dengan wajah marah.Alhasil, dua orang pengawal segera menyingkirkan Alex dan meninggalkan ruangan, menyisakan Elisa yang masih terduduk di pangkuan Stevan. “A-aku akan berdiri,” ujar Elisa dengan gugup.“Diam,” titah Stevan dingin, memperkuat cengkeramannya kepada Elisa seraya menatapnya tajam. “Apa hubunganmu dengan Alex?” Suara dingin Stevan membuat Elisa gugup dan kembali berkeringat dingin. Perasaan tidak nyaman menyergap, terlebih Stevan menghakiminya dengan tatapan seolah ingin menelannya hidup-hidup. Belum lagi cengkeraman di pergelangan tangan yang semakin kuat seperti elang yang tak ingin kehilangan mangsanya.“Aku tidak pernah mengulangi pertanyaanku. Ada hubungan apa kau dengan bedebah itu?!”Elisa tersentak mendengar bentakan S
Baca selengkapnya

Bab 8 - Dokumen Rahasia

“Nyonya Elisa Andara,” panggil seorang petugas yang keluar dari laboratorium rumah sakit.Elisa langsung berdiri dari kursi dan menatap petugas tersebut menyerahkan selembar kertas ke tangannya. “Ini hasil pemeriksaan USG-nya.” Wajah petugas itu semringah, berbanding terbalik dengan Elisa yang tampak pucat. “Selamat, Nyonya akan jadi ibu.” Kepala Elisa tertunduk, menatap kertas di tangannya dengan saksama. “Aku … sungguh hamil?”Elisa semakin tak bisa berkata-kata. Ketakutannya menjadi nyata. Dia benar-benar hamil anak Stevan!Detik itu juga ingatannya kembali ke belakang saat Stevan bertekad menceraikannya. Pria itu tidak pernah menerima pernikahan mereka, juga membenci inseminasi buatan yang dilakukan tanpa persetujuan darinya.Kalau pria itu mengetahui kehamilan ini, bukankah posisi Elisa akan sangat berbahaya?!Elisa langsung menghadap Dokter Mecca, dokter yang bertugas memeriksanya atas rekomendasi Renata dulu.“Dokter, berapa usia kandungan saya saat ini?”“Dilihat dari tangga
Baca selengkapnya

Bab 9 - Dituduh Bersalah

“Apa aku salah lihat?”Elisa mengerjap matanya dua kali, bahkan sampai mendekatkan dokumen itu mendekati wajahnya. Dia benar-benar kaget melihat nominal yang tertera di sana.“Satu, dua, tiga, empat, ….” Elisa lanjut berhitung dalam hati, berapa digit angka yang berhasil membuat bola matanya terbelalak tak percaya. Jumlah yang sangat fantastis, tidak pernah terbayang sebelumnya jika aset yang dimiliki oleh Stevan sebanyak itu. “Pantas saja Alex dan ayahnya sangat berambisi menguasai harta peninggalannya jika Stevan meninggal. Kehidupan mereka akan terjamin tujuh turunan. Ah, bahkan mungkin lebih,” gumam Elisa seorang diri, masih terhanyut dengan isi kepalanya sendiri.“Jika yang Stevan miliki saja sebanyak ini, tidak menutup kemungkinan Mama juga memiliki jumlah aset yang sama atau bahkan lebih banyak lagi. Pantas saja dia tidak masalah menanggung utang ibu tiriku ….”Elisa mencubit pipinya sendiri untuk menyadarkannya jika yang dia lihat bukanlah mimpi. Namun, hal itu justru berhasi
Baca selengkapnya

Bab 10 - Hukuman untuk Elisa

“Katakan! Untuk siapa kau bekerja?!”Bentakan Stevan membuat Elisa terenyak. Gadis itu pun berusaha melepas tangan Stevan yang semakin menyakitinya, tapi pria itu begitu kuat.“Aku sama sekali tidak bekerja untuk siapa pun!”“Bohong! Kalau memang demikian, untuk apa kamu mencuri laporan keuangan perusahaan?!”‘Mencuri?’ Mata Elisa membola. “Bidang studiku fashion design dan tidak pernah bersinggungan dengan laporan keuangan sebelumnya. Untuk apa mencurinya?!” Dia mencoba menjelaskan, “Aku hanya tidak sengaja melihatnya, tapi aku benar-benar tidak punya tujuan apa pun. Bahkan, aku tidak paham isi berkas yang tadi kulihat. Bagaimana mungkin aku akan menjatuhkanmu?!”Elisa berusaha membela diri, tapi hal itu malah membuat Stevan semakin menjadi-jadi.Bibir Stevan mengukir senyum miring, dia merasa Elisa tengah mengucapkan omong kosong.“Tidak mau mengaku, ‘kan?” ujar Stevan dengan nada menantang. “Kalau begitu coba kita lihat kamu mau diam sampai kapan!”Stevan berteriak lantang, “Pengaw
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status