LOVE is YOU, Ra!

LOVE is YOU, Ra!

By:  Dewi Purnamasari  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
22 ratings
230Chapters
27.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Maura Andromeda memilih untuk tidak percaya lagi pada janji setelah ayahnya berbagi cinta. Keluarga barunya sama sekali tidak menyukai dirinya, apalagi saat ia dijebak oleh kakak tirinya dengan menaruh obat tidur kemudian mempertemukannya pada pria yang telah meminum obat perangsang hal itu membuat Maura hamil. Ranggapati Danutirta, pebisnis bidang properti, muda, tampan yang telah dijebak bersamanya malam itu. Pria yang ditinggal kabur oleh calon pengantin wanita pada hari pernikahan. Rangga merasa jika Maura berbeda dengan kebanyakan wanita yang ia temui, membuatnya ingin menjadikan maura sebagai pendamping hidupnya. Apakah Rangga mampu menaklukan hati Maura?

View More
LOVE is YOU, Ra! Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 08:30:30
0
user avatar
Lunetha Lu
Kok Amel sama Maura jadi begitu :( Sedih liatnya, padahal tadinya akur
2021-11-29 17:14:18
1
user avatar
cloverqua
Ceritanya seru banget, bab awal udah bikin geregetan ... Aku suka pemilihan diksi dan penulisannya yang rapi, jadi nyaman waktu baca ...
2021-11-28 06:17:49
2
user avatar
Humairah Samudera
Semoga Rangga berhasil mendapatkan hati Maura. Penasaran juga sih, dengan kehamilan dan masa depan Maura. Semangat up ya, Thor?
2021-11-25 18:10:25
1
user avatar
Rai Seika
Bagus ini kak ceritanya menarik, awal saja sudah membuat penasaran. Next kak jangan lama-lama updatenya ^^v
2021-11-25 17:51:55
1
user avatar
Rytíř
Entah kenapa, sesaat saya jadi lebih peduli dengan si Amelia. Lanjut Thor, saya harap suatu saat Amelia akan mendapatkan kebahagiaan untuk dirinya juga. mudah2an..
2021-11-25 17:38:03
2
user avatar
Cheezyweeze
wah tentang pertikungan eh tp suka penasaran dengan endingnya
2021-11-25 17:36:14
2
user avatar
Mama Lana
next kak, di tunggu
2021-11-25 08:11:02
2
user avatar
Viens Aisling
ish, kakak tirinya pasti jelmaan iblis nih. untung aja pria yang dijebak itu tampan dan wah ...
2021-11-24 13:43:37
2
user avatar
Iekyu
baper deh kalo baca cerita ada anak kecilnya ke Maura gini
2021-11-24 13:29:28
2
user avatar
Megumi
suka sama ceritanya Thor.. lanjuut...
2021-11-24 13:24:57
2
user avatar
Nina Milanova
Kasihan Maura.. Semangat nulisnya, Thor!
2021-11-24 13:01:07
2
user avatar
lexiez
Semoga Maura dan Ranggapati menembus batas kebahagiaan .... semangat ka
2021-11-24 12:53:15
2
user avatar
Wonder Icy
Bagus kaak, kasihan bgt si Maura ihh.. semangat terus kak yaaa, salam kenal dari Icy
2021-11-18 20:38:25
2
user avatar
Laquisha Bay
Whoa, ceritanya menarik! Auto cus ke rak. Semangat update ya, kakak. Ada banyak pembaca yang menunggu kelanjutan karyamu. Sukses selalu untuk Author ~ ...
2021-11-18 14:51:09
2
  • 1
  • 2
230 Chapters

Bab 1 Berbagi Cinta

“Sayang, kok diam di sini? Yuk, kita ke bawah!” Armand mengulurkan tangan kanannya ke arah gadis kecil berambut ikal dengan ekor kuda yang sedang meringkuk di atas ranjang, memeluk boneka panda yang ukurannya lebih besar dari tubuhnya. Gadis itu hanya menggeleng tanpa suara. Armand mendudukkan diri di tepi ranjang seraya mengusap kepala Maura—putri semata wayangnya. “Ada Kak Amel mau ketemu Maura. Yuk!” “Pa! Apa benar mama Kak Amel mau jadi mamanya Maura?” tanya Maura polos. Armand tersenyum memandang putrinya lembut. “Apa Maura keberatan?” “Apa boleh Maura keberatan?” Armand mengangkat Maura dalam pangkuannya. “Boleh Papa tahu alasannya?” “Maura gak mau punya mama baru, Pa. Maura gak mau Papa sayang sama orang lain selain Maura dan Mama.” “Sayang! Papa janji tidak akan mengurangi sayang Papa ke Maura.” Armand mengulurkan jari kelingkingnya sebagaimana biasa. “Benarkah? Maura akan sangat sedih kalau papa tidak m
Read more

Bab 2 Malam Petaka

Bagai disambar petir pada siang bolong. Soraya terbeliak kaget mendengar penuturan Amel tentang uang operasional hotel yang hilang. “Bagaimana bisa itu terjadi, Mel? Uang sebanyak itu, dari mana Mama dapatkan?” “Ma, dengar dulu! Amel melakukan itu untuk Rendra, salah satu petugas kebersihan di hotel. Dia butuh banyak biaya untuk ibunya berobat. Bukan untuk Amel sendiri, Ma,” cerocos Amelia membela diri. “Rendra?” Soraya mengernyit. “Kenapa tidak kamu jelaskan saja pada mereka? Lalu sekarang, Rendranya ke mana? Minta dia segera mengembalikan uangnya!” Kini, giliran Soraya yang panik. “Itu akan sangat merepotkan. Tolong bantu aku menjelaskan pada Papa. Please ….” Amel menangkup kedua tangannya dengan mata memohon. “Apa benar yang Tante Amanda katakan tentangmu, Mel?” Tanpa mereka sadari, Armand sudah pulang dari kantor dan berjalan masuk ke rumah. Maura berjalan di belakangnya dengan wajah datar, namun tetapi melempar tatapan ta
Read more

Bab 3 Ternoda

Ranjang besar itu bergerak-gerak. Rangga merasa kepalanya pusing seiring dengan gerakan di sisi lain ranjangnya. ‘B*****k! Kenapa kepalaku seperti mau pecah? Apa yang terjadi sebenarnya? Ahhh, panas sekali. Sial! Kenapa begini rasanya?’ Samar Rangga mendengar pria dan wanita berbicara. Namun, tidak paham apa yang mereka bicarakan. Sedangkan matanya berat, tidak mau terbuka. Tangan dan kakinya lemas, tidak dapat digerakkan. Dia berusaha berteriak, tetapi yang keluar hanya rintihan samar. Amarahnya semakin membuat kepalanya berdenyut. Selang beberapa lama, terdengar pintu ditutup. Rangga merasa kesadarannya mulai kembali. Tangannya berusaha bergerak, tetapi tidak terkontrol. “Apa ini sebenarnya? Sudah matikah aku? Kenapa aku seperti mayat hidup begini?” **** Maura yang tersadar karena rasa perih di bagian bawah tubuhnya dan kepala berat, beringsut pelan sambil mendorong tubuh pria sebesar gorila di atasnya. “Apa yang terjadi?! Kenapa aku
Read more

Bab 4 Kepingan Puzzle

Griya Tawang Hotel Galaksi Masih dengan berbalut jubah mandi dan rambut basah, Rangga duduk termenung di sofa, berusaha mengingat peristiwa semalam. Di selingi umpatan penuh amarah, Rangga mengambil ponselnya dan menekan beberapa angka. “Ren, ke kamarku sekarang.” Tak berapa lama, seseorang mengetuk pintu kamar. “Masuk.” Pintu terbuka, seorang pria bertubuh sama besar seperti Rangga masuk. “Selamat pagi, Bos. Ada yang bisa saya bantu?” tanya Reno, asisten sekaligus pengawal Ranggapati Danutirta, eksekutif muda dunia properti. Bisa dikatakan Rangga adalah raja bisnis properti Asia Tenggara. Pemilik sejumlah kawasan hunian elit yang tersebar di Asia Tenggara di bawah naungan GD Grup. “Ren, tolong kamu cek rekaman CCTV.” Rangga memberi perintah. “Baik, Bos. Saya akan kembali satu jam lagi.” Tanpa menunggu jawaban Rangga, Reno melangkah pergi. Reno awalnya memimpin sebuah perusahaan keamanan swasta terbesar, tetapi karena dalam seb
Read more

Bab 5 Kado Akhir Tahun (1)

Kediaman Danutirta “Pagi, semua,” Alina menyapa semua yang sedang berada di meja makan. “Pagi, Sayang, tumben udah rapi. Biasanya baru nanti agak siangan turunnya.” Hanna mengerling menggoda putrinya yang paling susah bangun pagi dan sarapan bersama mereka. “Ih, Mama. Bisa, gak, sehari aja gak ngeledek?!” Alina menarik kursi di samping abangnya. Cup! “Ih, jorok banget, sih!” omel Rangga. “Jorok dari mana coba? Mandi udah, gosok gigi udah, parfum udah. Sayang itu pipi dianggurin.” Senyum Alina mengembang melihat Rangga mengusap pipi bekas ciumannya dengan punggung tangan. “Bukan sayang pipinya, itu bibir sudah lama gak nyium pipi cowok. Gatel jadinya.” “Abang, sadis banget, sih.” “Sudah, kalian ini tiap kali ketemu selalu saja ribut. Kalau jauhan bentar, kangen.” Hanna menghentikan perdebatan keduanya. “Al, kamu belum jawab Mama. Pagi begini udah rapi, mau ke mana?” “Alina dapat undangan menghadi
Read more

Bab 6 Kado Akhir Tahun (2)

“Maaf, aku sungguh minta maaf,” ucap Maura demi melihat snelli Evan terkena cairan lambungnya.“It’s okay,” jawab Evan setengah meringis. “Aku bersihkan dulu.”“Maaf.”“Lho, Kak. Mau ke mana?” Rissa bingung melihat Evan melangkah cepat melewatinya. “Kenapa lagi dia?” tanya Rissa yang hanya dijawab dengan gerakan bahu dan ekspresi canggung.“Aku sudah urus administrasinya, sebentar lagi kita pindah ke kamar.” Maura mengangguk. “Apa kamu sudah memberitahu orang rumah kalau kamu sakit?” Maura menggeleng.“Mereka tidak akan mencariku.” Maura kembali berbaring. Namun, perutnya kembali bergolak. “Ris ….” Tangannya melambai dengan panik.“Kenapa?”Cairan yang sama keluar lagi.“Astaga …!” Rissa panik, tangannya dengan cepat meraih baskom plastik yang disediakan di
Read more

Bab 7 Someone You Loved

Maura baru selesai menghabiskan potongan apel terakhirnya dengan susah payah ketika Evan masuk dengan raut datar. Dengan canggung, diusap bibirnya dengan tisu, hanya untuk mengurangi rasa gugup yang tiba-tiba menghampirinya. “Sendirian, Kak?” sapanya canggung. ‘Bodoh kamu, Ra. Jelas dia sendirian. Memangnya siapa yang akan datang bersamanya menjengukmu? Bodoh!’ Maura merutuki kebodohannya dalam hati. “Nggak, berdua sama kamu.” Sedetik kemudian, mereka berdua tersenyum malu menyadari kecanggungan yang terjadi. “Maafkan aku, Kak.” Maura memberanikan diri menatap Evan yang masih berdiri di dekat pintu kamar. “Jawab aku, Ra. Apa dia anakmu dengan kekasihmu?” Evan tidak berkedip menatap Maura, wanita yang selama tiga tahun terakhir dicintainya diam-diam. Maura menggeleng, matanya berkaca-kaca, terharu. Perasaan yang sudah lama tak lagi pernah dirasakannya. Ternyata, Evan masih peduli padanya. “Aku tidak punya kekasih.”
Read more

Bab 8 Deep Talk

Rangga menerobos masuk ke dalam kamar Alina. Beruntung pemilik kamar sedang tidak ada, kalau tidak, wanita itu akan marah dan memukul Rangga. Pelanggaran teritorial, begitu dia menyebutnya.“Ma, Alina mana?”“Dia ada jadwal pemotretan untuk video klip terbarunya.”“Video klip? Tumben?”“Acara pergantian tahun di hotel kemarin itu, Alina ketemu dengan manajer Peterpena dan ditawari menjadi model video klip lagu terbaru mereka.”“Pantas ….” Rangga menggigit sepotong tempe goreng hangat yang baru saja Hanna sajikan. “Di mana lokasinya?”“Mana ya? Kok Mama lupa, padahal Alina tadi sempat bilang.”“Nanti biar Rangga sendiri yang tanya Alina. Rangga berangkat ke kantor dulu.” Rangga mencium tangan Hanna dan mengecup kedua pipinya.“Selamat pagi, Bos.” Reno menyapanya seraya membuka pintu mobil untuknya.“Kit
Read more

Bab 9 Solusi = Menikah

 Armand Bagaskara kembali ke rumah besarnya dengan lesu dan kepala tertunduk. Soraya yang sengaja menunggu kepulangannya di ruang tamu, segera bergegas menghampirinya. “Pa, pulang makan malam bisnis, bukannya senang malah sedih begini. Kenapa?” Soraya mengelus lengan suaminya dan menggandengnya masuk. Dari desahan napas yang terdengar berat, Soraya tahu bahwa perjamuan kali ini tidak membawa hasil sesuai harapan. Pijatan lembut di bahu membuat Armand menoleh ke samping. “Tolong panggilkan Maura, Ma. Papa tunggu di ruang kerja.” Soraya segera naik ke lantai dua, menuju kamar Maura. Pintu sedikit terbuka, menandakan pemilik kamar belum tidur. “Ra, mama masuk ya?” “Ya, Ma. Masuk aja,” sahut Maura dari dalam. “Ra, Papa bilang mau bicara sama kamu. Papa tunggu di ruang kerja.” Maura yang sedang tengkurap dan memainkan ponselnya, segera berbalik dan duduk. “Tumben, Ma. Ada yang penting memangnya?” “Mama kurang ta
Read more

Bab 10 Surprising Me (1)

Selama hampir tiga bulan, Bayu bersembunyi hanya mengandalkan uang tunai yang Amelia berikan padanya. Kini persediaannya makin menipis, sedangkan Amelia tidak bisa dihubungi, Bayu mulai kebingungan. Lebih lagi, orang kepercayaannya memberi kabar kalau ada orang yang mencarinya ke kampung asalnya.“Kalau begini keadaannya, bisa mati kelaparan aku,” gerutunya sambil terus berusaha menghubungi Amelia.****Kelopak matanya begitu berat setelah semalam Maura tidak bisa tidur nyenyak. Benar kata papanya bahwa menemui Rangga bukan keputusan tepat. Maura turun ke bawah, bergabung dengan yang lain untuk sarapan.“Pagi.” Maura mengambil sepotong roti lapis dan memakannya dalam satu suapan besar.“Bagaimana perkembangan masalah hotel, Ra?”“Maaf, Maura tidak berhasil menemuinya kemarin.” Bohong adalah keputusan terbaik saat ini.“Papa lupa bilang padamu, dewan direksi sudah sepakat mengadakan
Read more
DMCA.com Protection Status