Kisah cinta pria terkaya keturunan Tionghoa dengan seorang guru yang hidup sederhana bernama Fahima. Berawal dari kekaguman hingga peristiwa pecahnya guci pernikahan keluarga yang berarti kesialan membuat Michael bertekad untuk menikahi Fahima karena ia sangat takut dengan nasib sial. Wanita itu memberi banyak alasan untuk menolak Michael karena perbedaan keyakinan, prinsip dan gaya hidup. Fahima yang tidak ingin meninggalkan pulau Bangka dan Michael yang harus menetap di Jakarta karena mengurus perusahaan dan bisnisnya, tetapi pria itu tidak menyerah dan tetap berusaha untuk mendapatkan Fahima yang ia anggap sebagai penangkal kesialan yang ia alami akibat Guci yang pecah. Pengalaman spiritual yang terjadi begitu saja tanpa disengaja membawa mereka terus bersama. Bagaimana kisah cinta dua insan yang Tuhan ciptakan dengan banyak perbedaan ini? Apakah mereka akan bersatu? Atau ada pria lain yang lebih pantas untuk Fahima?
View MoreBab 33 Sepasang Patung JodohTangan Jordan menggengam erat patung kayu. Dia sulit untuk membuat dirinya percaya dengan yang dilihat. Pikirannya kacau untuk menebak cara berpindahnya boneka itu kepada Cleya. Mata tajam terus memperhatikan benda yang sangat istimewa dengan banyak keajaiban yang sulit diterima oleh akal sehat manusia.“Berikan padaku!” Michael menatap tajam pada Jordan dengan dengan menadahkan tangannya.“Aku akan mengembalikan pada pemilik asli patung ini.” Jordan menaruh boneka kayu ke dalam saku celananya.“Siapa pemilik boneka itu?” Michael berjalan mendekat.“Aku….” Jordan menghentikan kalimatnya. Dia berharap pria di depannya belum bertemu dengan Fahima.“Patung itu milikku,” tegas Michael.“Patung kamu pria sedangkan ini wanita,” ucap Jordan mundur.“Itu patung milik pasanganku!” Michael mencengram tangan Jordan. Pria itu mengambil patung kayu dari saku celana Jordan.“Bagaimana kamu yakin itu adalah pasangan milikmu?” tanya Jordan melihat patung kayu yang sudah b
Nyonya Li menaiki tangga kamar Michael. Wanita paruh baya itu berdiri di depan pintu putra tertuanya. Dia sangat mengkhawtirkan El.“El, apa kamu di kamar?” Nyonya Li mengetuk pintu kamar Michael.“Hm,” jawab Michael malas.“Sayang, Cleya datang mengunjungi kamu.” Nyonya Li membuka pintu.“Tidak ada yang boleh masuk kamarku!” tegas Michael melihat pada pintu yang terbuka.“Cleya masih di bawah bersama Jordan,” ucap Nyonya Li yang sangat mengerti putranya.“Aku baru saja naik.” Michael memperhatikan Nyonya Li yang sudah berganti pakaian dengan wajah alami tanpa makeup seperti tadi malam.“Baiklah. Kamu bisa turun jika merasa lebih baik.” Nyonya Li mengusap rambut Michael dan mencium dahi pria itu.“Mama akan temani Cleya.” Nyonya Li berjalan keluar kamar meninggalkan Michael yang terlihat tidak akan turun dari tempat tidur.Cleya duduk di ruang tamu. Wanita cantik dan seksi itu memeluk tas di pangkuan paha putihnya. Dia sengaja memperlihatkan patung kayu yang tergantung pada tali tas
Pesta akhir tahun di hotel milik Michael sangat meriah tanpa kehadiran Michael dan Jorda. Para tamu undangan mencari dua sosok makhluk tampan dan terkenal itu, tetapi tidak juga ditemukan. Tidak ada yang berani bertanya langsung pada Tuan Hardianto dan istrinya. Mereka hanya bisa menikmati pesta dengan tenang.Cleya yang datang bersama dengan papa dan mamanya mulai mencari Michael. Dia memakai tas mahal dengan gantungan yang tidak cocok karena terlihat kumuh boneka kayu milik Fahima yang diminta dengan alas an sebagai kekasih Michael. Mata indah bersama dengan senyuman lebar terus mencari keberadaan sang tokoh utama yang selalu menjadi perbincangan di dunia bisnis.“Pa, aku tidak melihat El,” bisik Cleya pada Rudi Hartono.“Kamu benar. Malam sudah sangat larut dan pesta dansa terlewatkan begitu saja, tetapi dua putra Hardianto tidak terlihat,” ucap Meylan˗istri Rudi Hartono.“Aku akan bertanya pada Hardianto.” Rudi Hartono berjalan mendekati Hardianto dan istrinya.“Selamat malam,” sa
Pintu ruang pemeriksaan terbuka. Dokter dan perawat keluar bersama dengan membawa Michael yang bebering di tempat tidur pasien. Pria itu masih belum sadarkan diri karena kepala yang terbentur. Tangan dan kaki lecet.“Dok, bagaimana kondisi El?” tanya Jordan yang langsung berdiri di hadapan dokter.“Terjadi benturan dikepala untungnya tidak keras. Sepertinya tangga di rumah kalian berlapis dengan lembut,” jelas Dokter.“Anda benar, Dok. Tangga kami dilapisi permadani lembut,” ucap Jordan melihat Michael.“Dia hanya mengalami sedikit lecet di tangan dan kaki karena tergores dinding,” jelas dokter lagi.“Kenapa, El belum bangun?” tanya Jordan sangat khawatir.“Karena terguling dan rasa pusing yang membuatnya sulit membuka mata. Dia seperti tidur,” jawab dokter.“Kami akan membawa Tuan Michael ke ruang perawatan untuk beristirahat,” lanjut Dokter.“Pilih ruangan terbaik,” tegas Jordan memperhatikan Michael.“Tentu saja.” Dokter paruh baya itu tersenyum. Mereka membawa Michael ke sebuah ru
Mobil hitam dan tinggi melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalanan menuju Serang. Pikiran Michael selalu tertuju pada Fahima. Ada magnet yang terus menarik dirinya ingin melihat dan bersama dengan wanita muda itu. Dia tidak mengerti otak cerdas seakan tidak berfungsi, tetapi hati dan jantung yang terus mengontrol diri.“Apa dia di kampus?” Michael menghentikan mobil di depan masjid yang berhadapan langsung dengan pintu pagar kosan Fahima. Pria itu melacak lokasi dengan ponselnya dan melihat bahwa sang pemilik gawai ada di dekatnya.“Dia tidak pergi ke kampus.” Michael memperhatikan pintu pagar yang tertutup rapat.“Apa kampus libur?” tanya Michael pada dirinya dengan mata terus tertuju pada pintu pagar dan berharap wanita yang ingin dia lihat membuka pintu pagar agar bisa melepaskan sedikit rindu di dalam hatinya. Pria itu benar-benar tidak sadar dengan perasaannya pada Fahima.“Kenapa aku sangat ingin melihat wanita itu? Apa patung kayu ini benar-benar mengingkat kami?” Michael me
Michael duduk di bangku taman seorang diri di malam yang semakin larut. Dia melihat beberapa pasangan muda bermesraan tanpa rasa malu dengan saling beciuman bibir. Tidak peduli dengan orang lain seakan dunia milik berdua. Mata tajam sang Miliarder memperhatikan sekeliling dan mulai merasa gerah dengan pemandangan yang memancing hasrat yang terus bertambah di kegelapan malam.“Hm, generasi bangsa yang sangat buruk.” Michael berjalan menuju mobil yang terparkir di depan pintu taman kota dengan lampu utama mulai padam menyisakan cahaya remang warna-warni.“Hai tampan,” sapa dua gadis remaja usia anak sekolah. Mereka menggunakan pakaian yang cukup terbuka dan minim menampilkan bagian dada serta paha.“Apa yang kalian lakukan di tempat seperti ini dan malam yang semakin larut?” Michael yang tidak pernah berada di jalanan cukup terkejut dengan yang dilihatnya.“Wah, Apa Kakak tidak pernah melihat gadis cantik yang sedang menjajakan diri untuk bisa melanjutkan sekolah?” Gadis belia itu menyen
Bab 28 PerjodohanPukul tujuh malam dan Michael masih berada di dalam kamar. Pria itu tidak keluar sama sekali sejak kembali dari Serang. Keluarganya sudah menunggunya di ruang tengah. Mereka akan bersiap pergi ke rumah Rudianto untuk makan malam bersama.“Kenapa dia belum turun?” Jordan melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganyya.“Mama akan menyusulnya.” Nyonya Li beranjak dari sofa.“Aku saja, Ma.” Jordan berdiri dan menaiki tangga kamar yang memang berada di ruang tengah.“El, apa kamu sudah siap?” Jordan mengetuk dan membuka pintu. Dia melihat Michael yang masih tidur.“Apa?” Jordan sangat terkejut. Michael tidak pernah tidur di sore hari.“El, kita akan pergi ke rumah Om Rudianto.” Jordan menggoyangkan tubuh Michael dan melihat ponsel yang tergenggam kuat di tangan. Itu adalah kebiasaan baru dari saudaranya.“Kamu aneh.” Jordan menatap Michael yang duduk malas di tepi kasur.“Apa yang aneh?” Michael beranjak dari tempat tidur. Pria itu berjalan menuju kamar mandi untuk me
“Apa yang kamu pikikan?” Michael menatap Fahima yang masih diam membeku meratapi nasib ponselnya.“Hah. Seharusnya, aku yang bertanya seperti itu.” Fahima mendongak menahan kesal. Dia terus beristigfar di dalam hatinya untuk menenangkan diri.“Aku akan menggantikan dengan yang baru,” ucap Michael.“Kenapa kamu menarikku tiba-tiba?” Fahima menatap Michael.“Karena aku tidak mau kamu duduk sembarangan sehingga membuat pakaian kamu kotor,” jawab Michael.“Tidak ada kotoran di sana.” Fahima menunjukkan aspal kasar.“Itu sangat kotor, ada debu dan tanah,” tegas Michael.“Baiklah, kamu tidak akan mengertik. Aku sangat lelah dan butuh istirahat.” Fahima benar-benar merasa sial setiap kali bertemu dengan Michael. Dia memutar tubuh dengan lemah dan berjalan menuju pintu pagar.“Ikut aku!” Michael menarik tangan Fahima ke dalam mobil.“Lepaskan! Aku tidak akan ikut kamu lagi. Aku terus sial sejak bertemu dengan kamu!” teriak Fahima. Dia sudah tidak bisa menahan diri atas perlakukan Michael.“Dia
Para wanita yang terus berbisik sangat penasaran dengan kedatangan Michael ke Serang karena pria itu sangat jarang menampilkan diri di depan public.“Apa dia menginap di hotel ini?” tanya seorang wanita.“Tentu saja, hotel ini milik dia,” jawab teman wanita itu.“Ya Tuhan, aku baru pertama kali melihatnya secara langsung.” Wanita itu mengambil ponsel dan mengambi gambar Michael.“Dia benar-benar tinggi dan tampan seperti actor luar,” ucap wanita lain.“Dia masih lajang dan belum punya kekasih di usia tiga puluh lima,” bisik seorang perempuan.“Ya Tuhan, apa tidak ada wanita yang mampu menggoda yang mengoyangkan perdiriannya?” tanya mereka terus memandangi Michael hingga pria itu masuk ke dalam mobil.“Dia bahkan tidak pernah ke tempat hiburan,” ucap wanita itu.“Benar-benar bersih dan tidak tersentuh. Siapa wanita yang akan beruntung mendapatkannya?” tanya rekannya.“Pasti wanita kalangan atas, bisa juga aktris atau model,” jawab temannya.“Tiga puluh lima tahun itu sedang matang-matan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.