Wedding Drama Season 2 Bab 20Hampir tiga minggu berjalan, Zayn tak pernah lagi tidur di ruang peraduan utama sejak hari dia pulang ke rumah bersama Aliza. Beristirahat di kamar si buah hati setiap malam, Zayn hanya bertandang ke kamar utama untuk mandi dan berganti pakaian. Dua kamar tamu di rumahnya tak dijadikan alternatif walaupun ada ranjang ukuran queen size di dalamnya. Zayn malah membeli matras baru berukuran single, menaruhnya di kamar Aliza dan diatur merapat dengan kasur putrinya.Zayn juga tak pernah lagi meminta Althea menyusui Aliza di malam hari. Jika putrinya terbangun dan menangis tengah malam, Zayn lebih memilih menghangatkan ASI. Kecuali Althea berlari sendiri ke kamar Aliza dengan sukarela saat mendengar rengekan putri mereka di kesunyian malam. Kejadian yang cukup ajaib, pasalnya Althea biasanya menggerutu kesal tidurnya terganggu. Sudah nyaris tiga minggu pula tidur Althea tak lagi pulas. Terbiasa Zayn hadir di sampingnya ketika tidur walaupun tanpa ada kegiat
Wedding Drama Season 2 BAB 20 Part 2Malam telah larut ketika Althea keluar dari kamar mandi. Bathrobe diikat cepat saat telinganya menangkap deru halus mesin mobil memasuki carport. Melalui celah gorden Althea mengintip, tampak Zayn turun setelah sopir kantor membukakan pintu. Terdengar Mbok Sari menyambut sopan. Derap langkah Zayn membelah kesunyian malam. Althea blingsatan tak menentu ketika pintu kamar didorong dari luar. Zayn masuk dan langkahnya tersendat saat beradu pandang dengan Althea yang berdiri di dekat jendela. Dalam satu garis lurus mereka bersitatap tegang. Tak ada yang bicara, membiarkan keheningan mencekik terutama Zayn. Sorot tatapan tajamnya masih sedingin es, sedangkan riak si jendela hati milik Althea memamerkan keresahan tak karuan yang terbungkus keras kepala. Lidah Althea kelu untuk sekadar mengucap selamat datang pada suaminya. Akibat terlalu lama tak dilakukan, hal itu berubah asing.Zayn memutus tatapannya lebih dulu. Mendekati ranjang dan mencondongka
Wedding Drama Season 2 BAB 21Dengan tote bag Longchamp di tangan dan tas Gucci hitam yang tersampir di pundak, Althea mempercepat ayunan langkahnya ke ruang makan. Althea hendak mengisi perut sebelum berangkat ke kampus dan ia ingin sarapan bersama dengan Zayn. Momen hangat di meja makan yang sebelumnya Althea anggap hanya hal biasa, kini menjadi sesuatu yang mahal tak terbeli dengan uang dan Althea mulai merindukan hal tersebut. Sebelum menuju ruang makan, Althea melongok ke kamar sebelah di mana suami dan anaknya tidur tadi malam. Ya, semalam Zayn meninggalkannya sendirian lagi. Zayn membawa Aliza keluar dari kamar mereka tanpa Althea mampu membuka mulut untuk mencegah. Berperang antara hati dan isi kepala, Althea diserang kebisuan setelah Zayn melontarkan pernyataan sebagai syarat mereka kembali tidur di ranjang yang sama. Begitu pintu terbuka, kamar Aliza kosong melompong tak berpenghuni, tempat tidur pun sudah rapi. Untuk itulah ia tergesa, diperkirakan pasti Zayn sudah ke r
Wedding Drama Season 2 Bab 22Perkuliahan kelas akhir pekan jelas berbeda sistemnya dengan kelas reguler. Hampir 95 persen orangnya tidak bersinggungan langsung dengan mahasiswa yang berkuliah di hari kerja. Gosip-gosip panas yang berembus di lingkungan kampus pun sangat jarang sampai di telinga para pengikut kelas akhir pekan dan mereka memang tidak memiliki waktu untuk mengurusi tektek bengek semacam itu, fokus pada studi yang menyita waktu libur mereka. Mengingat Althea kembali melanjutkan studi dengan mengulang semester yang sempat tertunda yakni dua semester, maka dari itu kawan-kawan barunya belum mengenal Althea secara detail. Realisasi perkuliahan pun berjalan masih dini, mereka belum banyak berinteraksi bertukar informasi pribadi. Yang mereka tahu status Althea sudah menikah, hanya sebatas itu. Keriuhan seisi kelas senyap dalam hitungan detik laksana serangga malam yang terinjak. Semua mata menoleh pada Althea yang masih mematung setelah direspons tegas menusuk oleh dosen p
Wedding Drama Season 2 Bab 23Gelombang-gelombang tak nyaman berdebur kencang menyentak debaran jantung memompa lebih cepat. Spekulasi ketidakharmonisan rumah tangganya dengan Zayn tak henti menjadi topik bisik-bisik rekan-rekan studinya. Telinga Althea mendidih, tetapi ia tak bernyali untuk mendebat sebab belum begitu akrab dengan lingkungan studinya yang masih baru. Terlebih lagi mahasiswa kelas akhir pekan kebanyakan usianya lebih dewasa. Ada yang single, ada juga yang sudah punya anak remaja. “Pasti cewek yang mereka lihat di parkiran itu sekretaris Mas Zayn. Cuma dia yang punya ciri-ciri kayak yang tadi disebutin. Tapi hari ini kan bukan hari kerja, ngapain sih Mas Zayn bepergian sama Mbak Chelsea sambil bawa-bawa Iza? Dilihat orang-orang malah jadi bahan gosip!” kesal Althea menggerutu pelan. “Tapi Mas Zayn bareng Mbak Chelsea pasti cuma bareng-bareng buat ngurusin pekerjaan. Mungkin di weekend kali ini kebetulan memang ada kerjaan. Nggak mungkin kan Mas Zayn sama Mbak Chels
WEDDING DRAMAProlog"Saya, Zayn Alvaro Rayan. Menerima engkau Althea Gazala sebagai istriku. Berjanji akan selalu mengasihimu, baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, hingga maut memisahkan. Segala milikku adalah milikmu.""Saya, Althea Gazala. Menerima engkau Zayn Alvaro Rayan sebagai suamiku. Saya berjanji akan selalu mengasihimu, tunduk melayanimu, baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, hingga maut memisahkan. Segala milikku adalah milikmu."Zayn Alvaro Rayan. Si blasteran tampan Indonesia-Rusia berusia 29 tahun itu merupakan dosen baru di salah satu universitas bergengsi di Jakarta. Seperti biasa, di mana pun berada, Zayn langsung menjadi idola para kaum hawa termasuk di kampus Sinar Bangsa. Pesona kuatnya yang membuat lumer selalu menjadi sorotan sekitar. Pembawaannya yang tenang dan berwibawa saat mengajar, malah menyihir dan membuat para mahasiswa perempuan kerap kali salah fokus. Bukannya memerhatikan
Wedding Drama Bab 1Beberapa minggu sebelumnya.Rambut panjangnya digelung kusut, langkahnya gontai super lambat ibarat siput. Althea menyeret kakinya malas memasuki gedung perkuliahan sembari memeluk setumpuk modul. Ia duduk dan menaruh barang bawaannya lalu membenamkan wajah di meja, mengetuk-ngetukkan dahinya sendiri secara konstan berulang-ulang.Tak lama datanglah suara ribut serupa kericuhan yang lama-lama semakin mendekat dan mendekat. Namun, gadis berwajah kusut itu masih tetap melakukan kegiatannya dan tak memedulikan suara cempreng bak toa SATPOL PP yang tengah melaksanakan razia.Rupanya yang datang adalah temannya si kembar Rena dan Reni. Althea baru pindah ke kampus barunya ini sekitar satu bulan dan duo cerewet inilah mahasiswi yang langsung akrab dengannya. Keduanya berhenti tepat di dekat meja Althea berada.“Dari tadi udah kubilang kaos kaki warna pink yang kamu pakai itu milikku!” seru Rena sembari menunjuk kaki kembarannya.“Enak aja, kaos kaki yang kupakai ini mili
Wedding Drama Bab 2Di sinilah Althea sekarang, perpustakaan universitas. Ia dihukum membersihkan tumpukkan buku lama yang berdebu dimana-mana juga diharuskan untuk menatanya sesuai abjad. Althea terkena sanksi lantaran tak mengumpulkan tugas dari salah satu dosennya yaitu Zayn. “Dasar dosen emosian! Dasar om-om gak ada akhlak! Gak punya rasa toleransi! Heran banget deh sama mahasiswi dan juga para pengajar wanita yang ada di sini semuanya tergila-gila sama dia, cih!” Althea bersungut-sungut kesal. Kejadian tadi pagi masih terus berputar di otaknya, saat Zayn sang dosen sama sekali tak memberi kelonggaran padanya. Tak tergerak hati secuil pun, kendati Althea sudah menjelaskan alasan sebenarnya juga sudah berupaya mengeluarkan seluruh kebolehan jurus imutnya. Zayn hanya berekspresi datar dan dingin, padahal Althea sudah merelakan dirinya bertingkah konyol disaksikan puluhan mata teman-temannya. Sungguh memalukan, ingin rasanya Althea bermigrasi ke Mars di detik itu juga. Kalimat Zay