Deg!
Jantung gadis itu seperti berhenti berdetak. Cepat, ia melepaskan diri dari dekapan sang ibu. Lalu ia menatap sang kekasih dengan sorot mata penuh rasa kekecewaan, ditambah bibir yang bergetar karena isakan tangis yang ia tahan kuat-kuat.
Gadis itu ingin berkata, namun suaranya seperti tertahan di tenggorokan. Dan sepersekian detik kemudian, Putri bangkit dari tempat duduknya lalu dengan setengah berlari ia menuju kamar.
Sang ibu pun terlihat panik. Ia ingin mengejar langkah sang anak, namun Arjuna memberikan kode untuk berdiam di tempat.
Bu Susan pun terduduk dengan perasaan gusar.
"Pah ...."
"Diamlah," lirih lelaki paruh baya itu.
Reno menghembuskan napas berat.
"Sebenarnya ada cara agar pernikahan itu bisa terealisasikan."
"Bagaimana, Bu Retno?" Cepat, Bu Susan bertanya.
Tak langsung menjawab, sorot mata ibunda Reno terlihat mengisyaratkan suatu perasaan tak nyaman karena adanya Arjuna.
"Kamu ke belakanglah dulu," bisik sang ibu kepada Arjuna. Wanita itu seolah-olah t