"VIAN!"
Vian terkesiap dia langsung bangun dari tidurnya. "Ada apa Bell? Lo kenapa?" tanya Vian yang masih mencoba mengumpulkan kesadarannya.
Bella tak segan menimpuk Vian dengan buku yang sedang dipegangnya. Membuat Vian meringis.
"Lo tuh ya gue kan suruh lo kerjain soal. Kenapa lo malah tidur?"
"Sorry, Bell. Gue ngantuk banget. Soalnya semalam nobar bola bareng Regan sama Beno."
"Oh, jadi semalam lo suruh gue tidur duluan biar lo bisa begadang gitu? Pantes aja waktu gue chat lagi langsung centang satu. Lo sengaja matiin hp biar gue gak ganggu lo, kan?"
Vian segera menggeleng. "Gak gitu, Bell. Lo salah paham. Gue bisa jelasin."
"Gue gak butuh penjelasan lo. Lo sadar gak sih kita itu udah kelas dua belas. Udah waktunya buat belajar persiapan ujian. Emang lo mau nilai lo jelek terus gak keterima di kampus impian lo?"
"Enggak. Sorry, Bell, gue janji gak akan kayak gitu lagi."
"Gue udah males dengar janji-janji lo. Sekarang lo kerjain soal-soal ini waktu lo cuma tiga jam. Awas aja kalau