Yang membuat Fandy terkejut adalah ternyata Romli-lah pemenang gelanggang nomor tiga. Sepertinya orang itu memang sangat kuat.
Setelah keempatnya menyatakan tidak perlu beristirahat terlalu lama, final dipastikan digelar satu jam lagi dan kali ini kedua pihak akan saling beradu lewat pengundian.
Fandy yang duduk sendirian di tempat istirahat beristirahat dengan mata terpejam. Selama ini para kontestan tidak diizinkan untuk mengobrol.
"Fandy, kamu masih ingin terus lanjut?"
Tiba-tiba terdengar suara dan Fitri masuk.
"Iya, sekarang sudah sampai sejauh ini, apa ada alasan untuk nggak dilanjutkan?"
Sekelebat kekhawatiran melintas di mata Fitri. Dia tidak ingin datang, tetapi tidak bisa mengendalikan emosinya.
"Ketiga orang itu bukan orang biasa! Aku nggak bisa bilang apa-apa lagi, lebih baik kamu pikirkan sendiri."
Fandy tersenyum dan berkata.
"Tenang saja, aku juga bukan orang biasa, 'kan?"
Fitri menatap Fandy dengan serius tanpa berkata apa-apa lagi dan berbalik untuk pergi.
Sekitar sete