"Apa?"
Farnley tidak percaya, "Bagaimana mungkin?"
"Apa yang tidak mungkin?"
Jeanet meliriknya, "Apakah hanya kamu, Tuan Wint Keempat, yang hebat di Jakarta? Aku tidak meminta bantuanmu, masih ada orang lain yang bisa membantuku!"
Orang yang membantunya adalah Kayshila.
"Jangan pergi!"
Farnley merasakan ketegangan di kepalanya dan menggenggam pergelangan tangan Jeanet.
"Siapa? Siapa orang yang hebat itu? Matteo yang tampan itu? Tidak mungkin!"
Keluarga Parviz di Jakarta hanya bisa dianggap sebagai golongan bawah.
Selain itu, dia juga sudah mengingatkan kakak ketiganya bahwa masalah Jenzo … harus mendengarkan pendapatnya!
Kakak ketiganya menyayanginya, tidak akan mengingkari janji.
"Apa yang tidak mungkin?"
Jeanet sangat tidak suka dengan sikapnya yang angkuh, mulutnya menyengat.
"Apa salahnya Matteo? Kenapa kamu merendahkannya! Dia tampan, pandai belajar, dan berasal dari keluarga baik! Setiap aspeknya lebih baik darimu! Hmph!"
Setelah mengucapkan itu, dia meronta dari pegangan Farnley