“Ada apa?” Jolyn berkata dengan nada manja, “Sekarang ini saatnya Kayshila butuh dijaga, kalau aku tidak datang sekarang, mau kapan lagi?”
“Bu.”
Cedric merasa kepalanya pusing, “Bukankah sudah aku bilang, aku dan Kayshila sekarang hanya berteman …”
“Tapi, di dalam hatimu …”
“Iya, aku memang menyukainya,” Cedric mengakui dengan jujur, “tapi, aku tidak akan merusak pernikahannya. Jika benar-benar mencintai seseorang itu artinya menginginkan dia bahagia. Begitu juga denganku, aku ingin Kayshila memiliki pernikahan yang bahagia, Ibu mengerti?”
Jolyn tidak puas, “Lalu bagaimana denganmu? Apa kamu tidak memikirkan dirimu sendiri?”
“Kayshila bahagia, maka aku juga bahagia,” jawab Cedric dengan jujur. “Pilihan Kayshila adalah haknya. Yang bisa aku lakukan adalah membantu dia saat dia membutuhkanku.”
“Cedric …”
“Bu,”
kata Cedric dengan tegas, “jangan paksa aku, jangan paksa Kayshila. Ibu tahu seberapa besar aku menyukainya. Aku pernah melukai dia, dan hanya jika dia baik-baik saja, b