Kak Febri menurunkanku di halaman rumah setelah kami menghadiri acara tahlilan di hari ke tujuh di rumah almarhum Kak Wito.
"Gue gak masuk ya, soalnya gue buru - buru"
"Sok sibuk banget sih loe, Kak"
"Gue langsung pulang. Lagipula tadi gue udah pamitan sama mama"
"Ya udah deh terserah loe. Hati - hati di jalan ya kak!"
Aku melambaikan tangan pada motor Kak Febri yang berlalu pergi. Lalu setelah motor itu sudah semakin menjauh aku masuk ke dalam rumah. Menemukan mama yang masih menungguku pulang di sofa ruang tamu.
"Sudah pulang Dinda?" Tanya mama menyambutku.
"Iya mah, mama kok belum tidur?"
"Mama lagi nungguin kamu. Febri mana gak mampir dulu?"
"Dia langsung pulang, buru - buru katanya"
"Oh dia langsung berangkat ya?"
"Berangkat ke mana?"
"Ke bandung. Memang Febri gak bilang sama Dinda?"
Aku syok, gak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar. Ternyata kehilanganku gak cukup berhenti sampai kak wito, setelah kak Alif di acara tahlilan tadi sempat mengucapkan perpisahan karena diri