"Aw!"
Bara memegangi hidungnya yang terpentok kepala Lela yang berdiri tiba-tiba.
"Me...maaf Pak, gak sengaja."
Bara tersenyum tipis, ia mengangguk lalu duduk di tepi ranjang sambil melihat ada darah di tangannya.
"Itu darah..." panik Lela.
"Gak papa," ujar Bara lagi mencoba senyum.
Lela yang panik langsung mencari kotak obat dan berusaha menghentikan darah dari sana.
.
Malam itu tentu tak terjadi apa-apa, Lela masih memiliki luka jahitan yang sudah diwanti-wanti oleh dokter agar menahan diri dulu agar tidak berhubungan intim.
Dokter, Blenda dan Greg menyarankan agar ia bermain solo dulu. Sungguh kejam nasib itu menghampirinya.
Susah-susah menduda lama, berhubungan intim saat ia tak sadar, eh giliran halal malah ditempatkan di situasi yang mengharuskannya bermain solo.
Namun, ia juga tak sebejat itu untuk memaksa keadaan, apalagi Lela terlihat memiliki trauma dalam hal hubungan badan pasca kejadian malam itu.
Kini Bara hanya bisa menunggu dan berusaha merayu Le