Pov Alif
"Kak May, bajuku kenapa belum disetrika? Bisa-bisa aku terlambat."
Aku menahan napas melihat tingkah istriku itu. Mela selalu saja berteriak jika berbicara pada Ibu dan Kak May. Padahal usia mereka jauh lebih tua. Seharusnya Mela bisa lebih sopan.
"Bukankah kamu hari ini libur?" tanya Kak May tak kalah ketus.
"Aku mau ada acara arisan sama teman-teman. Buruan tolong disetrika, nih!," Dengan seenaknya Mela melemparkan bajunya ke hadapan Kak May.
"Nggak bisa! Kamu setrika aja sendiri! Aku mau buru-buru ke pasar, mau buka toko." Kembali Kakakku itu melempar baju Mela dan persis mengenai wajah istriku itu.
"Hei! Berani kalian sama aku ya? Asal kalian tahu, Aku bisa saja mengusir kalian kapanpun. Ini rumahku. Kalian cuma numpang di sini!" teriak Mela, wajahnya memerah karena emosi.
Ya Tuhan. Kenapa Mela selalu mengulang-ulang kata-kata itu. Sejak rumah kami disita oleh orang-orang suruhan Bang Boman, Kami terpaksa pindah ke rumah Mela. Walau bermula dengan penuh drama, akhi