"Kamu cantik dan wangi sekali ...," bisik Boy Azka. Ia meraih jemari Firda dan melangkah di samping istrinya itu.
Firda masih belum mau bicara banyak. Ia diam saja saat Boy mulai mendekatkan wajahnya. Mereka melangkah menuju pintu keluar. Firda tak mungkin lagi mengelak, karena ada beberapa pelayan restoran yang menunggu di dekat pintu keluar.
Firda kembali menoleh ke kanan dan kiri hingga pandangannya mengelilingi seisi restoran. Memang tidak ada satupun pengunjung di sana.
"Apakah Lintang dan Bumi memang sudah membooking satu restoran ini ?" pikirnya dalam hati.
"Terimakasih Pak, Bu. Semoga lain kali bisa kembali ke restoran ini!" Seorang pria paruh baya berpakaian rapi dan formal, mengantarkan sepasang suami istri itu hingga ke mobilnya.
Boy mengangguk tegas dengan senyuman.
"Silakan, Pak, Bu!" Supir pribadi Boy Azka membukakan pintu mobil mewah yang sudah menunggu sejak tadi, lalu mempersilakan kedua majikannya untuk masuk sebelum ia kembali menutup pintu.
"Ke Apartemen Sa