"Jaga bicaramu, Lintang! ⁰ Boy menggebrak meja makan hingga sebagian makanan tumpah di atas meja.
Syafa terkejut bukan main. Baru kali ini ia melihat Boy Azka semarah itu.
Lintang menatap Syafa dengan tatapan sinis. Ia menganggap Syafa sebagai penyebab kekacauan di keluarganya.
Tubuh Syafa gemetar. Hatinya nyeri dan sedih mendapatkan sikap Lintang yang sangat tidak menyukainya. Napas gadis itu mulai memburu.
"Lintang, duduk!" Firda membelai lengan kokoh putra sulungnya.
"Tapi, Bun ..."
"Duduk, Lintang!" Suara Firda semakin tegas. Diam-diam ia melirik Syafa. Tubuh gadis itu bergetar ketakutan. Dua netranya telah mengembun. Entah kenapa Firda tidak tega melihatnya.
"Maafkan Lintang, Mas. Duduklah kembali." Firda mencoba menenangkan suaminya.
Boy Azka kembali duduk. Firda memberi isyarat pada pelayan agar segera membersihkan meja yang terkena tumpahan lauk. Dengan cekatan dua pelayan itu mengerjakannya lalu mengganti lauk yang tumpah dengan yang baru.
Mereka kembali melanjutkan