Sifat kasar Malik ketika di penjara tidak berubah, tetap saja layaknya mandor. Memerintah sebarangan dan sok berkuasa. Dia menganggap derajatnya lebih tinggi dari yang lain.
Karena sifatnya itu, di dalam penjara dia menjadi bulan-bulanan. Ditambah ada dua orang yang terus mengganggunya tanpa sebab jelas. Seperti sengaja memusuhinya.
Malik bukan lagi orang yang dihormati sejak vonis hukuman 12 tahun penjara dijatuhkan. Hal itu mengakibatkan pukulan telak hingga saudara-saudaranya malu. Ibunya memutuskan pulang kampung ke Jambi karena tidak ada lagi yang menafkahi dan malu terhadap saudara.
Ratih masih bertahan di Bandar Lampung meskipun hidupnya sudah hancur, suami di penjara dan uang hasil penjualan ladang 3 hektar dirampok. Bayi yang dia inginkan juga tidak bisa dimiliki.
Kini pasangan suami istri itu jatuh ke dalam keterpurukan yang sangat dalam. Namun, Malik berjanji pada Ratih bahwa mereka akan bisa bangkit lagi suatu hari nanti.
"Aku tidak bisa hancur sendirian, Mas. Tara dan