"Ngg ... nggak," jawabku dengan perasaan bersalah.
Karena aku berbohong.
Aku menyukai Helena. Namun, aku tahu ada beberapa hal yang dapat aku lakukan dan ada beberapa hal yang tidak dapat aku lakukan.
Kendru mengetuk meja dengan jarinya. "Hei, hei, hei. Aku dengar wanita simpanan Tiano sangat cantik. Dia suka menempel padamu sepanjang hari. Kenapa kamu nggak punya perasaan padanya?"
"Entah kamu berbohong atau kamu nggak normal."
Alur pemikiran Kendru selalu begitu jelas.
Dama berbeda. Dia masih menunjukkan ekspresi serius dan kaku. "Bukankah lebih baik nggak suka? Kamu suka dia memikirkan setiap wanita cantik yang dilihatnya?"
"Apa kamu berani membiarkan putrimu menikah dengan pria seperti itu?"
Kendru membalas, "Pak Dama, kamu salah. Berapa banyak pria yang nggak suka wanita cantik? Kesukaan dan tanggung jawab adalah dua hal yang berbeda."
"Pria sejati adalah pria yang menyukai wanita cantik, tapi mereka dapat mengendalikan dirinya."
"Kalau semua orang sama bodohnya dan kaku sepertimu