“Raina, naik dulu.”
Saat menyadari diriku terlahir kembali, kapal pesiar yang kami tumpangi sudah mulai terendam air. Sementara itu, hanya tersisa 2 tempat di perahu penyelamat. Di antara kami bertiga, hanya Zayden yang bisa mengemudikan kapal. Jadi, dia harus menjadi salah satu orang yang naik ke perahu penyelamat itu.
Setelah berpikir keras, Zayden akhirnya mengulurkan tangannya padaku. Namun, aku malah mundur selangkah, lalu menolak permintaan Zayden dengan tegas.
“Zayden, kamu tolong saja dulu Caitlyn.”
Di kehidupan ini, aku tidak mau menanggung tuduhan ada orang yang mati karena diriku.
Setelah mendengar ucapanku, Zayden sepertinya merasa sangat lega. Selain menarik napas lega, kerutan di keningnya juga menghilang. Kemudian, dia langsung menggenggam tangan Citlyn dan naik ke perahu penyelamat.
“Raina, kamu itu tunanganku. Aku seharusnya menolongmu dulu. Berhubung kamu menyuruhku menolong Caitlyn dulu, kamu tunggu saja. Aku pasti akan kembali untuk menolongmu. Tunggu aku.”
Seusai berbicara, Zayden pun pergi bersama Caitlyn. Dia bahkan tidak melirikku karena takut aku berubah pikiran. Konyol sekali. Dia mengira semua orang mirip dengannya?
Di kehidupan sebelumnya, Zayden juga melakukan hal yang sama. Dia terlebih dahulu membawaku meninggalkan perairan dan meninggalkan Caitlyn di atas kapal pesiar. Meskipun kami segera menghubungi penjaga pantai untuk melakukan penyelamatan, Caitlyn tetap meninggal karena tenggelam.
Awalnya, Zayden tidak menunjukkan keanehan begitu mendengar berita ini. Dia hanya menangani pemakaman Caitlyn dengan tenang, lalu memberikan keluarganya Caitlyn sejumlah uang untuk menenangkan mereka.
Satu-satunya permintaan yang diajukan Zayden hanyalah memilihkan makam dengan lokasi terbaik untuk Caitlyn. Aku tentu saja tidak menolak, bahkan bertanya padanya apakah pernikahan kami perlu diundur dengan penuh pengertian.
Namun, Zayden malah menolak. Aku masih ingat pada saat itu, dia menggenggam tanganku dan berkata, “Raina, aku pasti akan menikahimu!”
Setelahnya, aku baru tahu apa arti sebenarnya dari ucapannya itu. Zayden menikahiku hanya karena ingin menyiksaku supaya aku bisa menebus dosa atas kematian Caitlyn. Namun, apa hubungannya kematian Caitlyn denganku?
Melihat sosok mereka yang menjauh, aku segera memikirkan cara untuk menyelamatkan diri. Bagaimanapun juga, aku tidak berani menjamin Zayden akan membawa pengawas pantai untuk datang menolongku.
Di kehidupan sebelumnya, teman masa kecil yang disukainya masih berada di kapal pesiar. Oleh karena itu, dia baru segera melapor polisi begitu tiba di tempat yang memiliki sinyal. Namun, kali ini teman masa kecilnya berada di sisinya. Apa dia masih mungkin mengingatku?
Bagaimanapun juga, orang yang ingin ditolongnya dalam 2 kehidupan ini hanyalah teman masa kecilnya, Caitlyn.
Jika dipikir-pikir, Zayden dan Caitlyn tumbuh besar bersama. Waktu yang mereka lalui bersama tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan siapa pun. Dia memilih untuk terlebih dahulu menolongku juga karena dia khawatir dicemooh orang lain apabila dia terlebih dahulu menolong Caitlyn daripada tunangannya.
Jadi, meskipun mencintai Caitlyn, Zayden akan tetap memilihku. Hanya saja, dia sangat menyesal karena pilihannya ini di kehidupan sebelumnya. Sekarang, aku akan menggantikannya untuk menebus penyesalan ini. Dia seharusnya berterima kasih kepadaku.