Saat ini, jarum jam sedang menunjukkan tepat pukul 12 siang. Angin AC berhembus membelai Zoya yang sedang berbaring malas di sofa depan televisi. Telinganya tegak menunggu yang katanya bendahara arisan kompleks yang akan bertamu.
Disindir kuper oleh Fiona semalam membuat Zoya sedikit kesal. Pagi-pagi sekali setelah semua orang berangkat kerja, dia menarik sejumlah uang tunai dari mesin ATM yang ada di depan kompleks. Dia tidak mau kalah dengan Fiona. Dia juga berencana untuk ikut arisan dengan jumlah yang lebih besar dari istri tua suaminya itu.
"Permisi!"
"Assalamu'alaikum!"
Telinga Zoya langsung menegak ketika mendengar suara salam dari luar. Tanpa basa-basi, dia bergegas menuju ruang tamu. Sebelum membuka pintu Zoya terlebih dulu merapikan pakaiannya yang sedikit kusut, dan merapikan rambutnya dengan sisir jari.
"Waalaikumsalam!" jawab Zoya kemudian sembari membuka pintu ruang tamu.
"Permisi, Bu!"
Seorang wanita berkaca mata tebal dengan rambut dikepang serta gigi berbehel mir