Mata Fiona terpejam erat. Suara detak nyaring jarum jam memenuhi kamar yang sepi. Di sebuah ranjang yang empuk, tubuh wanita itu terus berputar bolak-balik tak karuan.
"Kamu pasti merasa menjadi wanita paling suci, dan merasa paling tersakiti atas hadirnya Zoya sebagai orang ketiga dalam pernikahan kita, bagaimana dengan sekarang? Bukannya kamu juga menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain?"
Ucapan mantan suaminya itu tidak bisa hilang dari pikiran Fiona. Berjam-jam telah berlalu sejak saat itu, tapi kalimat ini masih betah berputar-putar tak mau pergi dari kepalanya.
Di tengah kamar yang gelap gulita, Fiona kembali membuka matanya sembari beranjak dari posisi berbaringnya.
"Ish. Aku juga gak pernah menganggap diriku suci. Kalau saja kamu tidak membuang-buang waktuku dalam pernikahan itu!" geram Fiona pada kamar yang sunyi.
Matanya lantas menyorot penuh kebencian pada dinding di seberangnya. Seolah-olah ada seseorang yang telah membuatnya kesal sedang berdiri di sana.
Setela