Seperti malam-malam sebelumnya. Pulang kerja, Fiona akan menghabiskan waktu makan malamnya bersama Igor. Baru sekejap hatinya merasa tenang karena berhasil menepis rasa bersalah untuk Mas Agung, sekarang mantan suaminya kembali menanamkan sumber overthinking baru baginya.
"Kamu kenapa bengong aja dari tadi?" tanya Igor menginterupsi gerakan tangan Fiona yang sibuk mnegaduk makanan di atas piringnya.
"Haaahhh!" desahan panjang Fiona lolos dari bibirnya.
Fiona lantas menatap mata Igor dengan ragu-ragu. Dia berpikir haruskah dia menghitung setiap bulir nasi yang ada di atas piringnya sebelum membuat keputusan untuk memberi tahu Igor tentang provokasi Jaya?
Fiona benar-benar dilanda dilema. Akan tetapi, memutuskan pura-pura tidak tahu pun sama tidak menyenangkannya.
Tidak pernah puas memanglah julukan yang paling pantas disematkan pada manusia. Sebelumnya, dia pernah mengatakan bahwa dia belum ingin berkomitmen. Dia takut akan mengalami kegagalan yang sama seperti sebelumnya. Tapi, s