Bab 65. Kenapa Bukan Pelakor Itu Yang Disibukkan? Kenapa Mesti Aku
“Bibik tidak salah. Sudah, bangun! Jangan pukuli diri sendiri. Ayo, buat susu Chika dulu! Kasihan dia sepertinya sudah sangat haus,” perintahku lagi.
“Iya, Bu. Ibu enggak mecat saya? Saya sudah siap, Buk. Saya bahkan sudah yusunin baju-baju saya. Gaji saya bulan ini enggak usah dibayar. Saya minta ongkos pulang kampung saja, Buk ….”
“Sudah! Chika haus, buatkan susunya!”
“Engge, Buk.”
Bik Ina bangun lalu berlari ke dapur. Pegawai toko masih menatapku penuh prihatin.
“Kami semua juga minta maaf, Mbak. Kami teledor, enggak ngeh kalau ada penculik masuk,” kata Pak Joko dengan kepala menunduk.
“Rupanya mobilnya di taruhnya jauh di sana, Mbak. Di seberang. Lalu mungkin mengendap endap masuk saat kami semua