“Aku rasa lumayan kok ....”
Wajah Theresa langsung merona merah.
Apa yang dibicarakannya dengan Angelina tadi adalah percakapan pribadi di antara sahabat. Namun, Angelina malah langsung menguaknya di hadapan Owen. Theresa pun langsung merasa malu dan tidak tahu harus bagaimana menghadapi Owen.
Angelina merasa lebih kesal lagi dan hampir darah tinggi. Tadi, dia sangat menantikan pertemuannya dengan pria yang diceritakan Theresa. Dia bahkan sudah mulai memuja pria sempurna dalam fantasinya itu.
Namun, Angelina tidak menyangka bahwa pria berwibawa dan mendominasi yang dibayangkannya ternyata adalah banci yang dia temui tadi! Pukulan yang dirasakannya tentu saja sangat besar. Dia merasa dirinya sudah tertipu oleh Theresa.
Theresa menarik napas dalam-dalam, lalu terlebih dahulu kembali tenang. “Owen, kebetulan aku kekurangan sekretaris administrasi. Jadi, aku mau mengaturmu jadi sekretarisku. Gimana menurutmu? Kalau kamu nggak puas, aku bisa mengganti posisi lain untukmu!”
“Puas! Tentu saja