“Reaksi ini sangat buruk, aku rasa nyawanya sudah nggak bisa diselamatkan bahkan sama dewa sekalipun!”
Billy menggeleng, lalu memandang Owen dengan tatapan mengejek.
“Apa?”
Emily dan Edo langsung mematung bagaikan disambar petir.
Selanjutnya, Edo langsung berdiri dan menatap Owen dengan marah. “Kamu! Semua ini gara-gara kamu! Kamu sudah mencelakai ibuku! Aku nggak bakal ampuni kamu!”
Selesai berteriak, Edo terlihat bagaikan sudah menggila dan langsung melayangkan tinju ke wajah Owen.
Owen sama sekali tidak mempunyai persiapan untuk menerima serangan itu. Alhasil, dia pun tidak sempat menangkisnya.
“Sus Fani, cepat cari Pak Hardi. Suruh dia persiapkan pertolongan terakhir untuk pasien! Selain itu, suruh beberapa satpam kemari untuk menangkap orang yang sembarangan memberi pengobatan ini. Dia harus diserahkan ke polisi” perintah Billy kepada perawat di belakangnya.
Perawat bernama Fani itu mengangguk, lalu langsung pergi dengan cepat.
“Kenapa ... kenapa bisa begini ....”
Emily membungku