"Cukup! Jangan desak Alex lagi!" Suara Mama Alex terdengar parau di sela tangisnya.
Semua orang yang ada di ruangan itu berhenti bicara dan menatapnya bingung.
"Apa maksudmu, Ma?" tanya Papa Alex pada istrinya.
Mama Alex berusaha duduk dan menegakkan tubuhnya. "Sam, aku ingin semua ini berakhir. Aku tetap akan mengajukan gugatan cerai. Retno, silakan saja lakukan apa maumu. Kali ini aku gak akan mengorbankan anakku untuk mengikuti keinginanmu dan Calista," katanya.
"Apa?! Aku gak main-main dengan ancamanku. Kalian pasti tahu pengaruh dan reputasiku di dunia bisnis. Berita ini benar-benar bisa menghancurkan kalian," ancam Retno.
"Aku gak peduli. Bagiku perasaan dan kebahagiaan Alex jauh lebih penting. Aku gak akan melindungi pengkhianat dan membiarkan dia tetap berada di rumahku," jawab Mama Alex.
Wajah Papa Alex memerah seketika. Ia tidak menyangka istrinya yang selama ini lemah dan penurut tiba-tiba berubah sikap.
"Ma, jangan lakukan itu! Aku gak mau bercerai darimu. Kita bisa