RK yang tidak begitu mudeng dengan pembicaraan itu, terus saja melangkahkan kakinya untuk keluar dari lobby rumah sakit itu.
Namun, "Ehh ... Apa? Aira, bukannya ...," RK mengeryitkan keningnya dan segera menghentikan langkah kakinya.
Ia kemudian berbalik dan berjalan kembali ke dalam lobby rumah sakit itu. Dilihatnya sosok bertubuh tinggi tegap tadi masih berada di meja resepsionis.
Rupanya, sang resepsionis ingin mengonfirmasikan kedatangannya sebelumnya ke Aira, sebelum mempersilahkan dirinya untuk pergi ke ruangan yang masih di rahasiakan oleh petugas resepsionis itu, karena hal itu menyangkut hal privasi pasien.
RK segera mengambil jarak lebih dekat, agar bisa mendengar pembicaraan mereka.
"Maaf, dengan Mas siapa yah? Saya ingin memberitahukannya pada Mbak'Airanya," tanya sang Resepsionis sambil menatap tajam pria itu.
"Katakan saja, aku Ruby! Dia sudah tahu," jawab pria itu santai.
"Oh baiklah!"
Setelah mengkonfirmasi tentang kedatangan Ruby, Aira terkesan menolak, sehingga t