"kenapa dia bisa ada disini, Mas?" RK hanya mengedikkan bahu menanggapi pertanyaan Aira.
"Bagaimana ini? Dia pasti marah sama kamu, Mas! Maafin aku yah!" Panik Aira.
RK yang sejak tadi menelpon anak-anak buahnya dan sangat kesal dengan management hotel yang membiarkan tamu mereka terganggu, karena informasi pribadi yang disebar ke orang lain menjadi geram.
Ditambah dengan kepanikan Aira, yang pada akhirnya merasa bersalah pada RK membuat RK semakin marah. Ia lalu mendekati Aira dan memeluknya.
"Heyy, its okay! Donny akan menangani ini! Aku akan menuntut hotel ini, karena sudah lancang memberikan informasi pribadiku ke orang lain."
"Dia bukan orang lain, Dia maminya Bri!" ujar Aira yang membuat RK melepaskan pelukannya dan memasang wajah kesal.
Aira bingung, apa yang salah dari kata-katanya? Mengapa RK begitu marah hanya karena hal ini. Banyak pertanyaan berseliweran di kepalanya, namun Ia sudah tidak ingin berkata-kata lagi, lebih baik diam pikirnya.
"Seperti yang sudah pernah aku kat