"Apa maksudmu, Suaraku memang seperti ini!" ujar sosok itu.
"Paman!" Teriak Brian dengan wajah sumringah, dan segera berdiri dan melompat-lompat di atas ranjang.
"Heeiii, tenangkan dirimu, Son!" ujar sosok tersebut yang kemudian berjalan ke arah Brian dan segera memeluknya erat-erat.
"Aku merindukanmu, Paman! Sudah sangat lama sejak terakhir kita bertemu!"
"Kau memiliki Mami yang sangat mencintaimu, dia tidak pernah membiarkanmu tidur sendirian. Dia selalu berada di sisimu, dan hal itu membuatku kesulitan untuk menemuimu!"
"Iyahh, Dia memang Mami terbaik yang Tuhan kirim buat Bri dan Papa," ucap pria kecil itu dengan mata yang mulai mengembun.
"Mamimu orang yang kuat, Paman yakin, dia akan segera terbangun karena sudah sangat merindukan putranya yang pintar dan tampan ini." Ujar pria itu sembari mengangkat Brian dan meletakannya di atas punggung kokohnya, dan berjalan ke arah cermin.
Mereka berdua saling menatap melalui cermin besar yang terpasang didinding ruangan itu, lalu