“Nomor siapa ya ini?” gumam Liqa. Karena penasaran, ia pun membuka profil orang yang mengiriminya pesan melalui aplikasi WA. Betapa terkejutnya Liqa melihat foto profil itu.
“Ngapain sih Om Hendri ini? Sok akrab,” gumam Liqa.
Ternyata yang mengirim pesan itu adalah Hendri, suami Farida. Padahal nomor Hendri sudah Liqa blokir, tapi ternyata ia menggunakan nomor lain. Liqa teringat ketika berada di rumah kakeknya. Ia melihat tatapan Hendri pada Sari. Tatapan yang sulit diartikan Liqa, yang jelas ia tidak suka dengan tatapan mata itu.
Selama ini Hendri juga tidak bersikap baik pada Liqa, selalu meremehkan Liqa, persis dengan sikap Farida.
“Kok sekarang Om Hendri berusaha baik kepadaku ya? Apakah ia mau pinjam uang?” Liqa hanya menebak-nebak perubahan sikap Hendri.
Ponsel Liqa berdenting lagi, Liqa membuka ponselnya.
[Liqa, kenapa kamu memblokir nomor Om? Apakah Om pernah bersalah padamu? Apakah karena sikap Tante Farida yang pernah menyinggung perasaanmu?]
“Pernah? Bukan pernah lagi, tap