Di ruang sebelah, Jovani minum tiga botol bir sambil menyanyikan lagu putus cinta.
Naomi merasa ada yang aneh ketika melihat trending topic di ponselnya. Dia menarik lengan baju Jovani sambil bertanya, "Kapan aku bilang Owen disfungsi seksual?"
"Heh! Aku yang menulisnya! Berita seperti ini harus ada poin utama baru menarik."
Ekspresi Naomi menjadi sangat murung, dia berkata, "Apa kamu ada memikirkan akibat dari menulisnya?"
Jovani sudah mulai mabuk, dia mengambil mikrofon sambil berteriak, "Akibat? Akibat apa? Apa Owen akan menodongkan pisau ke leherku agar aku menurunkan trending topic itu?"
"Bam!"
Pintu besar ruang VIP ditendang hingga terbuka.
Lagu di ruang VIP langsung terhenti.
Naomi terkejut melihat Owen yang berdiri di depan pintu dengan ekspresi menakutkan.
Naomi tahu kalau Owen akan menemuinya.
Namun, Naomi tidak menyangka Owen akan datang begitu cepat.
"Kamu yang menyebarkan berita itu?"
Nada bicara Owen sangat dingin.
Jovani ketakutan hingga bersembunyi di belakang Naomi. Naomi yang pura-pura tenang menjawab, "Aku yang sebarkan."
"Kamu?"
Owen hanya mendengus, dia menghampiri Naomi, lalu mendorong Jovani ke arah Dylan.
"Semuanya keluar!"
Jovani sudah lemas ketika melihat sosok Owen. Sebenarnya Jovani masih ingin berusaha melindungi Naomi, siapa sangka Dylan malah menariknya keluar dan berkata, "Cepat keluar!"
Pintu ruang VIP tertutup hingga tersisa Naomi dan Owen berdua.
Owen perlahan-lahan mendekatinya sambil berkata dengan nada menakutkan, "Di malam itu kamu membatalkan pertunangan, keesokan harinya langsung menyebarkan berita palsu. Naomi, aku benar-benar meremehkanmu."
Ketika melihat Owen di depannya, pikiran Naomi dipenuhi dengan wajah jahat para penculik yang menindihnya.
Dalam seketika, Naomi merasa mual, dia pun tanpa sadar berjalan mundur dan berkata, "Pak Owen, kamu sendiri yang meninggalkanku untuk mencari Rochelle di hari tunangan kita. Keluarga Irawan nggak sanggup menerima Keluarga Pandawa yang kuat. Jadi, hubungan ini dibatalkan dengan damai saja."
Dibatalkan dengan damai?
Owen langsung mencibir, "Maksudmu membatalkan dengan damai adalah menggunakan cara mempermalukanku di dunia maya?"
"Itu kejadian yang nggak terduga!"
"Naomi, kuakui caramu menarik perhatianku memang sangat licik, tapi aku sudah pernah memberitahumu jangan bertingkah di depanku!"
Owen langsung menahannya di dinding.
Kini, tatapan matanya dipenuhi dengan kesadisan.
Naomi melirik pergelangan tangannya yang ditahan oleh Owen dengan erat, dia tiba-tiba teringat di kehidupan sebelumnya di hari yang sama juga, yaitu hari kedua setelah pesta pertunangan selesai, Rani menyuruh Owen mengantar Naomi pulang, tapi Owen malah meninggalkannya di tengah jalan yang dingin sambil mengatakan, "Aku bertunangan denganmu hanya karena Keluarga Irawan bermanfaat bagiku. Naomi, jangan harap aku bisa mencintaimu."
Teringat dengan hal-hal di kehidupan sebelumnya, Naomi langsung menarik kembali tangannya dan menampar wajah kiri Owen dengan kuat.
"Plak!"
Suara yang tajam diperkuat oleh mikrofon di samping.
Dylan dan Jovani segera membuka pintunya dari luar.
"Naomi! Apa kamu baik-baik saja?!"
"Owen! Kamu nggak boleh begitu! Semarah apa pun dirimu juga nggak boleh menampar orang!"
Setelah Dylan dan Jovani mendekatinya, mereka baru menyadari kalau orang yang ditampar hingga tidak bisa berbicara bukanlah Naomi, melainkan Owen.
Naomi berkata dengan cuek, "Owen, apa kamu nggak mengerti bahasa manusia? Bukan Keluarga Pandawa saja yang bisa membatalkan pertunangan ini! Aku bilang mau batal, maka harus batal!"
"Kamu!"
Owen yang sangat emosi, tapi dia tidak menyangka akan melihat rasa jijik di mata Naomi ketika dirinya mendongak.
Owen dalam seketika juga tercengang.
Naomi tidak pernah menatapnya dengan tatapan seperti ini dari dulu.
Naomi dalam waktu satu malam langsung berubah menjadi orang yang berbeda dari yang suka menjilat Owen.
"Jovani, ayo kita pergi."
Naomi tidak melihatnya lagi, seakan-akan jika bertatapan lebih lama hanya akan membuatnya muntah.
Jovani yang sudah mabuk masih belum mengerti apa yang terjadi.
Dylan menjadi orang yang paling bingung.
Dylan tidak minum bir, tapi kenapa dia berhalusinasi?
Naomi yang dulunya sangat lembut terhadap Owen, yang penuh perhatian seperti Rochelle, sekarang bisa menyerang Owen? Bahkan langsung menamparnya?
"O ... Owen ...."
Dylan melambaikan tangannya di depan mata Owen sambil menanyakan, "Kamu nggak jadi bodoh karena ditampar, 'kan?"
Owen seakan-akan belum sadar dari tamparan tadi. Dia mengernyit lalu menunjuk pintu sambil berkata, "Beraninya dia menamparku?"
"Ya, dia menamparmu. Bekasnya masih ada."
Ekspresi Owen semakin menyeramkan setelah mendengarnya.
Teringat kata-kata yang diucapkan Naomi, Owen pun tertawa berkata, "Beri tahu Keluarga Irawan, pertunangan ini nggak boleh dibatalkan!"
Keesokan harinya di Kediaman Irawan.
"Apa? Nggak mau batal?"
Naomi yang duduk di sofa ruang tamu pun langsung mengernyit.
Di kehidupan sebelumnya, Owen sangat membencinya. Kalau bukan karena Rani bersikeras menyuruhnya menjadi menantu Keluarga Pandawa, Owen juga nggak akan menerimanya begitu saja.
Kemarin malam, Naomi tidak hanya berinisiatif membatalkan pertunangan mereka, bahkan memberi Owen sebuah tamparan kuat. Semua itu sama saja mempermalukan Owen. Kenapa Owen malah tidak setuju untuk membatalkannya?
"Bagus! Baguslah!"
Sarah menepuk dadanya sambil berkata, "Kukira kali ini Pak Owen akan marah besar. Untung saja Pak Owen nggak mempermasalahkannya. Naomi, cepat pergi meminta maaf dengan Keluarga Pandawa. Anggap saja masalah ini sudah berlalu."
"Bibi saja yang meminta maaf. Aku nggak mau menikah dengannya."
Sikap Naomi yang cuek pun membuat Sarah kesal, dia berkata, "Kenapa kamu ini begitu nggak tahu diri? Ayahmu sudah meninggal, kalau keluarga kita nggak mengandalkan Keluarga Pandawa, bagaimana kita menjalani hidup ini?"
Ekspresi Naomi langsung berubah setelah mendengarnya.
Kematian ayah di kehidupan sebelumnya adalah saat di mana dirinya paling lemah. Di saat itu juga, Owen memberikan pertolongan kepada Keluarga Irawan, lalu Sarah pun terus menanamkan pemikiran kalau Owen tertarik padanya.
Perlahan-lahan, Naomi pun menyukai Owen.
Pada akhirnya dia baru tahu kalau Owen membantu Keluarga Irawan karena Naomi punya kemiripan dengan Rochelle.
Akan tetapi, di saat itu dia sudah sangat mencintai Owen hingga tidak bisa mengendalikan dirinya lagi. Dia bahkan menuruti omongan Sarah dan bersedia menjadi pengganti Rochelle untuk mendapatkan hati Owen.
Di saat itu, Naomi bahkan masih mengira suatu hari nanti dia bisa mendapatkan cinta dari Owen.
Sekarang kalau dipikir-pikir, itu sungguh konyol.
"Bibi, kamu tenang saja. Keluarga Irawan adalah harta peninggalan dari ayahku, jadi aku nggak akan membuat Keluarga Irawan jatuh. Kalau Bibi merasa kita nggak bisa bertahan tanpa Keluarga Pandawa, bagaimana kalau Bibi yang mencobanya saja."
Naomi langsung naik ke atas setelah mengatakannya.
"Kamu! Kenapa kamu bicara seperti ini! Aku melakukan ini demi kebaikan Keluarga Irawan! Kamu seorang wanita nggak ngerti cara mengelola perusahaan! Lebih baik kamu menikah dengan suami baik dan menjadi ibu rumah tangga saja."
Naomi mengabaikan Sarah yang berteriak di belakang.
Sarah berharap Naomi menikah dengan Owen agar putra kandungnya bisa meneruskan bisnis Keluarga Irawan dan Naomi bisa membantu mereka sebagai nyonya Grup Pandawa.
Akan tetapi, Grup Irawan adalah harta yang diberikan ayahnya kepada Naomi.
Naomi tidak akan bertindak bodoh seperti sebelumnya lagi! Dia tidak akan menyerahkan Grup Irawan kepada Sarah dan anaknya yang tidak punya hati!