Hana menjerit kaget, lalu menarik kembali tangannya. Dia menatap Yinara yang kini tampak seperti orang gila dengan wajah ketakutan.
"Kenapa bisa begini?" tanya Hana tanpa daya. Kemudian, seolah-olah teringat sesuatu, dia menoleh ke arah Andini. "Nona Andini, kenapa Yinara ...."
Andini akhirnya tersenyum tipis, lalu maju dan berdiri di samping Yinara. "Nona Yinara, semua sudah baik-baik saja."
Hanya dengan satu kalimat itu, Yinara perlahan tenang. Tatapannya yang semula penuh ketakutan mulai menatap Andini, lalu akhirnya kembali damai.
Melihat itu, Hana sampai tidak tahu harus berkata apa. Kemudian, Andini menjelaskan, "Sepertinya saat ini Nona Yinara hanya mengenaliku. Siapa pun yang mencoba mendekat pasti akan ditolak. Bukan hanya Nyonya, bahkan pelayanku pun pernah dicakarnya."
Mendengar itu, Laras segera melangkah maju dan menunjukkan luka di tangannya kepada Hana. Kemarin dia memang sempat dicakar oleh Yinara. Namun setelah ditenangkan oleh Andini, Yinara mulai bisa mengenali Laras